Pengukuran ketebalan nata Penentuan kadar air dengan metode termogravimetri

3.2.4 Pembuatan Nata de Watermelon Pulp - 10 gram pulp buah semangka dicuci hingga bersih lalu dihancurkan - Disaring dengan kain kassa dan diambil sarinya lalu diencerkan hingga 100 ml - Dimasukkan ke dalam gelas beaker lalu ditambah 20 gula dan 0,5 urea - Dimasak hingga mendidih dan semua bahan larut. - Setelah mendidih ditambahkan asam asetat 25 hingga pH larutan mencapai 3-4 - Dalam keadaan panas dimasukkan larutan kedalam gelas beaker yang telah disterilkan, lalu ditutup dengan kertas roti dan diikat dengan karet dan dibiarkan hinga larutan menjadi dingin. - Setelah larutan dingin dimasukkan 10 starter Acetobacter xylinum. - Difermentasi pada suhu kamar selama 14 hari. - Diulangi perlakuan yang sama dengan variasi berat pulp buah semangka sebanyak 20 hingga 60 gram.

3.3 Parameter Yang Diamati

3.3.1 Pengukuran ketebalan nata

- Lapisan nata yang terbentuk diambil dari media fermentasi - Diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong pada empat sisi yang berbeda. - Dihitung ketebalan rata-rata nata Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Penentuan kadar air dengan metode termogravimetri

- Ditimbang 2 gram nata dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya - Dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 C selama 6 jam - Didinginkan dalam desikator selama 20 menit. Setelah dingin cawan porselen ditimbang. - Dipanaskan kembali dalam oven, setelah itu didinginkan lalu ditimbang - Penimbangan diulangi sampai diperoleh berat yang konstan - Dihitung kadar airnya dengan menggunakan rumus berikut: 3.3.3 Penentuan kadar abu dengan metode gravimetri - Ditimbang 2 gram nata dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya. - Dibakar dalam tanur pengabuan pada suhu 500 C selama 5 jam sampai diperoleh abu berwarna putih abu-abu - Didinginkan dalam desikator dan ditimbang - Diulangi penimbangan sampai diperoleh berat yang konstan - Dihitung kadar abunya dengan menggunakan rumus berikut: 3.3.4 Penentuan kadar serat kasar dengan metode Warren Wet - Pemisahan lemak dengan metode sokletasi. Sebanyak 2 g nata yang telah dikeringkan pada suhu 110 C dan dihaluskan, lalu dilarutkan dalam 50 ml alkohol 96 dan diuapkan, selanjutnya ditambahkan 50 ml n-heksan kemudian direfluks selama 30 menit dan disaring. - Ditambahkan 200 ml H 2 SO 4 1,25 - Dipasangkan labu Erlenmeyer pada pendingin liebig lalu didihkan selama 30 menit 100 berat uap yang hilang selama pengeringan kadar air x berat sampel = 100 berat abu kadar abu x berat sampel = Universitas Sumatera Utara - Disaring dengan kertas saring lalu residu dicuci dengan akuades panas - Dipindahkan residu secara kuantitatif ke dalam labu Erlenmeyer, sisanya dicuci dengan 200 ml NaOH 1,25 sampai semua residu masuk ke dalam labu Erlenmeyer - Didihkan kembali selama 30 menit dan disaring dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya - Dicuci residu dengan K 2 SO 4 10 lalu dicuci lagi dengan akuades panas dan alkohol 96 - Dikeringkan kertas saring dalam oven pada suhu 110 C - Didinginkan dalam desikator - Diabukan dalam tanur pada suhu 550 C lalu didinginkan dalam desikator - Ditimbang sampai diperoleh berat yang konstan - Dihitung kadar seratnya dengan menggunakan rumus:

3.3.5 Uji Organoleptik