Uji heterokedastisitas Persamaan Regresi

Dari tabel 4.4 telihat bahwa nilai tolerance untuk kepemilikan manajerial MOWN adalah 0.710, nilai tolerance untuk kepemilikan institusional INST 0.892, nilai tolerance untuk Struktur_Aset 0.766 dan nilai tolerance untuk Dividen 0.925. Nilai VIF untuk kepemilikan manajerial MOWN 1.409, nilai VIF untuk kepemilikan institusional INST 1.122, nilai VIF untuk Struktur_Aset 1.308 dan nilai VIF Dividen 1.081. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen, dengan dasar nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1 dan nilai VIF untuk setiap variabel tidak ada yang lebih besar dari 10, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi linear berganda.

c. Uji heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada grafik. Gambar 4.3 Scatterplot Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi DER berdasarkan masukan variabel independen MOWN, INST, Struktur asset, Dividen. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari Universitas Sumatera Utara titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Waston DW Test. Hasil pengolahan data adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .761 a .579 .525 .57867 1.941 a. Predictors: Constant, Dividen, INST, Struktur_Aset, MOWN b. Dependent Variable: DER Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1.941. Nilai ini akan kemudian diuji berdasarkan ketentuan ada tidaknya gejala autokorelasi, yakni jika nilai Durbin-Watson D-W ada pada batas du atas dan 4-du du D-W 4-du, model regresi tidak mengalami gejala autokorelasi. Nilai signifikansi yang digunakan adalah 5 dengan jumlah sampel 36 n=36 dan jumlah variabel independen sebanyak enam k=4, maka dari tabel data statistik Universitas Sumatera Utara Durbin-Watson diperoleh nilai batas bawah dl sebesar 1.236 dan nilai batas atas du sebesar 1.724. Nilai D-W 1.941 berada di antara du 1.724 dan 4-du 2.276 atau 1.724 1.941 2.276. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami gejala autokorelasi.

3. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh kepemilikan manajerial MOWN, kepemilikan institusional INST, Struktur Aset dan Dividen terhadap kebijakan hutang DER. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.889 .391 -2.276 .030 MOWN -6.296 2.084 -.418 -3.021 .005 INST 2.050 .493 .513 4.160 .000 Struktur_Aset 3.126 .638 .653 4.901 .000 Dividen .109 .213 .062 .512 .612 a. Dependent Variable: DER Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: DER = -0.889-6.296MOWN+2.050INST+3.126Struktur_Aset+0.109Dividen + e Keterangan: 1 Konstanta sebesar -0.889 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X 1 =X 2 =X 3 =X 4 =0, maka akan terjadi kebijakan hutang DER sebesar -0.889; 2 β1 sebesar -6.296 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan DER sebesar 6.296 dengan asumsi variabel lain tetap; 3 β2 sebesar 2.050 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan DER sebesar 2.050 dengan asumsi variabel lain tetap; Universitas Sumatera Utara 4 β3 sebesar 3.126 menunjukkan bahwa setiap kenaikan struktur aset sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan DER sebesar 3.126 dengan asumsi variabel lain tetap; 5 β4 sebesar 0.109 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dividen sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan DER sebesar 0.109 dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Pengujian hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

11 113 94

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 12 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

4 20 95

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 16

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan

0 3 22

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19