Tujuan Manfaat Sumberdaya Ikan Karang

Karung goni dipilih sebagai media tutupan bubu dengan alasan karung goni tergolong media organik yang diduga dapat menjadi substrat bagi alga untuk menempel. Alasan lain bahwa karung goni mudah didapatkan di lingkungan Kepulauan Seribu. Penggunaan karung goni sebagai tutupan juga dapat menciptakan suasana kamuflase visual habitat terumbu karang. Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan karung goni sebagai pengganti terumbu karang untuk tutupan bubu sebagai salah satu upaya alternatif melestarikan lingkungan terumbu karang.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah 1 Membandingkan komposisi hasil tangkapan antara dua bubu dengan media tutupan yang berbeda; dan 2 Menentukan bubu mana yang memberikan hasil tangkapan terbaik.

1.3 Manfaat

Manfaat yang didapat dari penelitian ini antara lain memberikan informasi kepada nelayan mengenai media alternatif pengganti terumbu karang untuk tutupan bubu dalam kegiatan menangkap ikan karang dan memberikan informasi mengenai upaya untuk melestarikan lingkungan terumbu karang. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Ikan Karang

Sumberdaya ikan karang meliputi ikan hias dan ikan konsumsi. Sebagian besar ikan karang bertulang keras telesteoi dan merupakan ordo Perciformes. Menurut Hutomo 1995 diacu dalam Nasution 2001, kelompok ikan karang yang erat kaitannya dengan lingkungan terumbu karang adalah 1 Tiga famili dalam sub ordo Labridae, yaitu famili Labridae napoleon, Scaridae kakatua dan Pomacentridae betok laut. Famili Labridae merupakan famili diurnal yang aktif mencari makan di siang hari. Mangsanya berupa moluska, cacing krustacea dan ikan kecil Katrunada 2001; 2 Tiga famili dari sub ordo Acanthuridae, yaitu famili Acanthuridae butana, Siganidae baronang dan Zanclidae bendera atau moorish idol. Famili Siganidae mudah dikenali dengan bentuk tubuh yang pipih, mulut yang tebal, dan duri-duri dorsal serta duri-duri anal yang keras. Umumnya berwarna cerah dengan corak tubuh yang khas Katrunada 2001; 3 Dua famili dari sub ordo Chatodontidae yaitu Chaetodontidae kepe-kepe dan Pomacentridae kambing-kambing. Famili Bleniidae dan Gobiidae yang bersifat demersal dan menetap; 4 Famili Apogonidae beseng; 5 Famili Ostraciidae, Tetraodonidae dan Balestidae pakol; dan 6 Pemangsa dan pemakan ikan piscivorus yang besar jumlahnya dan bernilai ekonomis tinggi, meliputi famili Serranidae kerapu, Lutjanidae kakap, Lethrinidae lencam dan Holocentridae swanggi. Famili Serranidae memiliki ciri bentuk tubuh agak rendah, moncong mulut panjang memipih dan memanjang serta mudah dikenali dari corak bintik pada kepala badan dan sirip Tarwiyah 2001. Ada sepuluh famili utama yang merupakan penyumbang terbesar dalam produksi ikan karang konsumsi di Indonesia, yaitu Caesiodidae, Holocentridae, Serranidae, Scaridae, Lethrinidae, Priacanthidae, Labridae, Lutjanidae dan Haemulidae. Beberapa jenis ikan karang konsumsi yang banyak terdapat di pasaran adalah kerapu Serranidae, kakap Lutjanidae, kakatua Scaridae, napoleon Labridae,dan ekor kuning serta pisang-pisang Cesiodidae.

2.2 Habitat Ikan Karang