tiap-tiap Kelurahan, Rencana Jangka Menengah penanggulangan kemiskinan dalam jangka waktu 3 tahun serta Rencana Tahunan Renta yang berisi rencana detail
tahunan pada tahunan pertama, tahun kedua dan tahun ketiga. Lebih lanjut dikemukakan bahwa PJM Pronangkis dan Renta Pronangkis
diusulkan tidak semata-mata dipandang sebagai prasyarat untuk memperoleh dana bantuan PNPM-MP, melainkan sebagai media pembelajaran masyarakat untuk
menyusun program bersama. Selain itu penyusunan benar-benar didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat dengan mempertimbangkan hasil Pemetaan Swadaya,
rencana program Kelurahan serta kebijakan Pemerintah Kecamatan Medan Kota maupun Pemerintah Kota Medan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan PJOK dapat disimpulkan bahwa PJM Pronangkis disusun dari, oleh dan untuk masyarakat berbasis
datainformasi yang berhasil dihimpun melalui pemetaan swadaya yang disusun secara partisipatif dilandaskan pada komitmen: kejujuran, keterbukaan serta kedekatan
pencapaian tujuan, memahami dan dapat menerima perbedaan pendapat, menerima kekurangan pihak lain dan menghormati keputusan kolektif.
4.3.5. Mekanisme Penyaluran Dana dan Pemanfaatan Bantuan
Proses turunnya bantuan PNPM-MP disalurkan oleh pemerintah ke masyarakat melalui BKM berdasarkan prosedur administrasi yang telah ditetapkan. Untuk
selanjutnya BKMUPK dapat menyalurkan dana tersebut kepada KSM-KSM serta masyarakat. Prinsip yang harus dipatuhi dalam proses penyaluran ini adalah apabila
KSMmasyarakat telah dapat menunjukkan komitmen, kesiapan dan kemampuan dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan.
Proses pencairan dana dalam kegiatan PNPM-MP harus lancar, tertib administrasi dan transparan. Hal ini mutlak sebagai motivasi bagi masyarakat yang
akan memanfaatkan dana ini. Bagaimana mungkin aparat pelaksana dapat menuntut masyarakat untuk mengembalikan dana sesuai dengan waktu dan ketentuan, jujur
dalam memanfaatkan dana dan sebagainya sementara proses pencairan dana ke KSM dari BKM berjalan dengan tidak baik.
Pencairan Dana BLM Bantuan Langsung Masyarakat PNPM-MP diturunkan oleh pemerintah kepada masyarakat selaku pelaksana kegiatan di lapangan melalui
BKM yang telah dibentuk berdasarkan prosedur serta persyaratan yang telah ditetapkan. Untuk selanjutnya BKMUPK dapat menyalurkan dana tersebut kepada
KSM-KSM serta masyarakat. Dalam hal ini masyarakat harus menunjukkan komitmen, kesiapan dan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. KSM dapat memanfaatkan dana yang telah diterima berdasarkan usulan
kegiatan yang telah dibuat. Pada tahap inilah, masyarakat harus dapat membuktikan komitmen dan kapasitasnya dalam memperbaiki kesejahteraannya serta menanggulangi
masalah kemiskinan. Penyaluran dana ke KSM telah cukup melibatkan masyarakat, dalam arti
masyarakat sudah mengetahui adanya dana bantuan PNPM-MP yang akan disalurkan pada KSM karena anggota dari KSM merupakan masyarakat setempat. Dana yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan juga harus tepat sasaran dan dalam penggunaan dana BLM tersebut sesuai dengan program kegiatan yang diajukan oleh KSM.
Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme pencairan bantuan PNPM-MP dari Pemerintah kepada masyarakat dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:
Sumber: Pedoman Teknis PNPM Mandiri Perkotaan
Gambar 4.2. Mekanisme Penyaluran Dan Pencairan Dana Oleh BKMUPK
Proses pencairan dana berlangsung dalam tiga tahap. Pencairan tahap pertama
adalah sebanyak 20 dilakukan setelah terbentuknya BKM dan penandatanganan
Di Tingkat Masyarakat Lokasi Penerima Bantuan
1. Peta Kemiskinan dan PJM Pronangkis Hasil Perencanaan Partisipatif telah disebarluaskan oleh BKM dan dipahami seluruh masyarakat kelurahan sasaran
2. Kader Masyarakat melakukan pendampingan keluarga miskin atau kelompok marjinal atau anggota KSMisyu kritis mengenai Refleksi Ekonomi Rumah Tangga, Mawas Diri Lingkungan, Kajian Hygiens
Masyarakat atau anggota mengajukan usulan ke KSM
Di Tingkat Kelompok Swadaya Masyarakat KSM
4. Musyawarah KSM membahas, menyempurnakan dan menyepakati usulan seluruh anggota untuk dijadikan usulan KSM
5. Pengajuan usulan kegiatan
Di Tingkat Badan Keswadayaan Masyarakat BKM
6. Penilaian kelayakan teknis, lingkungan dan keuangan oleh UPK serta verifikasi hasil penilaian kelayakan oleh KMW
7. Rapat anggota BKM untuk menetapkan prioritas usulan-usulan kegiatan KSM BAPPUK dan pendanaannya
8. Penyebarluasan BAPPUK dan rincian kegiatan kepada masyarakat, lurah, KMW, PJOK dan pihak terkait lainnya
9. Penandatanganan akad kredit antara UPK dengan KSM dan Pencairan dana BLM dari UPK ke KSM
Universitas Sumatera Utara
Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan BLM BKM SPPB BLM BKM ditandatangani oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK Kecamatan dan Koordinator
BKM. Pencairan tahap kedua adalah sebanyak 50 dilakukan apabila: sekurang-
kurangnya 90 dana tahap I telah disalurkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan sebelumnya telah diverifikasi oleh
KMW dan PJOK, telah disetujui proposal kegiatan KSM untuk penyerapan dana tahap II dan telah direkomendasikan KMW untuk memperoleh pencairan tahap II. Pencairan
tahap II dilakukan paling cepat 1,5 bulan setelah pencairan dana tahap I. Pencairan tahap III yaitu sebanyak 30 dilakukan apabila BKM telah mampu
menunjukkan potensi keberlanjutan dana, kelembagaaan dan kegiatannya. Pencairan tahap III dilakukan paling cepat 1,5 bulan setelah pencairan dana tahap II.
Berdasarkan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Medan Kota dilihat dari prosedur yang dilaksanakan oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan
PJOK di Kecamatan Medan Kota menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh PJOK Kecamatan Medan Kota dari proses yang dilakukan oleh PJOK
seperti : Rembug Kesiapan Masyarakat RKM,
Diskusi Kelompok Terarah DKT atau Focus Group Discussion FGD, Pemetaan Swadaya, Perencanaan Jangka
Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM Pronangkis dan Mekanisme Penyaluran Dana dan Pemanfaatan Bantuan telah sesuai dengan prosedur Pedoman
Umum PNPM Mandiri Perkotaan dalam pemberian bantuan program dana bergulir PNPM Mandiri dan menunjukkan adanya tepat waktu pemberian dana bergulir sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan waktu yang telah ditentukan bersama antara PJOK dengan BKM dan KSM, tepat sasaran pemberian dana bergulir sesuai dengan kriteria masyarakat yang
memiliki usaha dengan modal yang terbatas, tepat jadwal pemberian dana bergulir sesuai dengan tahapan pencairan dan partisipasi masyarakat.
Selain itu dalam keberhasilan pelaksanaan program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan juga dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam
mengikuti proses pelaksanaan program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan. Partisipasi masyarakat disini dapat diartikan sebagai keterlibatan masyarakat secara
sadar dan spontan disertai tanggung jawab dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan. Dalam penelitian ini menunjukkan
partisipasi masyarakat selalu ikut lebih dari 50, sedangkan yang tidak ikut 20. Berdasarkan hasil penelitian seperti terdapat pada Tabel 4.8 kecenderungan pola
partisipasi masyarakat dalam program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan sama. Dimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan program dana bergulir PNPM
Mandiri Perkotaan menunjukkan pada tingkat selalu ikut yaitu 63,00 persen, dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dana bergulir PNPM Mandiri
Perkotaan menunjukkan pada tingkat selalu ikut yaitu 52,00 persen.
Tabel 4.8. Partisipasi Masyarakat dalam Indikator I – II terhadap Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan
No. Kriteria
Partisipasi Masyarakat I
II F
F 1.
2. 3.
Selalu ikut Kadang-kadang ikut
Tidak Ikut 63
21 16
63,00 21,00
16,00 52
28 20
52,00 28,00
20,00
Jumlah 10
100 100
100
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
I = Partisipasi dalam perencanaan program dana bergulir
II = Partisipasi dalam pelaksanaan program dana bergulir
Bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan adalah pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan menerima hasil
program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Medan Kota. Pada tahap perencanaan partisipasi masyarakat dalam bentuk keaktifan warga mengikuti
pertemuan, menyampaikan usulansaran, dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan; pada tahap pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam bentuk pengambilan
bantuan program dan bergulir PNPM Mandiri Perkotaan. 4.4.
Dampak PNPM Mandiri Perkotaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat 4.4.1. Karakteristik Responden
Masyarakat yang menjadi responden penelitian adalah masyarakat yang menerima bantuan program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan, berasal dari latar
belakang sosial ekonomi, umur dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
a. Umur