yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja
diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap atitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.
2.3.4 Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja adalah salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan kinerja yang
objektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya “like dan dislike” dari penilai agar objektivitas penilai dapat terjaga. Kegitan penilai ini
penting, karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja
mereka. Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik
untuk karyawan, yang merupakan kunci pengembangan bagi mereka dimasa mendatang. Disaat atasan mengidentifikasi kelemahan, potensi dan kebutuhan
pelatihan melalui umpan balik penilaian kinerja, mereka dapat memberitahu karyawan mengenai kemajuan mereka, mendiskusikan keterampilan apa yang
perlu mereka kembangkan dan melaksanakan perencanaan pengembangan Malthis dan Jackson, 2002: 83.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
1. Sumber data untuk perencanaan ketenagakerjaan dan kegiatan
pengembangan jangka panjang bagi perusahaan yang bersangkutan. 2.
Nasihat yang perlu disampaikan kepada tenaga kerja dalam perusahaan. 3.
Alat untuk memberikan umpan balik feed back yang mendorong kearah kemajuan dan kemungkinan memperbaikimeningkatkan kualitas kerja
bagi seorang tenaga kerja. 4.
Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diharapkan dari seorang pemegang tugas dan pekerjaan.
5. Landasanbahan informasi untuk pengambilan keputusan dalam bidang
ketenagakerjaan baik promosi, mutasi maupun kegiatan ketenagakerjaan lainnya.
2.3.6 Kegunaan Penilaian Kinerja
Menurut Rivai 2004: 315 kegunaan kinerja ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen Sumber Daya
Manusia adalah: 1.
Posisi tawar Untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan
rasional dengan serikat buruh kalau ada atau lansung dengan karyawan. 2.
Perbaikan kinerja Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat bagi karyawan dalam
bentuk kegiatan untu meningkatkan kinerja karyawan. 3.
Penyesuaian kompensasi
Universitas Sumatera Utara
4. Penilaian kinerja membantu pengambilan keputusan dalam penyesuaian
ganti rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikkan gajinya. 5.
Keputusan penempatan Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan dan
penurunan pangkat pada umumnya didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja.
6. Pelatihan dan Pengembangan
Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan. Demikian juga, kinerja baik dapat mencerminkan adanya potensi yang
belum digunakan dan harus dikembangkan.
2.4 Peneliti Terdahulu