Aspek-Aspek Proses-Proses dalam Perilaku Modeling
perilaku yang ditunjukkan tanpa diberikan penguatan untuk melakukannya Bandura, Grusec, Menlove, dalam Bandura, 1971.
2. Retention process
Seseorang tidak bisa dipengaruhi oleh pengamatan perilaku model jika ia tidak mengingatnya. Fungsi besar kedua dalam perilaku modeling meliputi
ingatan jangka panjang mengenai aktivitas yang telah ditunjukkan pada suatu waktu. Jika seseorang ingin mereproduksi perilaku model saat
modelnya sendiri sudah tidak ada untuk bertindak sebagai pemandu, pola respon harus direpresentasikan dalam memori dalam bentuk simbolis.
Setelah aktivitas yang telah ditunjukkan diubah menjadi gambaran- gambaran dan simbol verbal yang bisa digunakan, kode-kode memori ini
bertindak sebagai panduan untuk mereproduksi respon yang cocok secara berurutan.
Selain pengkodean simbolis, repetisi juga membantu memperkuat ingatan. Orang yang secara mental merepetisi atau benar-benar melakukan
peniruan perilaku cenderung sulit melupakan perilaku tersebut dibandingkan dengan orang yang tidak memikirkan atau melatih apa yang
mereka lihat. 3.
Motoric reproduction process Proses ketiga meliputi proses dimana representasi simbolis bertindak
sebagai panduan
dalam tindakan
terang-terangan. Untuk
bisa mereproduksi perilaku, seseorang harus menggabungkan serangkaian
respon sesuai dengan pola yang telah ditampilkan. Meskipun representasi
simbolis dari perilaku yang telah ditampilkan telah didapat dan diingat, seseorang mungkin masih tidak bisa mereproduksi perilaku tersebut
karena keterbatasan fisik. Seorang anak bisa belajar melalui pengamatan tentang perilaku mengendarai mobil, tapi jika ia terlalu pendek untuk
mengoperasikan kemudinya ia tidak akan bisa mengendarai kendaraan tersebut.
4. Motivational process
Seseorang bisa mendapatkan, mengingat, dan memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku yang ditampilkan, tapi perilaku itu mungkin tidak
keluar jika perilaku tersebut tidak disangsikan secara positif dan tidak diterima dengan baik.