B. 2. Tipe-Tipe Child Abuse B. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Child Abuse

28 Barnett dkk. dalam Berns, 2004 mendefinisikan child abuse sebagai tindakan yang merusak atau membahayakan anak, meliputi tidak bersikap baik pada anak, kasar pada anak, menolak anak, merampas hak anak, menyalahgunakan anak, danatau melakukan kekerasan pada anak. Child maltreatment meliputi perilaku abuse dan neglect. Abuse mengarah pada perilaku atau tindakan yang menimbulkan kerusakan pada anak, sedangkan neglect mengarah pada tidak ada tindakan sama sekali, yaitu pengabaian yang merusak anak Papalia, 2004. The Child Abuse Prevention and Treatment Act CAPTA dalam McDonal, 2007 mendefinisikan child abuse sebagai suatu tindakan atau tidak ada tindakan sama sekali yang dapat menyebabkan kematian, kerusakan fisik atau emosi yang serius; melibatkan seorang anak; dan dilakukan oleh orang tua atau caregiver yang bertanggung jawab atas kesejahteraan anak. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa child abuse adalah tindakan misalnya menolak, melakukan kekerasan pada anak atau tidak ada tindakan sama sekali misalnya lalai dalam pemeliharaan anak yang dilakukan oleh orang tua atau caregiver sehingga menimbulkan kerusakan harm baik fisik maupun emosi, bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak.

II. B. 2. Tipe-Tipe Child Abuse

Menurut Papalia 2004, child abuse meliputi dua perilaku yaitu abuse dan neglect. Abuse mengarah pada tindakan yang menimbulkan kerusakan pada anak, sedangkan neglect mengarah pada tidak ada tindakan sama sekali, yaitu Universitas Sumatera Utara 29 pengabaian yang merusak anak. Kemudian, perilaku abuse dan neglect ini terbagi lagi menjadi : a. Physical abuse Physical abuse atau kekerasan fisik meliputi pengrusakan pada tubuh anak seperti pukulan, tendangan, membakar dan lain-lain. b. Sexual abuse Sexual abuse atau kekerasan seksual merupakan segala bentuk kegiatan seksual yang melibatkan anak. c. Neglect Neglect atau pengabaian merupakan kegagalan memenuhi kebutuhan fisik, emosi, kesehatan dan pendidikan dasar anak. d. Emotional Abuse Emotional abuse adalah semua tindakan atau tidak ada tindakan sama sekali yang dapat menyebabkan gangguan perilaku, kognitif, dan emosi anak. Emotional abuse juga meliputi penolakan, peneroran, isolasi, eksploitasi, menghina, kekerasan verbal, atau tidak menyediakan dukungan emosional, cinta dan afeksi yang konsisten pada anak.

II. B. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Child Abuse

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadi child abuse. Banyak abuser yang memiliki sejarah kekerasan dalam keluarga Berns, 2004. Sejarah kekerasan biasa juga merupakan hasil dari pola asuh keluarga yang menerapkan hukuman sebagai dasar pendisiplinan. Orang tua kadang menghukum anak-anak Universitas Sumatera Utara 30 mereka untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan, mengontrol perilaku anak-anak sebagaimana dulu mereka dikontrol Santrock, 1998. Karakteristik fisik maupun psikologis tertentu pada anak dapat pula memicu terjadinya child abuse. Anak yang hiperaktif, cengeng, mental retardasi, dan anak yang sulit diatur cenderung mengalami child abuse, sedangkan keluarga yang abusive biasanya mengalami isolasi sosial dan kurangnya dukungan sosial sehingga tidak ada yang membantu saat mereka mengalami kesulitan dan membutuhkan nasehat. Selain itu, terdapat asosiasi antara hilangnya pekerjaan orang tua dan intrafamily violence, seperti partner abuse dan child abuse. Physical abuse lebih mungkin muncul dalam keluarga yang terdapat kekerasan domestik baik berupa agresi fisik maupun verbal. Berns, 2004. Selain itu, kemiskinan, pengangguran, isolasi sosial, gaya hidup yang berubah-ubah, kurangnya pemahaman mengenai hak anak, budaya yang menerima hukuman fisik, dan keterbatasan bantuan saat keluarga dalam situasi krisis merupakan faktor lingkungan yang berkorelasi dengan abuse Garbarino dalam Berns, 2004. Stresor yang paling sering dilaporkan berhubungan dengan perilaku abusive dalam keluarga adalah rendahnya status sosioekonomi McLoyd dalam Berns, 2004 dan tinggal dikomunitas yang biasa melakukan kekerasan Barry Garbarino dalam Berns, 2004

II. B. 4 Dampak Child Abuse pada Adult Survivor