Hasil Belajar TINJAUAN PUSTAKA

macam hasil belajar yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa merupakan suatu ukuran kemampuan atau keberhasilan belajar mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Dengan kata lain hasil belajar itu dapat ditentukan dengan cara mengadakan penilaian terhadap kegiatan belajar mahasiswa. Untuk mengetahui prestasi belajar maahsiswa, maka dipergunakan berbagai ragam evaluasi diantaranya adalah : 1. Post Test Post test adalah kebalikan daro pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan dosen setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan mahasiswa atas materi yang telah diajarkan, berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas. 2. Evaluasi Prasyarat Jenis ini sangat mirip dengan pre test, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan mahasiswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. 3. Evaluasi Diagnostik Dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. 4. Evaluasi Formatif Jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpa balik yang mirip dengan evaluasi diagnostic yanitu mendiagnosis kesulitan belajar siswa. 5. Evaluasi Sumatif Penilaian ini kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan penentu baik atau tidaknya siswi ke kelas yang lebih tinggi. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yakni : Tujuan Instruksional a c Pengalaman belajar Hasil Belajar proses belajar mengajar b Skema 2.1 Unsur-Unsur Dalam Proses Belajar Mengajar Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman belajar, garis b menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, dan garis c menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar. Kegiatan penilaian c, yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauhmana tujuan-tujuan instruksionsl telah dapat dicapai atau dikuasai mahasiswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah menempuh pengalaman belajarnya proses belajar mengajar. Maka, hasil belajar mahasiswa adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris Sudjana, 2009. Untuk menentukan tipe hasil belajar mana yang akan dinilai, penyusun tes dapat berpedoman kepada tujuan instruksional TIK atau TIU yang akan dinilai. Bloom dalam Purwanto 2010 membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif menjadi enam, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesis, dan evaluasi. Tingkat pengetahuan tipe pengetahuan merupakan tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan yang lainnya dan hanya cocok untuk murid SD kelas rendah. Sedangakan untuk siswa SMA dan mahasiswa, jumlah soal dengan tingkat berpikir yang lebih tinggi harus memiliki jumlah yang lebih banyak. Disetiap kegiatan belajat-mengajar selalu dilakukan penilaian. Hasil penilaian disajikan dalam bentuk nilai angka atau huruf. Ada beberapa lembaga pendidikan yang menggunakan nilai angka dengan skala 0 sampai 100, ada pula yang menggunakan skala 0 sampai 10.

D. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I

1. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini dalam silabus D-III Kebidanan merupakan mata kuliah yang memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan bantuan, didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidence based dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan menajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasan : a. Konsep terjadinya kehamilan, b. Adaptasi fisiologi dan psikologi ibu hamil, c. Faktor yang mempengaruhi ibu hamil, d. Kebutuhan ibu hamil, e. Asuhan ibu hamil pada kunjungan awal dan ulang, f. Deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya. 2. Pertumbuhan Dan Perkembangan Hasil Konsepsi Konsepsi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan pronukleus betina pad aovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung didalam tuba falopii Prawiroharjdo, 2002. 3. Tingkatan Perkembangan prenatal Tahapan perkembangan prenatal setelah terjadinya konsepsi dijelaskan oleh Varney 2004 sebagai berikut: a. Zigot-Morula Zigot adalah sel tunggal hasil fertilisasi.Morula adalah sel bentuk bola kompak 16-32 sel. Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah secara cepat cleavage. Hasil cleavage disebut blastomer. Membentuk struktur seperti bola 16 sel morula mirip mulberry. Terbentuk lubang dan berisi cairan pada bagian tengah bola blastokist. Kumpulan sel dalam bola iner cell mass akan membentuk embrioblas, sedangkan outer cell mass akan menjadi trofoblas. b. Blastokistblastula Blastokista menempel pada endometrium implantasi pada minggu 1 kehamilan.Trofoblast mensekresikan hormon Human Chorionik Gonadotropin HCG, yaitu hormon yang memperkuat implantasi. HCG dapat diteksi dengan urin atau darah yang mengindikasikan kehamilan. HCG mulai meningkat pada 4 minggu kehamilan, mencapai puncaknya pada usia 6 minggu, dan mulai menurun setelah usia 8 minggu.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 21 79

Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 3 79

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 2

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 5

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 16

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 1

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 19

HUBUNGAN MINAT DENGANPRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN 2A PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER II DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan 2A

0 0 12

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D.III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuli

0 0 12