BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional
dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional dimaksudkan untuk menjelaskan indikator- indikator dari variable-variabel penelitian. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan tujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi secara
faktual dan cermat Rakhmat.1999:22. Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan para pemirsa televisi yaitu siswa SD di
Surabaya tentang isi pesan iklan pasta gigi Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di media Televisi. Untuk dapat lebih mempermudah pengukurannya, maka
dapat dioperasionalkan sebagai berikut :
3.1.1 Tingkat Pengetahuan Siswa SD di Surabaya Tentang Isi Pesan
Iklan Pasta Gigi Pepsodent Versi “periksa gigi”
Tingkat pengetahuan khalayak dalam hal ini adalah suatu pengetahuan siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan pasta gigi
Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di televisi yaitu bahwa siswa SD di Surabaya mampu untuk mengetahui dan mengingat pesan yang
disampaikan dalam iklan pasta gigi Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di televisi. Untuk mengetahui efek dari terpaan media dalam
penelitian ini adalah iklan pasta gigi Pepsodent versi “”Periksa Gigi”, peneliti ingin mengetahui respon siswa SD pada bidang
34
kognitifnya tentang stimuli berupa unsur-unsur iklan pasta gigi Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di televisi.
Iklan pasta gigi Pepsodent versi “”Periksa Gigi” yang dimaksud adalah iklan versi ketiga dari berbagai macam versi ayah
Adi dan Dika yang dikeluarkan oleh produsen Unilever pada pasta gigi Pepsodent. Iklan ini ditayangkan sejak Juli 2010 di seluruh
televisi nasional di Indonesia. Iklan berdurasi 30 detik ini tidak sekedar mengacu pada penjualan saja namun juga cermat mengamati
keadaan yang tengah terjadi di masyarakat dalam hal kesehatan gigi dan mulut yaitu melalui Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010 yang
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi serta mencegah penyakit gigi,
juga mulai memeriksa diri secara rutin.
3.1.2 Pengukuran Variabel
Tinggi, sedang, rendahnya tingkat pengetahuan siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan pasta gigi Pepsodent versi “periksa
gigi” dapat diketahui melalui skor jawaban yang didapat oleh responden dari pengisian kuisioner dimana skor tersebut akan
dikategorikan tinggi, sedang atau rendah.
Pengukuran tingkat pengetahuan dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran ordinal yang terdiri dari pertanyaan
35
dalam dua kategori jawaban yaitu : “Tahu” dan “Tidak Tahu”, adapun pemberian skornya adalah sebagai berikut :
Tahu : Skor 2
Tidak Tahu : Skor 1
Tingkat pengetahuan siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan pasta gigi Pepsodent versi “periksa gigi” digolongkan
menjadi 3 tingkat yaitu tinggi, sendang dan rendah yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah
skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat tinggi, sedang dan rendah menggunakan rumus :
R range = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Jenjang Yang Diinginkan Keterangan :
a. Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian
skor dengan nilai tertinggi dari jawaban “Tahu” dengan skor 2 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item pertanyaan dalam
kuisioner. b.
Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah dari jawaban “Tidak Tahu” dengan
skor 1 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item pertanyaan dalam kuisioner.
c. Jenjang yang dinginkan sebanyak 3, yang selanjutnya dijadikan
bentuk dari tingkat pengetahuan yaitu tinggi, sedang dan rendah.
36
Responden akan diberikan 16 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan
pasta gigi Pepsodent versi “periksa gigi” dengan perhitungan sebagai berikut:
Skor tertinggi : 13 x 2
= 26 Skor terendah
: 13 x 1 = 13
Skor Interval : 26 – 13 =
4 3
Jadi batasan skor dalam interval tingkat pengetahuan adalah sebagai berikut :
a. Jumlah skor 13 – 16 dalam kategori penilaian rendah.
Tingkat pengetahuan siswa SD tentang iklan siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan pasta gigi Pepsodent versi
“periksa gigi” adalah rendah apabila responden tidak memiliki perhatian terhadap iklan sehingga mereka tidak mampu
memahami dan menjelaskan makna yang terkandung didalam unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan pasta gigi Pepsodent
versi “periksa gigi”. b.
Jumlah skor 17 – 20 dalam kategori penilaian sedang.
37
Tingkat pengetahuan siswa SD tentang isi pesan iklan pasta gigi Pepsodent versi “periksa gigi” adalah sedang apabila responden
sekedar melihat tayangan iklan saja, dan tidak memberikan perhatian lebih sehingga mereka tidak mampu memahami dan
menjelaskan makna yang terkandung didalam unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan pasta gigi Pepsodent versi “periksa
gigi” c.
Jumlah skor 21 – 24 dalam kategori penilaian tinggi. Tingkat pengetahuan siswa SD tentang isi pesan iklan pasta gigi
Pepsodent versi “periksa gigi” adalah tinggi apabila responden tidak sekedar melihat tayangan iklan saja, selain itu mereka
memiliki pengetahuan serta menaruh perhatian lebih terhadap iklan tersebut. Responden memahami dan mampu menjelaskan
makna yang terkandung didalam unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan pasta gigi Pepsodent versi “periksa gigi”
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel