64 terutama untuk membantu upaya penegakan hukum serta menjaga stabilitas dan
integritas sistem keuangan di Indonesia. Banyak persoalan lain di samping hal-hal ini yang mungkin dikatakan terkait dengan hubungan antara hukum dan moral. Secara
informatif bisa dideskripsikan sebagai persoalan antara hukum Alam dan Positivisme Hukum, walaupun masing-masing label ini juga telah digunakan untuk sejumlah tesis
yang berbeda mengenai hukum dan moral.
93
B. Peran PPATK Dalam Mencegah Dan Memberantas Tindak Pidana
Pencucian Uang
1. Fungsi Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan PPATK
Sejak diundangkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, fungsi, tugas dan
kewenangan PPATK diperluas. PPATK saat ini bertugas mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang. Kewenangan PPATK juga diperluas,
antara lain dengan ditambahkan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang terindikasi tindak pidana pencucian uang.
Kewenangan PPATK diatur dalam pasal 39 sampai dengan pasal 46 Undang-Undang 8 Tahun 2010, sedangkan fungsi PPATK diatur pada pasal Pasal 40 yang berbunyi
sebagai berikut : a.
Pencegahan dan pemberantasan tidak pidana pencucian uang b.
Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK
93
H.L.A. Hart, Konsep Hukum, Bandung: Nusa Media, 2009, hlm 287
Universitas Sumatera Utara
65 c.
Pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor. Dan d.
Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan yang berindikasi tindak pidana pencucian uang danatau tindak pidana lain
2. Wewenang Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan PPATK
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 UUPPTPPU tersebut, PPATK mempunyai wewenang sebagaimana yang diuraikan
dibawah ini : 1.
meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah danatau lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data dan
informasi, termasuk dari instansi pemerintah danatau lembaga swasta yang menerima laporan dari profesi tertentu;
2. menetapkan pedoman identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan;
3. mengoordinasikan upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang dengan
instansi terkait; 4.
memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang;
5. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum
internasional yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang;
6. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan antipencucian uang; dan
7. menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang. 2
Penyampaian data dan informasi oleh instansi pemerintah danatau lembaga swasta kepada PPATK sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dikecualikan
dari ketentuan kerahasiaan. 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian data dan informasi oleh instansi pemerintah danatau lembaga swasta sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 huruf a diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
66
3. Pemeriksaan dan Penghentian Sementara Transaksi