80 Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –2–
80 80 80 80 80 Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –2–
Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan di atas, masih ada tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang tertuang pada UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jenis tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi.
b. Tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar.
c. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka.
d. Saksi atau ahli yang tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu.
e. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu.
f. Saksi yang membuka identitas pelapor.
2. 2. 2. 2. 2 . Bentuk Perilaku Korup Bentuk Perilaku Korup Bentuk Perilaku Korup Bentuk Perilaku Korup Bentuk Perilaku Korup Bentuk perilaku terlarang yang dikategorikan sebagai
korupsi, antara lain sebagai berikut.
a. Perencanaan atau pemilihan proyek-proyek yang tidak ekonomis karena kesempatan untuk mendapatkan komisi dan dukungan politik.
b. Pemalsuan pengadaan, termasuk kolusi, pembiayaan ber- lebih, atau pemilihan pemborong, pemasok dan konsultan dengan kriteria selain penawar responsif yang dinilai terendah secara substansial.
c. Pembayaran-pembayaran uang pelicin kepada pegawai- pegawai pemerintah untuk memudahkan penyerahan barang atau jasa secara tepat waktu yang merupakan hak penuh masyarakat, seperti izin dan perizinan.
d. Pembayaran-pembayaran tidak sah kepada pegawai-pegawai pemerintah untuk memudahkan akses ke barang-barang, jasa, dan/atau informasi yang bukan hak masyarakat, atau untuk menolak akses masyarakat ke barang dan jasa yang secara hukum merupakan hak masyarakat.
e. Pembayaran-pembayaran terlarang untuk mencegah penerapan peraturan dan perundang-undangan secara adil dan konsisten, khususnya di bidang-bidang yang me- nyangkut keselamatan umum, penegakan hukum, atau penagihan pemasukan.
Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –2–
g. Penyalahgunaan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi, seperti mempergunakan pengetahuan tentang penjaluran transportasi umum atau menanamkan modal di perumahan yang kemungkinan akan bertambah nilainya.
h. Penyingkapan secara sengaja informasi palsu atau menyesatkan tentang status keuangan perusahaan- perusahaan yang dapat mencegah para calon penanam modal untuk menilai harga perusahaan-perusahaan tersebut secara akurat, seperti kelalaian untuk mengungkapkan kewajiban-kewajiban membayar yang bersyarat atau menilai aset di bawah nilai yang sebenarnya di perusahaan- perusahaan yang didaftarkan untuk swastanisasi.
i. Pencurian atau penggelapan harta atau uang milik umum. j. Penjualan tempat, jabatan, atau kenaikan pangkat
kepegawaian; nepotisme; atau tindakan-tindakan lain yang melemahkan penciptaan pelayanan masyarakat yang profesional dan meritokratik.
k. Pemerasan dan penyalahgunaan jabatan publik, seperti penggunaan ancaman pajak atau sanksi hukum untuk memeras keuntungan pribadi.
l. Penghalangan hukum dan campur tangan dan tugas-tugas instansi-instansi yang ditugaskan untuk memeriksa, menyelidiki, dan menuntut perilaku terlarang.
3. 3. 3. 3. 3 . Kasus Korupsi di Indonesia Kasus Korupsi di Indonesia Kasus Korupsi di Indonesia Kasus Korupsi di Indonesia Kasus Korupsi di Indonesia Berbagai macam bentuk korupsi telah terjadi di Indonesia.
Kita semua sudah mengetahui mulai dari korupsi yang kecil- kecil sampai yang terbesar telah terjadi di Indonesia. Teknik- teknik melakukannya atau modus operandinya pun sudah semakin canggih. Mulai dari penggelapan uang negara, memanipulasi (memalsu) anggaran proyek-proyek bangunan, menyalahgunakan kredit pemerintah dan fasilitas-fasilitas impor/ekspor, memanipulasi harga pembelian barang-barang kebutuhan pemerintah, memanipulasi jumlah areal lahan dan pohon-pohon yang ditanam untuk menggerogoti anggaran negara (manipulasi reboisasi), memanipulasi tanah-tanah negara, bahkan sampai pada memanipulasi penggunaan perairan laut secara tidak sah yang merugikan kepentingan umum (pelabuhan).