Stadium Coretan usia sekitar 1 sampai 3 tahun

19 penjelasan tentang tahapan perkembangan menggambar Mortensen yang didasarkan pada pembagian Lowenfeld.

1. Stadium Coretan usia sekitar 1 sampai 3 tahun

Dalam stadium ini anak berusaha untuk membuat “gambar-gambar” dengan pensil atau alat tulis apapun yang ada dalam jangkauannya. Pada akhir tahun pertama anak senang sekali bila mendapat alat tulis dan bisa dipakai untuk membuat garis-garis, baik di kertas, lantai, dinding rumah, dan sebagainya. Saat melakukan kegiatan ada 2 dua hal yang menarik bagi anak di samping kepuasan karena dapat meniru orang dewasa. Pertama, gerakan ke kiri dan kanan menghasilkan coretan menyerupai kipas. Kedua, dengan kegiatan tersebut anak dapat mempengaruhi lingkungannya dan kemudian mengakibatkan adanya perubahan-perubahan. Anak senang dengan kedua hal tersebut dan ini merupakan hal penting dalam tahun-tahun pertama yang juga tampak dalam sejumlah kegiatan yang dilakukan seperti: gerakan-gerakan ketika berlari ataupun jalan. Anak senang karena bisa membawa perubahan. Awalnya “gambar” anak hanya berupa garis-garis yang terputus-putus, titik-titik, namun tidak lama kemudian anak membuat coretan-coretan berbentuk kipas. Hal ini merupakan kemajuan dalam kontrol atas motorik. Apabila tadinya seluruh lengan bergerak, namun sekarang gerakan tidak terlalu bersemangat, sehingga anak dapat hanya menggerakkan tangan dan jarinya saja. Tidak lama sesudahnya, yakni sekitar tahun kedua, muncul coretan-coretan yang berbentuk lingkaran walaupun tidak sempurna. Pada saat yang sama, anak juga dapat membuat spiral, garis-garis lurus, dan garis bergelombang. 20 Perkembangan menggambar anak tidak terpaku pada pembagian usia menggambar, karena ada anak yang baru tertarik pada pensil pada usia sekitar 2 dua tahun, ada juga yang masih membuat coretan-coretan stadium ini walaupun usia sudah lebih dari 2 dua tahun. Hal yang perlu diingat adalah bila anak terpaku terlalu lama dalam 1 satu stadium, maka perlu dipertimbangkan adanya faktor-faktor lain seperti: keterlambatan dalam perkembangan, gangguan motorik, kerusakan otak, ataupun gangguan-gangguan emosi. Tidak ada batas yang jelas antar stadium, karena itu stadium-stadium harus dilihat sebagai suatu urutan perkembangan. Gambar 1 Dibuat anak perempuan 16 bulan Gambar 2 Dibuat anak laki-laki 20 bulan 2. Stadium Pre-skematis usia sekitar 4 sampai 6 tahun Anak tidak lagi puas dengan kegiatan motorik, tetapi kini gambar mempunyai isi yaitu mewakili obyek-obyek tertentu dalam lingkungannya. Tampaknya anak mendapatkan ide atau mungkin terpengaruh melihat orang dewasa menulis ataupun menggambar, sehingga mengingatkannya pada suatu 21 obyek. Apapun yang menjadi faktor penentu, anak perlu mengalami kemiripan gambar tersebut dan tampaknya di sini proses kematangan berperan. Anak harus bisa bekerja dengan pengertian-pengertian tertentu, hal ini juga tergantung dari perkembangan intelektual. Perlu diperhatikan bahwa perkembangan yang dicapai anak pada bidang grafis terjadi setelah anak menggunakan arti dan simbol dalam bidang bahasa. Menggambar menuntut persyaratan-persyaratan lebih tinggi yaitu adanya koordinasi visual motorik, tetapi di samping itu menggambar merupakan ekspresi yang lebih rumit dan abstrak melalui suatu medium dibandingkan bila secara langsung dinyatakan melalui badan. Biasanya, gambar awal yang dikatakan sebagai manusia terdiri dari lingkaran yang tidak sempurna yang dianggap kepala dan adanya beberapa garis keluar dari kepala yang disebut kaki serta terdapat ciri-ciri wajah namun anak belum bisa bekerja dengan skema yang tetap. Seringkali anak mulai menggambar sesuatu, dan di tengah jalan berubah pikiran sehingga menggambar sesuatu yang lain. Menurut Lowenfeld dalam Widjaja 2005:6 menyatakan bahwa ciri dalam stadium ini adalah detail belum mempunyai ciri khusus. Misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang berdiri sendiri. Karena itu, lingkaran yang dikatakan anak sebagai bola, bisa saja kemudian disebut bunga atau buah. Anak juga mulai senang menggunakan warna, walaupun penggunaan warna bukan karena anak ingin memberi warna pada gambarnya, tetapi karena ingin menggunakan warna. Warna dipakai secara subyektif, tergantung dari hubungan anak dengan benda yang digambar dan bagaimana perasaannya terhadap warna itu sendiri. Pada stadium 22 ini, anak menggunakan warna untuk menyatakan sikap emosinya terhadap benda- benda. Gambar 3 Dibuat anak laki-laki Gambar 4 Dibuat anak perempuan 4 tahun 5 tahun. Gambar 5 Dibuat anak perempuan 6 tahun Gambar 6 Dibuat anak perempuan 6 tahun 23

3. Stadium Skema usia sekitar 7 sampai 9 tahun