commit to user
sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien TB akan meningkat, dengan
demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula. Risiko menjadi sakit TB hanya sekitar 10 yang terinfeksi TB
akan menjadi sakit TB. Dengan ARTI 1, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10 diantaranya 100
orang akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
e. Tanda dan Gejala Tuberculosis
Pasien TB mempunyai gejala umum yaitu batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan disertai penurunan berat badan, badan lemes, nafsu makan berkurang, malaise, berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik, demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama. Kadang-kadang serangan demam seperti influensa dan bersifat hilang timbul.
Gejala tersebut di atas juga dijumpai pula pada penyakit paru non TB. Oleh sebab itu setiap orang yang datang sarana pelayanan kesehatan
dengan gejala tersebut diatas dianggap sebagai seorang suspek TB atau tersangka TB dan perlu diakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis
yang biasa di sebut dengan pemeriksaan sputum Bakteri Tahan Asam BTA. Pada anak, uji tuberculin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk
menunjukkan sedang terinfeksi mycobacterium tuberculosis dan sering digunakan dalam screening TB. Efektivitas dalam menemukan infeksi TB
commit to user
dengan uji tuberculin adalah lebih dari 90. Bila gejela-gejala diperkuat dengan riwayat kontak dengan seorang pasien TB maka kemungkinan besar
dia juga menderita TB.
f. Penemuan Pasien Tuberculosis
Kegiatan penemuan pasien terdiri dari penjaringan suspek, diagnosis, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Penemuan pasien
merupakan langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan TB. Penemuan dan penyembuhan pasien TB menular, secara bermakna akan
dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan TB
yang paling efektif di masyarakat. Strategi penemuan pasien TB adalah sebagai berikut: 1 Penemuan
pasien TB dilakukan secara pasif dengan promosi aktif. Penjaringan tersangka pasien dilakukan di unit pelayanan kesehatan didukung dengan
penyuluhan secara aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat, untuk meningkatkan cakupan penemuan tersangka pasien TB. 2
Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang BTA positif dan pada keluarga anak yang menderita TB yang menunjukkan gejala sama,
harus diperiksa dahaknya. 3 Penemuan secara aktif dari rumah ke rumah, dianggap tidak cost efective
.
g. Penegakan Diagnosa Tuberculosis