TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA A. PENGATURAN KETENAGAKERJAAN PADA SEKTOR PERKEBUNAN MASALAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA DI PERKEBUNAN PTPN II Pendahuluan. Yang termasuk kedalam bab ini adalah : Latar Belakang, Tinjauan Umum

Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

D. Keaslian Penulisan

E. Tinjauan Kepustakaan

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA A.

Pengertian Tenaga Kerja B. Macam- Macam Tenaga Kerja C. Pembinaan Tenaga Kerja D. Perjanjian Kerja Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan 1. Pengertian Perjanjian Kerja 2. Syarat Sahnya Perjanjian Kerja 3. Unsur- Unsur Perjanjian Kerja 4. Jenis- Jenis Perjanjian Kerja Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 E. Perlindungan Tenaga Kerja Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan 1. Dasar Hukum Perlindungan Tenaga Kerja 2. Maksud dan Tujuan Perlindungan Tenaga kerja 3. Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja

BAB III: PENGATURAN KETENAGAKERJAAN PADA SEKTOR PERKEBUNAN

A. Sejarah Hubungan Buruh- Buruh Perkebunan

B. Pengaturan Buruh Tenaga Kerja Perkebunan

C. Perlindungan Hak- Hak Buruh Perkebunan

BAB IV : MASALAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA DI PERKEBUNAN PTPN II

A. Hubungan Kesepakatan Kerja antara PTPN II Dengan Pekerja B. Perjanjian Kesepakatan Kerjasama Dalam Melindungi Hak-Hak dan Jaminan Sosial antara PTPN II Dengan Pekerja C. Penyelesaian Sengketa Ketenagakerjaan di Perkebunan PTPN II BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya. Pembangunan itu harus benar- benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial. 1 Sebagaimana yang terdapat dalam pasal 27 ayat 2 Undang-undang Dasar 1945 bahwa tiap- tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia juga ditegaskan bahwa pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pembangunan dalam suatu Negara tidak terlepas dari perekonomian suatu Negara itu sendiri, yang pada hakekatnya pembangunan itu adalah merupakan suatu cara atau dasar untuk memperkuat perekonomian Negara yang bersangkutan. 2 Pembangunan bidang ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan pelaksanaan 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2 Ibid. 1 Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 Undang-undang Dasar 1945, diarahkan pada peningkatan harkat, martabat dan kemampuan manusia, serta kepercayaan pada diri sendiri. 3 Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat disertai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional, jumlah penduduk Indonesia yang besar sekaligus juga merupakan tantangan dalam perwujudan masyarakat yang adil dan makmur. 4 Di setiap Negara di dunia ini selalu berusaha untuk meningkatkan perekonomiannya melalui suatu kegiatan pembangunan secara terus menerus dan berkelanjutan. Dan apabila terjadi suatu penurunan pembangunan atau terjadinya Di samping sisi jumlah penduduk yang besar ini, menempatkan tenaga kerja pada posisi yang cenderung lemah dibandingkan dengan posisi pengusaha. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian secara khusus, supaya baik tenaga kerja maupun pengusaha, sadar sepenuhnya akan tanggung jawabnya untuk mencapai dan mewujudkan kesejahteraan bagi semua pihak dan perkembangan usaha sehat sebagai sarana pendukung keberhasilan pembangunan nasional. Kesadaran ini akan menghindari gejolak sosial di masyarakat. Baik gejolak sosial yang timbul karena kemiskinan atau karena kesenjangan sosial. Oleh karena itu perlu adanya suatu kepastian hukum mengenai hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha yang meliputi hak-hak dan kewajiban demi tercapainya keserasian dan keharmonisan hubungan. 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4 Ibid. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 penghentian pembangunan tersebut maka akan terasa akibat yang langsung terhadap keadaan perekonomian Negara itu. Adapun pembangunan yang terus menerus ditingkatkan adalah untuk menaikkan tingkat pendapatan atau menaikkan tingkat kehidupan rakyat, dimana apabila tingkat pendapatan atau tingkat penghidupan rakyat rendah maka akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi Negara itu sendiri. Oleh karena itu maka apabila tingkat pendapatan rakyat rendah harus segera diatasi dengan memperbesar atau meningkatkan dengan cara memajukan produksi nasional. 5 Dengan peningkatan produksi nasional agar berhasil adalah tergantung kepada tersedianya faktor-faktor produksi yang dapat digerakkan di Negara tersebut. Salah satu faktor produksi tersebut adalah faktor tenaga kerja di samping alam dan isinya, modal dan keahlian. Karena faktor-faktor produksi adalah merupakan syarat utama dalam kelangsungan pelaksanaan pembangunan. Setiap Negara di dunia ini mempunyai corak ekonomi yang berbeda- beda dalam melaksanakan pembangunannya, namun tujuannya adalah tetap sama yaitu untuk meningkatkan taraf hidup rakyat atau dengan perkataan lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya Income Perkapita bagi seluruh penduduknya, sehingga akan terwujud ke satu arah yang akan terpenuhinya kebutuhan yang beraneka ragam. 6

