commit to user
V-12 menengah ke bawah, dilihat dari pendapatan di bawah rata-rata. Motivasi
menggunakan gas elpiji dikarenakan praktis dan murah.
5.3 Analisis Konsumsi
Konsumsi penggunaan gas elpiji dipengaruhi oleh faktor pendapatan, jumlah anggota keluarga dan usia.
1. Pendapatan Berdasarkan teori konsumsi, konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan keluarga, semakin besar pendapatan maka akan semakin tinggi tingkat konsumsi suatu produk. Namun, dari gambar 4.9 ternyata
pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi gas elpiji. Hal ini membuktikan bahwa gas elpji merupakan suatu barang kebutuhan
pokok yang dibutuhkan oleh semua orang dan tidak terpatok terhadap jumlah pendapatan yang dimiliki.
2. Jumlah Anggota Keluarga Dari gambar 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah anggota keluarga
berpengaruh terhadap jumlah konsumsi gas elpiji. Semakin banyak anggota keluarga yang dimiliki maka akan semakin besar pula konsumsi gas elpiji
yang digunakan. Keluarga yang memiliki jumlah anggota 3 orang mengkonsumsi sebanyak 3 tabung dalam sebulan, keluarga yang
beranggotakan 4 orang mengkonsumsi 4 tabung dalam sebulan dan keluarga yang beranggotakan 5 orang mengkonsumsi 5-6 tabung dalam sebulan.
3. Usia Dari gambar 4.17 diketahui bahwa siklus hidup dan usia tidak berpengaruh
terhadap konsumsi pemakaian gas elpiji. Hal ini membuktikan bahwa usia bukanlah batasan dalam menggunakan gas elpiji.
Berdasarkan faktor yang berpengaruh terhadap pemakaian gas elpiji yaitu jumlah anggota keluarga dapat dilakukan perhitungan indeks konsumsi gas elpiji
yang digunakan oleh masyarakat Surakarta. Setelah melakukan perhitungan, maka diperoleh indeks konsumsi gas elpiji per keluarga sebesar 130.586 kcalbulan atau
11,6 Kgbulan, indeks konsumsi gas elpiji perorangan sebesar 32.646 kcalbulan atau 2,9 Kgbulan. Sedangkan jumlah gas elpiji yang dibutuhkan oleh masyarakat
Surakarta 1.541.912,614 kgbulan.
commit to user
V-13 1. Validasi terhadap real word
Berikut ini adalah grafik perbandingan antara kebutuhan gas elpiji kota Surakarta secara nyata yang diperoleh dari Pertamina data dapat dilihat pada
lampiran dengan kebutuhan elpiji oleh peneliti, yaitu:
Gambar 5.21 Grafik konsumsi gas elpiji kota Surakarta
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara jumlah kebutuhan gas elpiji dengan stok gas elpiji dari pertamina. Setiap bulannya
rata-rata pertamina menyediakan gas elpiji sebesar 2305 klbulan, sedangkan kebutuhan gas elpiji masyarakat kota Surakarta sebesar 1.541.912,614
kgbulan atau 3751 klbulan 3kg = 7,3 liter. Terdapat selisih yang cukup besar antara tingkat produksi dengan kebutuhan masyarakat kota Surakarta.
Ketimpangan antara tingkat produksi dan kebutuhan masyarakat tersebut akan menyebabkan kelangkaan gas elpiji di kota Surakarta. Besarnya jumlah
gap antara kebutuhan dan produksi gas elpiji ini dikarenakan peneliti langsung mengalikan antara kebutuhan setiap keluarga berdasarkan
perhitungan dengan seluruh jumlah kepala keluarga yang ada di Surakarta. Padahal kebutuhan konsumsi setiap keluarga tidak selalu bersifat linier.
2. Validasi terhadap penelitian yang telah ada Berdasarkan hasil penelitian Yanti 2007, diperoleh energi useful sebesar
2,48 Kgorang dalam sebulan. Sedangkan energi yang diperoleh oleh peneliti sebesar 2,9 Kgbulan. Meskipun metode yang digunakan dalam memperoleh
energi berbeda, pada penelitian Yanti 2007 energi diperoleh berdasarkan energy final dan efesiensi alat memasak, sedangkan pada penelitian ini
perolehan energi langsung didapatkan dari jumlah energi yang di konsumsi masyarakat, namun demikian jumlah energy useful yang diperoleh tidak jauh
berbeda.
commit to user
VI-1
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN