Persepsi Sosial KAJIAN PUSTAKA

i Menurunnya pendapatan. j Mengakibatkan anak sekolah berhenti. k Tidak terpenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonomi. Secara Sosiologi, adanya bencana menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Bencana alam yang terjadinya umumnya akan memakan korban jiwa, dalam hal ini banyak orang yang meninggal akibat bencana alam. Hal ini kemudian mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Bahkan penduduk yang lain yang tidak menjadi penyintas bencana, juga merasa takut dan akan meninggalkan wilayah bencana tersebut. Berkurangnya penduduk dan perpindahan penduduk tersebut akan memunculkan sistem sosial yang baru dimasyarakat, yang bertujuan memperbaiki keadaan pasca bencana. Bahkan stratifikasi sosial yang dahulunya dipertahankan dalam suatu masyarakat sebelum bencana, dapat berubah perlahan setelah bencana terjadi. Hal ini yang menarik bagi sosiologi untuk diteliti, bagaiman sistem sosial yang bar terbentuk di masyarakat akibat adanya bencana alam, dalam hal ini meletusnya Gunung Sinabung.

2.4. Persepsi Sosial

Menurut Thoha, Miftah 1992 Aspek sosial dalam persepsi memainkan peranan yang amat penting dalam prilaku organisasi. Persepsi sosial adalah berhubungan secara langsung dengan bagaimana seseorang individu melihat dan memahami orang lain. Setiap orang akan memberikan persepsi yang berbeda terhadap satu situasi yang sama karena banyak faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Secara sosiologis, persepsi sosial yang tajam akan mempengaruhi individu untuk memahami realitas dirinya dan lingkungannya. Bagaimana persepsi tersebut memperngaruhi individu dalam berinteraksi di masyarakat. Persepsi sosial Universitas Sumatera Utara disini dikaitkan dengan paradigma fakta sosial yang disampaikan oleh Emile Durkheim. Dimana persepsi sosial masyarakat disini dipengaruhi oleh keadaan diluar diri individu yang bersifat memaksa. Meletusnya Gunung Sinabung telah menimbukan masalah baru seperti tidak ada mata pencaharian dan rumah sebagai tempat tinggal. Mereka yang tinggal dipengungsian tidak memiliki kepastian tentang masa depannya, karena mereka hanya menggantungkan hidupnya dari bantuan dermawan.Struktur dan sistem sosial yang telah terbangun sejak lama, mulai mengalami perubahan seiring masyarakat tinggal dipungungsian. Dalam hal ini menurut teori perspektif struktural menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian dan elemen yang saling berkaitan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan menimbulkan perubahan terhadapa yang lain dalam Ritzer,1992. Permasalah yang timbul akibat adanya bencana gunung meletus mencetuskan ide pemerintah untuk merelokasi pengungsi ke tempat yang jauh dari Gunung Sinabung. Tujuannya adalah menjaga keteraturan masyarakat. Sechermerdon dalam Harliani, 2014 mendeskripsikan bahwa terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi pembentuka persepsi yang berasal dari tiga karekteristik elemen persepsi sebagai berikut: 1. Pihak yang memberikan persepsi The Perceiver, proses persepsi dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu orang yang memberikan persepsi, kebutuhan dan motivasinya, kepribadiaannya, nilai dan prilaku yang dimilinya. 2. Konteks situasi atau karakteristik dari keadaaan yang sedang terjadi characteristics of the setting, yang terdiri dari konteks fisik, konteks sosial, dan konteks organisasional. Universitas Sumatera Utara 3. Karakteristik dari sesuatu yang sedang dipersepsipkan The Perceived baik orang bendang, acara atau kegiatan dalam kondisi tingkat kekontrasan, intensitas, ukuran pergerakan, pengulangan atau pembaharuan. Menurut Thoha, Miftah 1992 karekteristik dari orang-orang yang menilai perceiver adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui diri sendiri itu akan memudahkan melihat orang lain secara cepat. 2. Karakteristik diri sendiri sepertinya bisa mempengaruhi ketika melihat karakteristik orang lain. 3. Aspek-aspek yang menyenangkan dari orang lain sepertinya mampu dilihat dari orang-orang yang merasa dirinya berlebihan. 4. Ketepatan menilai orang lain bukanlah ketepatan tunggal. Adapun karakteristik dari orang-orang yang dinilai yaitu: 1. Status orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar dari orang yang menilai. 2. Orang-orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori tertentu. 3. Sifat perangai dari orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi orang lain. Proses pembentukan persepsi secara keseluruhan terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, kemudian proses pembentukan persepsi dan akhirnya terbentuk respon yang disebut persepsi. Tahapan dari proses pembentukan persepsi di antaranya proses pemilihan dan perhatian terhadap informasi, organisasi informasi, interprestasi informasi dan yang terakhir pengambilan informasi. Dalam proses pembentukan persepsi ini, pemebrian informasi mengenai objek yang dipersepsikan menjadi unsur yang penting karena akan sangat berpengaruh terhadap proses organisasi dan interprestasi orang yang akan memberikan persepsi. Diperlukan penyamarataan pemberian informasi mengenai objek yang Universitas Sumatera Utara dipersepsiakan agar tidak terjadi distorsi informasi sehingga adanya penyimpangan dalam memberikan persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sendiri yaitu konteksi situsi, karakteristik dari objek persepsi, dan karakteristik orang yang melakukan persepsi, sehingga pada akhirnya terbentuklah suatu persepsi yang akan menghasilkan respon berupa perasa pemikiran dan tindakan seseorang terhadap suatu informasi. Rencana pemerintah untuk merelokasi pemukiman penyintas Gunung Sinabung akan membentuk suatu persepsi bagi masyarakat yang menjadi objek dari rencana ini. Dihubungkan dengan tiga hal yang mempengaruhi persepsi, dalam rencana ini perlu diketahui tiga hal, yaitu: 1. Kondisi dari masyarakat sebagai orang yang akan memberikan persepsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya kebutuhan masyarakat saat ini, motivasi atau tujuan yang diinginkan masyarakat dan nilai sosial serta prilaku yang dimiliki oleh masyarakat. Rencana relokasi yang dilakukan oleh pemerintah seharusnya dapat sesuai dengan persepsi masyarakat khususnya faktor internal individu yaitu menjawab kebutuhan masyarakat itu sendiri. 2. Konteksi situasi yang dipengaruhi oleh konteksi fisik, konteks sosial dan konteks organisasional. Konteks fisik yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam rencana relokasi berkaitan dengan kondisi fisik dan lingkungan tempat tinggal masyarakat. Aspek fisik yang mempenaruhi terjadinya relokasi adalah terjadinya degradasi lingkungan berupa peningkatan aktifitas gunung berapi dan mengakibatkan turunkan tingkat kenyamanan pemukiman. Kondisi tersebut yang menjadi faktor yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi persepsi seseorang terhadap rencana relokasi. Kondisi sosial yang terjadi di dalam masyarakat juga mempengaruhi seseorang terhadap rencana relokasi. Selain ketika kondisi organisasional baik yang terdapat dalam masyarakat maupun organisasi pemerintah juga mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat terhadap rencana relokasi pemukiman. 3. Karekteristik dari objek yang dipersepsikan, dalam hal ini objek yang sedang dipersepsikan adalah rencana relokasi pemukiman jangka panjang yang menjadi rencana pemerintah dalam menanggulangi bencana Gunung Meletus.

2.5 Penanggulangan Bencana