B. Perumusan Masalah

5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 6 Ibid. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 Perlindungan tenaga kerja dimuat dalam perjanjian kerja antara pekerja tenaga kerja dengan pengusaha yang ditambah dengan beberapa Peraturan Pemerintah dan Undang-undang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dibuatlah batasan permasalahan guna mempermudah pembahasan. Dengan demikian pembahasan tidak akan menyimpang dari materi pokok penulisan skripsi ini. Adapun permasalahan yang coba diketengahkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan kesepakatan kerja antara PTPN II dengan pekerja ? 2. Apakah perjanjian kesepakatan kerjasama antara PTPN II dengan pekerja sudah melindungi hak-hak dan jaminan sosial bagi para pekerja ? 3. Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa antara PTPN II dengan para pekerja ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Dalam suatu pembahasan sudah tentu mempunyai tujuan dan manfaat yang hendak dicapai. Begitu pula halnya dalam pembahasan permasalahan yang telah dibicarakan diatas. 1. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam membahas permasalahan- permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan kesepakatan kerjasama antara perusahaan PTPN II dengan pekerja. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 b. Untuk mengetahui perjanjian kesepakatan kerjasama antara perusahaan PTPN II dengan pekerja sudah melindungi hak-hak dan jaminan sosial pekerja. c. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian apabila terjadi sengketa antara perusahaan PTPN II dengan pekerja. 2. Manfaat Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, selain terdapat tujuan yang akan dicapai, juga berharap dapat memberikan manfaat yang berguna. a. Manfaat Secara Teoretis Manfaat temetis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu berharap agar tulisan ini dapat menambah pengetahuan terutama mengenai perlindungan hukum terhadap tenaga kerja perkebunan. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna baik bagi pihak perkebunan PTPN II maupun bagi tenaga kerja perkebunan itu sendiri, sehingga hak dan kewajiban perusahaan dan pekerja dapat terpenuhi dan terlaksana dengan baik. b. Manfaat Secara Praktis Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu untuk dapat memberikan masukan kepada pemikiran sekaligus pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja perkebunan serta untuk memenuhi ketentuan- ketentuan yang berlaku bagi tenaga Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 kerja perkebunan yang bekerja di PTPN II Tanjung Morawa, sehingga kesejahteraan para tenaga kerja perkebunan tersebut dapat terpenuhi.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil buah pemikiran sendiri. Skripsi yang dibuat ini belum pernah ada pihak yang membuatnya. Jikalaupun memang ada, sudut pembahasannya pasti berbeda. Dengan demikian keaslian penulisan

