are in the Indonesian language.
PT ADI SARANA ARMADA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Maret 2017 dan Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2017 and
For Three Months Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
37
3.  PERTIMBANGAN,  ESTIMASI  DAN  ASUMSI SIGNIFIKAN lanjutan
3.  SIGNIFICANT  JUDGMENTS,  ESTIMATES,  AND ASSUMPTIONS continued
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan  berikut  ini  dibuat  oleh  manajemen dalam  rangka  penerapan  kebijakan  akuntansi
Kelompok  Usaha  yang  memiliki  pengaruh  paling signifikan  atas  jumlah  yang  diakui  dalam  laporan
keuangan konsolidasian: The  following  judgments  are  made  by  the
management  in  the  process  of  applying  the Group’s  accounting  policies  that  have  the  most
significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana
entitas  beroperasi.  Mata  uang  tersebut  adalah mata  uang  yang  mempengaruhi  pendapatan  dan
beban  dari  penjualan  barang  dan  jasa  yang diberikan.
The  functional  currency  of  the  Group  is  the currency  of  the  primary  economic  environment  in
which  each  entity  operates.  It  is  the  currency  that mainly  influences  the  revenue  and  expenses  from
sale of goods and services rendered.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification  of  financial  assets  and  financial
liabilities Kelompok  Usaha  menetapkan  klasifikasi  atas  aset
dan  liabilitas  tertentu  sebagai  aset  keuangan  dan liabilitas  keuangan  dengan  mempertimbangkan
apakah  definisi  yang  ditetapkan  PSAK  No.  55 Revisi  2014  dipenuhi.  Dengan  demikian,  aset
keuangan  dan  liabilitas  keuangan  diakui  sesuai dengan  kebijakan  akuntansi  Kelompok  Usaha
seperti diungkapkan pada Catatan 2r. The Group determines the classifications of certain
assets  and  liabilities  as  financial  assets  and financial  liabilities  by  judging  if  they  meet  the
definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2014. Accordingly,  the  financial  assets  and  financial
liabilities  are  accounted  for in  accordance  with  the Group’s accounting policies disclosed in Note 2r.
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang - evaluasi individual
Allowance  for  impairment  losses  on  receivables  - individual assessment
Kelompok  Usaha  mengevaluasi  akun  piutang tertentu  jika  terdapat  informasi  bahwa  pelanggan
tidak  dapat  memenuhi  kewajiban  keuangannya. Dalam
hal tersebut,
Kelompok Usaha
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang  tersedia,  termasuk  namun  tidak  terbatas
pada,  jangka  waktu  hubungan  dengan  pelanggan dan  status  kredit  dari  pelanggan  berdasarkan
catatan kredit dari pihak-pihak ketiga yang tersedia dan  faktor  pasar  yang  telah  diketahui,  untuk
mencatat  penyisihan  spesifik  atas  jumlah  piutang pelanggan  guna  mengurangi  jumlah  piutang  yang
diharapkan  dapat  diterima  oleh  Kelompok  Usaha. Penyisihan  spesifik  ini  dievaluasi  kembali  dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi  jumlah  penyisihan  atas  penurunan
nilai piutang.
Nilai  tercatat  dari  piutang  usaha  sebelum penyisihan  kerugian  penurunan  nilai  pada  tanggal
31  Maret  2017  dan  31  Desember  2016  masing- masing
sebesar Rp192.859.682.917
dan Rp195.838.342.812.
Penjelasan lebih
jauh diungkapkan dalam Catatan 5.
The  Group  evaluates  specific  accounts  where  it has  information  that  certain  customers  are  unable
to  meet  their  financial  obligations.  In  these  cases, the Group uses judgment, based on available facts
and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the
customer’s  current  credit  status  based  on  any available  third  parties  credit  reports  and  known
market  factors,  to  record  specific  provisions  for customer’s  receivable  amount  to  reduce  the
amount  that  the  Group  expects  to  collect.  These specific  provisions  are  re-evaluated  and  adjusted
as  additional  information  received  affects  the amounts  of  allowance  for  impairment  of  trade
receivables.
The  carrying  amounts  of  the  trade  receivable
before  allowance  for  impairment  losses  as  of March  31,  2017  and  December  31,  2016  were
amounted to
Rp192,859,682,917 and
Rp195,838,342,812,  respectively.  Further  details are shown in Note 5.