Permintaan kredit konsumsi tahun sebelumnya

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Bank Indonesia, 2007

4.4.5 Permintaan kredit konsumsi tahun sebelumnya

Permintaan kredit konsumsi pada tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap permintaan kredit saat ini. Hal ini dapat disebabkan karena semakin meluasnya peranan intermediasi perbankan dalam menyalurkan dana-dana dari surplus unit kegiatan sebelumnya kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit. Kinerja bank pada saat ini lebih terfokus sebagai retail banking yang memberikan kredit konsumsi. hal inilah yang mendorong daya beli masyarakat. Menurut Tono, dkk 2000 bahwa dengan bertambahnya peran perbankan maka peranan dari produk-produk bank menjadi semakin luas. Peranan intermediasi keuangan dalam penyaluran dana-dana dari surplus unit kepada kegiatan-kegiatan usaha yang produktif menjadi semakin berkembang. Andayani Hadi : Analisis Permintaan Kredit Konsumsi Pada Perbankan di Sumatera Utara, 2008 USU e-Repository © 2008 Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia memang masih lebih didorong konsumsi. Itu terjadi karena perbankan nasional belum melihat adanya kemungkinan untuk memberikan kredit ke sektor yang lebih produktif yaitu untuk keperluan investasi maupun kredit untuk kepentingan ekspor. Sikap perbankan itu kemungkinan karena masih adanya masalah yang dihadapi para pengusaha yang bergerak dalam kegiatan ekspor maupun investasi. Jadi ada masalah di sektor riil yang dipersepsikan oleh perbankan kita masih besarnya risiko di sana. Akibatnya, orientasi atau kecenderungan perbankan nasional lebih suka memberikan kredit untuk sektor konsumsi. Berdasarkan Grafik 1.1 Perkembangan Kredit Menurut Jenis Triliun Dollar AS. Sumber: Kadin Indonesia Data BI, 2007 Lemahnya dukungan kredit perbankan terhadap sektor riil semakin mengemuka dengan kenyataan bahwa ekspansi kredit lebih mengarah ke sektor konsumsi. setelah sempat melemah pada tahun 2006, kredit konsumsi kembali meningkat pada tahun 2007. dari kenaikan total kredit sebesar 0.87, kenaikan kredit Andayani Hadi : Analisis Permintaan Kredit Konsumsi Pada Perbankan di Sumatera Utara, 2008 USU e-Repository © 2008 investasi tercatat sebesar 0,7 dan kenaikan kredit modal kerja sebesar 0,37. Sedangkan kenaikan kredit konsumsi mencapat 2,21. Dengan kenaikan kredit konsumsi yang relatif besar dari tahun ke tahun, maka tidaklah mengherankan jika terjadi pergeseran yang sangat signifikan dalam struktur kredit perbankan. Jika pada tahun 1998 peranan kredit konsumsi masih sekitar 6,5 dari total kredit perbankan dan peranan kredit investasi dan modal kerja masing- masing 29 dan 64,5 maka pada akhir Maret 2007 peranan kredit konsumsi meningkat hingga mencapai 29, sedangkan peranan kredit investasi dan modal kerja turun masing-masing menjadi 18,9 dan 52,1 Andayani Hadi : Analisis Permintaan Kredit Konsumsi Pada Perbankan di Sumatera Utara, 2008 USU e-Repository © 2008 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Model persamaan dari analisis permintaan kredit konsumsi di Sumatera Utara dapat dengan baik menganalisis permintaan kredit dengan variabel bebasnya menggunakan Produk Domestik Regional Bruto PDRB, kurs, tingkat bunga kredit konsumsi SBKK dan permintaan kredit konsumsi tahun sebelumnya PKK