E. Tinjauan Kepustakaan

Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003, pengertian tenaga kerja sebagaimana yang tertulis dalam Pasal 1 angka 2 adalah “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”. Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003, yang dimaksud dengan ketenagakerjaan menurut Pasal 1 angka 1 adalah “Segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja”. Pasal 3 Undang-undang No. 13 tahun 2003, menegaskan bahwa pembentukkan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan melalui Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. 7 Menurut Soetikno defenisi Hukum KetenagakerjaanPerburuhan adalah keseluruhan peraturan-peraturan hukum mengenai hubungan kerja yang mengakibatkan seseorang secara pribadi ditempatkan di bawah perintah orang lain dan mengenai keadaan-keadaan penghidupan dengan hubungan kerja tersebut. Asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas pembangunan nasional, khususnya asas demokrasi, asas adil dan merata. Hal ini dilakukan karena pembangunan ketenagakerjaan menyangkut multidimensional dan terkait dengan berbagai pihak yaitu antara pemerintah, pengusaha dan pekerja buruh. Menurut Levenbach memberikan defenisi Hukum Perburuhan adalah hukum yang berkenaan dengan keadaan kehidupan yang langsung bersangkut paut dengan hubungan verja. Mok berpendapat bahwa Hukum Ketenagakerjaan Perburuhan adalah hukum yang berkenaan dengan pekerjaan yang dilakukan di bawah pimpinan orang lain dan dengan keadaan penghidupan yang langsung bergantung dengan pekerjaan itu. 8 Iman Soepomo memberikan defenisi Hukum Ketenagakerjaan Perburuhan sebagai himpunan peraturan- peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah. 9 Manullang menyatakan bahwa tujuan Hukum Ketenagakerjaan ialah: 7 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39. 8 Lalu Husni, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm 2. 9 Iman Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1992, hlm 3. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 a. Untuk mencapaimelaksanakan keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan; dan Menjelaskan bahwa hukum ketenagakerjaan harus menjaga ketertiban, keamanan dan keadilan bagi pihak- pihak yang terkait dalam proses produksi, untuk dapat mencapai ketenangan bekerja dan kelangsungan berusaha. b. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari pengusaha. 10 Di latar belakangi adanya pengalaman selama ini yang kerap kali terjadi kesewenang- wenangan pengusaha terhadap pekerja buruh. Untuk itu diperlukan suatu perlindungan hukum secara komprehensif dan konkret dari pemerintah. 11 10 Sendjun H. Manulang, Pokok- Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm 2. 11 Abdul Hakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hlm 7. Hukum Ketenagakerjaan dapat bersifat perdata privat dan dapat bersifat publik. Dikatakan bersifat perdata oleh karena sebagaimana kita ketahui bahwa hukum perdata mengatur kepentingan orang perorangan, dalam hal ini adalah antara tenaga kerja dan pengusaha, yaitu dimana mereka mengadakan suatu perjanjian yang disebut dengan Perjanjian Kerja. Sedangkan mengenai hukum perjanjian terdapat atau diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Buku III, disamping bersifat perdata juga bersifat publik, alasanya adalah: Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 1. Dalam hal-hal tertentu Negara atau pemerintah turut campur tangan dalam masalah- masalah ketenagakerjaan, misalanya dalam masalah Pemutusan Hubungan Kerja PHK; 2. Adanya sanksi-sanksi atau aturan- aturan hukum di dalam setiap undang- undang peraturan perundang-undangan di bidang ketenagkerjaan. 12 Adapun tujuan pembangunan ketenagakerjaan menurut Pasal 4 Undang- undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah: 13 a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyesuaian tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan penelitian dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara: 12 Sendjun H. Manulang, loc. cit., hlm 2. 13 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 a. Penelitian Kepusatakaaan Library Research Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan studi kepustakaan berdasarkan sumber-sumber bacaan seperti: buku-buku, perundang- undangan yang berhubungan dengan Ketenagakerjaan yang dijadikan sebagai landasan berpikir guna penyusunan penelitian dalam penulisan skripsi ini. b. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan melakukan riset yaitu melakukan wawancara dan mengambil data dari tempat riset berupa dokumen Ketenagakerjaan dan selanjutnya data tersebut dianalisis guna penyusunan penulisan skripsi ini. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan masalah dengan cara menjabarkan fakta-fakta secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas data faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dilakukan secara normatif yaitu mendasarkan pada tinjauan peraturan perundang-undangan. Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan masalah hukum yang sedang ditangani. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 4. Sumber Data Sumber data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari perpustakaan dan dokumen-dokumen resmi. Data yang dipergunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer, sekunder dan data tertier. Data tersebut diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi fokus penelitian, yakni: a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan merupakan landasan utama yang dipakai dalam penulisan skripsi ini, yakni terdiri dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Ketenagakerjaan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku, majalah, tulisan dan pendapat para pakar hukum jurnal ilmiah, laporan dan hasil penelitian dan lain-lain. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang berasal di kamus hukum, ensiklopedia, majalah, surat keterangan dan sebagainya yang dipergunakan untuk melengkapi ataupun menunjang penulisan skripsi ini. 5. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi kepustakaan yang merupakan langkah awal dari penelitian Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009 hukum normatif dan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, mengidentifikasi literatur-literatur, laporan penelitian, dokumen resmi serta sumber bacaan lainnya dengan memfotokopi, menyalin atau memindahkan data yang relevan dengan penulisan skripsi ini. 6. Analisis Data Terhadap data yang sudah diperoleh melalui data primer, data sekunder dan tertier selanjutnya dilakukan pengolahan data, yakni kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis.

G. Sistematika Penulisan

Dalam usaha penyelesaian skripsi ini, penulis menyusunnya berdasarkan sistematika penulisan ilmiah, terdiri dari bab- bab sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan. Yang termasuk kedalam bab ini adalah : Latar Belakang,

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Cariny F. Marbun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Perkebunan Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara II , 2008. USU Repository © 2009

BAB II : Tinjauan Umum Tentang Tenaga Kerja. Dalam bab ini dibahas tentang

Pengertian Tenaga Kerja, Macam- Macam Tenaga Kerja, Pembinaan Tenaga Kerja, Perjanjian Kerja Menurut Undang-undang Ketenagakerjaan yang meliputi: Pengertian Perjanjian Kerja, Syarat Sahnya Perjanjian Kerja, Unsur- Unsur Perjanjian Kerja, Jenis-jenis Perjanjian Kerja. Yang terakhir adalah Perlindungan Tenaga Kerja Menurut Undang-undang Ketenagakerjaan yang terdiri dari : Dasar Hukum Perlindungan Tenaga Kerja, Maksud dan Tujuan Perlindungan Tenaga Kerja, Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja.

BAB III: Pengaturan Ketenagakerjaan Pada Sektor Perkebunan. Dalam bab ini