5.2.1 Jumlah Penjual dan Pembeli Dalam Pasar
Pada daerah penelitian, penduduk yang sebagian besar bermata pencarian buruh petani dan petani sudah tentu menggambarkan bahwa jumlah petani
sebagai penjual sangat banyak dibandingkan pembeli hasil atau pedagang pengumpul. Keadaan ini juga menggambarkan bahwa struktur pasar mengarah
pada pasar oligopsoni. Pada penelitian ini ada 125 petani sawi yang terdapat di Kelurahan Tanah
Enam Ratus dan 30 petani yang di jadikan sampel. Sedangkan lembaga pemasaran yang terlibat berjumlah 5 orang pedagang pengumpul, 6 orang agen dan 7 orang
pedagang pengecer.
5.2.2. Diferensiasi Produk
Tidak terdapat diferensiasi produk pada komoditi sawi di daerah penelitian yang dapat menciptakan nilai tambah dari komoditi tersebut, sehingga dapat
dikatakan produk yang dijual tersebut bersifat homogen. Serta tidak ada perubahan bentuk pada tingkat pedagang pengumpul, agen dan pengecer.
5.2.3 Hambatan Keluar Masuk
Petani, pedagang pengumpul, agen dan pedagang pengecer memiliki hubungan kemitraan dalam bentuk langganan sehingga petani selalu menjual hasil
panennya kepada pedagang pengumpul atau agen langganannya. Hal ini mengindikasikan adanya hambatan keluar masuk pada sistem perdagangan
komoditas sawi di pasar V Kecamatan Medan Marelan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan analisis kualitatif sebagaimana diuraikan sebelumnya, yaitu jumlah penjual dan pembeli, diferensiasi produk dan hambatan keluar masuk
maka disimpulkan bahwa struktur pasar komoditi sawi berbentuk pasar oligopsoni.
5.2.4 Elastisitas Transmisi Harga
Elastisitas transmisi harga digunakan untuk menganalisis struktur pasar antara pasar tingkat produsen dan pasar tingkat konsumen secara kuantitatif,
Perhitungan elastisitas transmisi harga dilakukan dengan penerapan fungsi Cobb Douglas.
Tabel 12.
Analisis Elastisitas Transmisi Harga Sawi
No Komoditi Dugaan Parameter
Konstanta Koefisien Determinasi R
2
T-Hit 1
Sawi 1.231
-2950.429 0.821
16.301 Sumber: Olah Data Primer Lampiran 17
Berdasarkan tabel 11 maka di buat persamaan Y = -2950,429 + 1,231X1 + ยต
Dari hasil analisis regresi antara harga sawi pada tingkat petani dan harga sawi pada tingkat konsumen diperoleh koefisien regresi sebesar 1,231. Nilai
koefisien ini menunjukkan nilai elastisitas transmisi harga. Nilai elastisitas transmisi harga yang di peroleh lebih besar dari 1 Et1, sehingga dapat diartikan
bahwa perubahan harga sebesar 1 pada konsumen akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 1,231 pada tingkat petani sawi, atau dapat juga
diartikan bahwa setiap adanya kenaikan harga pada tingkat konsumen sebesar Rp.1000 maka akan ada kenaikan harga pada tingkat petani sebesar Rp.1231.
Universitas Sumatera Utara
Nilai Et 1 memperlihatkan bahwa elastisitas transmisi harga pada komoditi sawi bersifat inelastis, hal ini menunjukkan bahwa struktur pasar yang
terbentuk mengarah pada pasar oligopsoni. Hal ini dikarenakan lebih banyak petani dibandingkan pedagang. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 2 di tolak karena pasar yang ada berbentuk oligopsoni, bukan berbentuk
monopsoni.
5.3 Efisiensi Pemasaran