3.4. Kriteria Inklusi dan eksklusi Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah: • Kelompok kasus: Parafin blok jaringan endometriosis penderita
endometriosis yang dibuktikan oleh pemeriksaan histopatologi. Jaringan dapat diambil dari hasil laparaskopi maupun laparatomi.
• Kelompok kontrol: Parafin blok jaringan endometrium pasien post histerektomi, yang bukan disebabkan oleh penyakit tergantung
estrogen lainnya seperti adenomiosis, endometriosis, leiomioma atau kanker endometrium yang dibuktikan secara histopatologi.
Sedangkan yang menjadi kriteria eksklusi adalah: • Sediaan tidak dapat dianalisa oleh sebab proses pembuatan
parafin yang tidak baik.
3.5. Identifikasi variabel
Variabel Bebas • Endometriosis
Variabel Tergantung
• Ekspresi Aromatase P450
3.6. Definisi Operasional
Endometrium Ektopik Endometriosis :
Defenisi : Jaringan endometrium pada penderita
endometriosis yang terdapat di luar uterus. Alat ukur
: Pemeriksaan histopatologi jaringan dinyatakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai endometriosis Cara ukur
: Melihat hasil histopatologi Skala ukur
: Endometriosis dan non endometriosis skala rasio
Endometrium Normal
Defenisi :Adalah lapisan dalam uterus normal, yaitu uterus
yang tidak terdapat mioma, kanker endometrium, dan adenomiosis. Dalam hal ini diambl dari jaringan
endometrium penderita kanker leher rahim. Alat ukur
: Pemeriksaan histopatologi Cara Ukur
: Melihat hasil histopatologi Skala ukur
: Normal dan tidak normal skala rasio
Ekspresi Aromatase P450
Defenisi : Adalah hasil pengamatan ekspresi antigen
terhadap enzim yang dihasilkan oleh cyp19A, yang berfungsi
untuk mengakatalis perubahan
androstenedion menjadi estrone.
Alat ukur : Imunohistokimia
Cara ukur :Pewarnaan imunohistokimia jaringan
endometrium normal dan jaringan endometriosis yang diamati oleh dua orang observer
Skala ukur : Ekspresi +1. +2, +3 dan negatif skala interval
Dengan nilai interpretasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Negatif : Apabila tidak ditemukan sel yang mengikat antibodi
+1 adalah : apabila sel mengikat antibodi dan terwarnai namun
intensitas warna kurang kuat +2 adalah
: apabila sel mengikat antibodi dan tewarnai namun intensitas warna cukup kuat
+3 adalah :apabila sel mengikat ntibodi dan terwarnai dengan
intensitas yang sangat kuat
3.7. Cara kerja dan teknik pengumpulan data
1. Setelah mendapat persetujuan dari komisi etik untuk melakukan penelitian, penelitian dimulai dengan mengumpulkan data dari
histopatolgi pasien yang pernah diperiksa histopatologis dan didiagnosa sebagai endometriosis sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi. Sedangkan kelompok kontrol diambil dari data histopatologi departemen PA, pasien yang dilakukan histerektomi
dan ditemukan uterus tidak terdapat adenomiosis, kanker endometrium dan leiomioma.
2. Dari data PA tersebut, diambil data rekam medik tentang identitas lengkap dan karakteristik pasien.
3. Dilakukan peminjaman sediaan parafin blok. 4. Dilakukan pewarnaan imunohistokimia. Pewarnaan jaringan
dilakukan dengan Anti Aromatasae Antibody ab 18995. Jaringan yang telah difiksasi dengan parafin dipotong hingga 4 µm.
Sediaan diinkubasi dengan rabbit poliklonal, dimana sebagai
Universitas Sumatera Utara
primer antibodi anti-human placental P450 arom antiserum PAb R-8-2, 1:1000 .
5. Dilakukan interpretasi sediaan tersebut oleh dua orang ahli Patologi Anatomi.
6. Hasil interprestasi sediaan tersebut dilakukan analisa statistik.
Gambar 11. Pemeriksaan Imunohistokimia
36
Universitas Sumatera Utara
3.8. Kerangka Kerja