X
3
: responsiveness ketanggapan X
4
: assurance jaminan X
5
: empathy empati
:
standar eror
E.   Operasional Variabel Penelitian
Variabel  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  variabel  independen  dan  variabel dependen, yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Independen
a.  Dimensi  bukti  fisik  tangibles:  Merupakan  perbandingan  antara  harapan dengan  persepsi  terhadap  fasilitas  fisik,  peralatan  pegawai  dan  peralatan
komunikasi.  Instrumen  terdiri  dari  7  tujuh  pertanyaan  yang  diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin.
b.  Dimensi  keandalan  reliability:  Merupakan  perbandingan  antara  harapan dengan  persepsi  terhadap  pemenuhan  janji  pelayanan  dari  perusahaan
secara terpercaya dan akurat yang diberikan kepada pelanggan kemampuan untuk memberikan jasa yang diinginkan secara dapat diandalkan, tepat dan
konsisten. Instrument terdiri  dari  7  tujuh  pertanyan  yang  diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin.
c.  Dimensi  ketanggapan  resposivenees:  Merupakan  perbandingan  antara harapan  dengan  persepsi  terhadap  pemberian  pelayanan  dan  penyelesaian
keluhan  pelanggan  yang  dilakukan  dengan  tanggap,  cepat  dan  tepat. Instrument terdiri dari 6 enam pertanyan yang diukur dengan menggunakan
skala likert 5 poin. d.  Dimensi  kepastian  dan  jaminan  assurance:  Merupakan  perbandingan
antara  harapan  dengan  persepsi  terhadap  keahlian  dan  pengetahuan pengetahuan  untuk  menyampaikan  kepercayaan  dan  keyakinan.
Instrument terdiri dari 5 lima butir pertanyan dengan menggunakan skala likert 5 poin.
e.  Dimensi  empati  empathy:  Merupakan  perbandingan  antara  harapan  dengan persepsi  terhadap  kemudahan  dan  kejelasan  dalam  mendapatkan  layanan
perusahaan  sesuai  dengan  kebutuhan  masing-masing  pelanggan  pemberian perhatian.  Instrument  terdiri  dari  5  lima  butir  pertanyan  dengan
menggunakan skala likert 5 poin.
2. Variabel Dependen
Variabel  dependen  merupakan  variabel  yang  dipengaruhi  atau  yang menjadi  akibat  karena  adanya  variabel  independen  yang  menjadi  variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah bank Y. Instrument terdiri dari 5 lima butir pertanyan dengan menggunakan skala likert 5 poin.
Tabel 3.1 Variabel, Sub Variabel, dan Indikator Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
Kualitas Jasa Sistem
Informasi Bukti Fisik
tangibles Vita, 2005
Kehandalan relialibity
Vita, 2005 •  Penampilan fisik
ATM menarik •  Nasabah mudah
menggunakan fasilitas •  Lokasi ATM bersih
dan nyaman •  Situs internet
memiliki tampilan yang menarik
•  Tidak ada kendala dalam
pengoperasian •  ATM dan situs
internet memiliki
pengaman yang memadai
•  ATM dan situs internet
dapat digunakan 24 jam
•  Menyediakan jasa sesuai dengan yang
dijanjikan •  Petugas dapat
diandalkan dalam menangani masalah
yang dihadapinya •  Memberikan informasi
Ordinal
Ordinal
Ketanggapan responsiveness
Vita, 2005
JaminanKepastian assurance
Vita, 2005 secara akurat
•  Melayani dengan baik secara konsisten
•  Penyimpanan catatan dokumen dengan benar
•  Layanan yang cepat bagi nasabah
•  Petugas selalu sedia melayani nasabah
•  Jaringan ATM yang tersebar luas
•  Kesiapan untuk merespon permintaan
nasabah
•  Petugas mampu menjawab pertanyaan
nasabah •  Membuat nasabah
merasa aman sewaktu melakukan transaksi
•  Petugas bank selalu bersikap sopan
•  Bank menjamin kerahasian tabunhan
nasabah Ordinal
Ordinal
Kepuasan Nasabah Bank
Empati empathy
Vita, 2005
Vita, 2005 •  Memberikan perhatian
kepada nasabah •  Sungguh-sungguh
mengutamakan kepentingan nasabah
•  Petugas memahami kebutuhan nasabah
•  Waktu pelayanan yang cukup
•  Merasa puas bila ATM dan internet banking
berkembang terus- menerus
•  Merasa puas dalam mengopersikan ATM
dan internet banking •  Merasa puas dengan
informasi yang dihasilkan oleh bank
•  Secara keseluran merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh bank
Ordinal
Ordinal
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A.  Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah Singkat Perusahaan
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai  bagian dari program  restrukturisasi  perbankan  yang  dilaksanakan  oleh  Pemerintah
Indonesia.  Pada  bulan  Juli  1999,  empat  bank  milik  Pemerintah  yaitu,  Bank Bumi  Daya,  Bank  Dagang  Negara,  Bank  Ekspor  Impor  Indonesia  dan  Bank
Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank
tersebut  telah  turut  membentuk  riwayat  perkembangan  dunia  perbankan  di
Indonesia.
Bank  Dagang  Negara  merupakan  salah  satu  Bank  tertua  di  Indonesia. Sebelumnya  Bank  Dagang  Negara  dikenal  sebagai  Nederlandsch  Indische
Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia Jakarta pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya,
pada  tahun  1960  Escomptobank  dinasionalisasi  dan  berubah  nama  menjadi Bank  Dagang  Negara,  sebuah  Bank  pemerintah  ynag  membiayai  sektor
industri dan pertambangan.
Bank  Bumi  Daya  didirikan  melalui suatu  proses  panjang  yang  bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV,
menjadi  Bank  Umum  Negara  pada  tahun  1959.  Pada  tahun  1964,  Chartered Bank sebelumnya adalah Bank milik Inggris juga dinasionalisasi, dan Bank
Umum  Negara  diberi  hak  untuk  melanjutkan  operasi  Bank  tersebut.  Pada tahun  1965,  bank  umum  negara  digabungkan   ke  dalam  Bank  Negara
Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih
menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah  Bank  Ekspor  Impor  Indonesia  Bank  Exim  berawal  dari perusahaan  dagang  Belanda  N.V.Nederlansche  Handels  Maatschappij  yang
didirikan  pada  tahun  1842  dan  mengembangkan  kegiatannya  di  sektor perbankan  pada  tahun  1870.  Pemerintah  Indonesia  menasionalisasi
perusahaan  ini pada tahun 1960, dan  selanjutnya  pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia  menjadi Bank Negara Indonesia
Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit,  salah  satunya  adalah  Bank  Negara  Indonesia  Unit  II  Divisi  Expor  –
Impor, yang akhirnya  menjadi BankExim,  bank Pemerintah  yang  membiayai
kegiatan ekspor dan impor.
Bank  Pembangunan  Indonesia  Bapindo  berawal  dari  Bank  Industri Negara  BIN,  sebuah  Bank  Industri  yang  didirikan  pada  tahun1951.  Misi
Bank  Industri  Negara  adalah  mendukung  pengembangan  sektor–sektor ekonomi  tertentu,  khususnya  perkebunan,  industri,  dan  pertambangan.