: Harga beli konsumen Rp Menurut Soekartawi 2002 rumus untuk menghitung efisiensi pemasaran :
Ep =
x
100
Bila nilai Ep 50 artinya pemasaran di daerah penelitian sudah efisien. Bila nilai Ep
≥ 50, artinya pemasaran di daerah penelitian belum efisien. Analisis korelasi di analisis dengan menggunakan alat analisis SPSS,
kemudian dilihat nilai korelasinya menurut Guilford.
Tabel 4. Nilai Korelasi Menurut Guilford Koefisien Korelasi
Keterangan
0,2 Tidak terdapat korelasi
0,2 sd 0,4 Korelasi kedua variabel lemah
0,4 sd 0,7 Korelasi Kedua variabel sedang
0,7 sd 0,9 Korelasi kedua variabel kuat
0,9 sd 1 Korelasi kedua variabel sangat kuat
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahan mengenai istilah–istilah yang terdapat dalam penelitian ini maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1 Defenisi
1. Sawi adalah produk pertanian yang diusahakan petani dimana diperlukan
saluran pemasaran untuk menyampaikan produk tersebut ke konsumen. 2.
Petani adalah petani sampel yang mengusahakan lahan dengan komoditi Sawi di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3. Luas lahan adalah luas daerah yang diusahakan petani atau produsen dengan
komoditi Sawi yang diukur dalam hektar Ha di daerah penenlitian. 4.
Konsumen adalah pembeli sawi yang merupakan pengguna akhir yang langsung membeli sawi dari produsen ataupun dari pedagang perantara.
5. Pedagang pengumpul adalah mereka yang aktif mengumpulkan dan
menyalurkan sawi kepada pedagang perantara berikutnya. 6.
Pedagang pengecer adalah mereka yang membeli sawi dari pedagang besar maupun petani dan menjualnya langsung kepada konsumen.
7. Biaya pemasaran adalah biaya yang di keluarkan oleh lembaga pemasaran
dalam menyalurkan sawi dari produsen hingga ke konsumen akhir. 8.
Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayar konsumen.
9. Price spread adalah perbedaan dua tingkat harga dan menunjukkan jumlah
yang diperlukan untuk menutupi biaya barang–barang di dua tingkat pasar. 10.
Share margin adalah angka-angka price spread dipersenkan terhadap harga beli konsumen.
11. Elastisitas transmisi adalah perbandingan perubahan nisbi dari harga di
tingkat pengecer dengan perubahan harga di tingkat petani dinyatakan dalam persen .
12. Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan tiap unit produk dibagi dengan nilai produk yang dipasarkan, dinyatakan dalam persen dan akan di hubungkan dengan luas tanam.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Batasan Operasional
1. Daerah penelitian adalah Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan
Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. 2.
Sampel adalah petani yang mengusahakan komoditi sawi dan pedagang yang memasarkan komoditi sawi di Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan
Medan Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. 3.
Waktu penelitian adalah tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara berada pada ketinggian ±3m di atas permukaan laut,
dengan luas wilayah 342 Ha. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki curah hujan rata- rata 600mmtahun, dengan keadaan suhu rata-rata 31
C. Kelurahan Tanah Enam Ratus terletak ±3.5 Km dari kantor camat Medan Marelan, dan ±14 Km dari
Kota Medan. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki 11 lingkungan. Ditinjau dari letak geografisnya Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut: •
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rengas Pulau Kec. Medan Marelan.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Menunggal Kab. Deli Serdang.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Klumpang Kab. Deli Serdang dan
Kel. Terjun Kec. Medan Marelan Kota Medan. •
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Titi Papan Kec. Medan Deli Kota Medan.
4.1.1 Penggunaan Lahan
Luas lahan Kelurahan Tanah Enam Ratus menurut penggunaannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara