Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

64 Likertpada pengujian uji keterbacaan modul oleh siswa. Kriteria skala likert kelompok skor ditentukan menjadi 4 kategori pilihan jawaban yaitu: “sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju”. Skor dengan nilai 4 merupakan skor tertinggi dan skor 1 merupakan skor terendah. Kriteria skala likert adalah sebagai berikut: Tabel 11.Kategori Skala Likert Untuk skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai pada skala 4 Djemari Mardapi, 2008: 123 yang diperlihatkan pada tabel dibawah ini: Tabel 12. Konversi Skor ke Nilai pada Skala 4 Interval Skor Kategori xMi + 1,5 SDi Sangat layak Mi x Mi + 1,5 SDi Layak Mi – 1,5 SDi x Mi Tidak layak x Mi – 1,5 SDi Sangat tidak layak Rerata ideal Mi dan simpangan devisiasi SDi diperoleh dengan rumus: Mi = ½ skor tertinggi + skor terendah SDi =16 skor tertinggi – skor terendah No Kategori Skor nilai 1 2 3 4 Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju 4 3 2 1 65 Penelitian ini untuk mendapatkan skor penilaian atau tingkat kelayakan baik setiap aspek maupun keseluruhan terhadap modul pembelajaran menggunakan rumus pada tabel 12. Skor tiap butir tanggapan yang diperoleh dapat dikonversikan menjadi nilai untuk mengetahui kategori setiap butir tanggapan atau rata-rata secara keseluruhan terhadap modul pembelajaran hasil pengembangan. Berpedoman pada tabel diatasnya, akan lebih lebih mudah untuk memberikan suatu kriteria nilai bahwa modul pembelajaran sudah layak atau belum digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik dari aspek media pembelajaran maupun aspek materi.

2. Analisis Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Melalui Pretest- Posttest

Melihat adatidaknya peningkatan pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran Pengolahan dan Penyajian Makanan Indonesiadengan penggunaan modul Pengolahan dan Penyajian Makanan Indonesia kelas XI maka dilakukan analisis gain ternomalisasi dari skor pretest dan posttest. Adapun langkah-langkah yang dilakukan antara lain. a. Memberi Pretest dan Posttest Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode One Group Pretest-Posttest dengan menggunakan 1 kelas sebagai sampel yang berjumlah 31 sampel. b. Menghitung absolut gain skor pretest dan posttest Absolut gain adalah selisih antara skor pretest dengan posttest. Secara matematis dituliskan sebagai berikut: G = Skor posttest – Skor pretest 66 c. Menghitung skor gain ternormalisasi Skor gain ternormalisasi merupakan perbandingan dari gain aktual dan gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor yang diperolah siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa. Analisis data skor gain ternormalisasi dilakukan untuk menguji hipotesis tindakan. Rumus gain skor normaslisasi sebagai berikut: g = Keterangan: S post = Skor posttest S pre = Skor pretest S max = Skor maksimal g = Skor gain ternormalisasi Tabel 13. Interpretasi Gain Skor Ternormalisasi Nilai gain ternormalisasi g Kriteria g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤g 0,7 Sedang g ≤ 0,3 Rendah Sumber : Hake 1998