Upaya Penghapusan Merek Terdaftar

b. Merek barangjasa yang digunakan tidak sesuai dengan yang didaftarkan Pasal 61 ayat 2 huruf b. Pembatalan pendaftaran merek, beban pembuktiannya berkaitan dengan merek-merek yang seharusnya ditolak oleh Kantor Merek karena bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 UU Merek. Alasan untuk mengajukan tuntutan pembatalan pendaftaran merek adalah: 141 a. Pendaftaran merek yang diajukandilakukan dengan itikad tidak baik Pasal 4 jo Pasal 68 ayat 1, atau b. Merek yang didaftarkan tidak memenuhi syarat sebagai merek Pasal 68 ayat 1 jo Pasal 5 huruf a, b, c, dan d, atau c. Merek yang didaftarkan sama dengan merek orang lain yang didaftarkan lebih dulu untuk barangjasa yang sejenis Pasal 68 ayat 1 jo Pasal 6 ayat 1, atau d. Merek yang didaftarkan tidak mendapat persetujuan tertulis dari yang berhak. Pasal 68 ayat 1 jo Pasal 6 ayat 3. Kewenangan mengadili tuntutan penghapusan dan pembatalan merek ada pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau Pengadilan Negeri lain yang akan ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, tidak diperkenankan mengajukan banding kepada Pengadilan tinggi, melainkan langsung mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. 142

1. Upaya Penghapusan Merek Terdaftar

Pada hakikatnya, suatu merek terdaftar berdasarkan ketentuan UU Merek dapat dihapuskan atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI melalui permohonan dari 141 Ibid., hal. 28. 142 Loc. cit. Universitas Sumatera Utara pemilik merek terdaftar atau perintah pengadilan dan gugatan penghapusan dari pihak ketiga melalui Pengadilan Niaga. Merek yang terdaftar pada Direktorat Jendral HKI dapat dihapus invalidation dari DUM. Pasal 61 UU Merek berbunyi: 1 Penghapusan pendaftaran Merek dari Daftar Umum Merek dapat dilakukan atas prakarsa Direktorat Jenderal atau berdasarkan permohonan pemilik Merek yang bersangkutan. 2 Penghapusan pendaftaran Merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dapat dilakukan jika: a. Merek tidak digunakan selama 3 tiga tahun berturut-turut dalam perdagangan barang danatau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal; atau b. Merek digunakan untuk jenis barang danatau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk pemakaian Merek yang tidak sesuai dengan Metek yang didaftar. 3 Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a dalah karena adanya: a. Jaringan impor; b. Larangan yang berkaitan dengan izin bagi peredaran barang yang menggunakan Merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara; atau c. Larangan serupa lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 4 Penghapusan pendaftaran Merek sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dicatat dalam Daftar Umum Merek dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Menurut Pasal 61 UU Merek di atas, penghapusan pendaftaran merek dari DUM dapat dilakukan atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI atau berdasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan. Kemudian Pasal 63 UU Merek menyatakan bahwa penghapusan pendaftaran merek dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga. Pasal 63 UU Merek berbunyi, “Penghapusan pendaftaran Merek berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Universitas Sumatera Utara Pasal 61 ayat 2 huruf a dan huruf b dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga”. Pasal 67 UU Merek menentukan terhadap panghapusan pendaftaran Merek Kolektif dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat 1 huruf b, c dan d. Sebagaimana alasan-alasan yang ditentukan dalam Pasal 66 ayat 1 yaitu: 1 Permohonan sendiri dari pemilik Merek Kolektif dengan persetujuan tertulis semua pemakai Merek Kolektif; 2 Bukti yang cukup bahwa Merek Kolektif tersebut tidak dipakai selama 3 tiga tahun berturut-turut sejak tanggal pendaftarannya atau pemakaian terakhir kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal; 3 Bukti yang cukup bahwa Merek Kolektif digunakan untuk jenis barang atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang atau jenis jasa yang dimohonkan pendaftarannya; atau 4 Bukti yang cukup bahwa Merek Kolektif tersebut tidak digunakan sesuai dengan peraturan penggunaan Merek Kolektif. Pasal 67 UU Merek mengatur bahwa penghapusan pendaftaran merek kolektif dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga. Dengan demikian, berdasarkan Pasal 61, 63 dan 67 di atas, Rachmadi Usman mengatakan terdapat tiga cara penghapusan merek terdaftar, yaitu: pertama, atas prakarsa Direktorat Jendral HKI, kedua, oleh pemilik merek sendiri dan ketiga, adanya gugatan oleh pihak ketiga. 143 143 Rachmadi Usman, Op. cit., hal. 359-360. Universitas Sumatera Utara Penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dapat dilakukan jika memenuhi hal-hal berikut: 144 1 Merek tidak digunakan selama tiga tahun berturut-turut dalam perdagangan barang danatau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal, yaitu 1 larangan impor, 2 larangan yang berkaitan dengan izin bagi peredaran barang yang menggunakan merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara, dan 3 larangan serupa lainnya yang di tetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 2 Merek yang digunakan untuk jenis barang danatau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang dan atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya, termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan merek yang didaftarkan. Penghapusan pendaftaran merek berdasarkan alasan di atas dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga. Terhadap putusan Pengadilan Niaga dimaksud hanya dapat diajukan kasasi. Panitera pengadilan yang bersangkutan segera menyampaikan isi putusan badan peradilan tersebut kepada Direktorat Jenderal HKI hanya akan melaksanakan penghapusan merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek apabila putusan badan peradilannya telah diterima dan berkekuatan hukum tetap. 145 Penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI harus dicatat dalam DUM dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Keberatan terhadap putusan penghapusan merek terdaftar ini dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga. Pemilik atau kuasanya dapat pula mengajukan permohonan penghapusan pendaftaran 144 Ahmadi Miru, Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002, hal. 79-80. 145 Rachmadi Usman, Op. cit., hal. 361. Universitas Sumatera Utara merek secara tertulis, baik sebagian atau seluruh jenis barang danatau jasa kepada Direktorat Jenderal HKI. Direktorat Jenderal HKI akan mencatat penghapusan pendaftaran merek dalam DUM dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. 146 Bila merek itu masih terikat perjanjian lisensi, penghapusannya hanya dapat dilakukan apabila disetujui secara tertulis oleh penerima lisensi, kecuali penerima lisensi dengan tegas menyetujui untuk mengesampingkan adanya persetujuan tersebut. Mengenai penghapusan pendaftaran merek kolektif, Pasal 66 UU Merek menyatakan bahwa Direktorat Jenderal HKI dapat menghapus pendaftaran merek kolektif atas dasar: 147 1 Permohonan sendiri dari pemilik merek kolektif dengan persetujuan tertulis semua pemakai merek kolektif; 2 Bukti yang cukup bahwa merek kolektif itu tidak dipakai selama 3 tiga tahun berturut-turut sejak tanggal pendaftarannya atau pemakaian terakhir kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal HKI; 3 Bukti yang cukup bahwa merek kolektif digunakan untuk jenis barang atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya, atau d. Bukti yang cukup bahwa merek kolektif tersebut tidak digunakan sesuai dengan peraturan penggunaan merek kolektif. Permohonan penghapusan merek kolektif atas prakarsa para pemilik merek kolektif diajukan kepada Direktorat Jenderal dan penghapusan pendaftaran merek kolektif atas prakarsa para pemilik merek kolektif tersebut dicatat dalam DUM dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Ketentuan tentang pencatatan dan pengumuman penghapusan merek kolektif sebagaimana diatur dalam Pasal 66 ayat 146 RR. Putri Ayu Priamsari, Penerapan Itikad Baik Sebagai Alasan Pembatalan Merek Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Di Tingkat Peninjauan Kembali, Op. cit., hal. 104. 147 Rachmadi Usman, Op. cit., hal. 361-362. Universitas Sumatera Utara 3 UU Merek, apabila dicermati rumusannya kurang lengkap atau rumusannya kurang tepat karena pencatatan dan pengumuman tersebut hanya diajukan kepada penghapusan merek kolektif atas permohonan para pemilik merek kolektif, sedangkan pencatatan dan pengumuman atas penghapusan merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dan atas dasar gugatan pihak ketiga tidak disinggung dalam pasal tersebut ataupun pasal lainnya. Walaupun demikian harus dipahami bahwa penghapusan merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dan atas dasar gugatan pihak ketiga juga harus dicatat dan diumumkan sebagaimana halnya dengan penghapusan atas prakarsa para pemilik merek kolektif karena ketiga penghapusan tersebut memiliki hukum yang sama. 148 Selain penghapusan pendaftaran merek kolektif atas permohonan para pemilik merek kolektif dan atas prakarsa Direktorat Jenderal, penghapusan pendaftaran merek kolektif dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga berdasarkan alasan yang sama sebagaimana bila permohonan penghapusan tersebut diajukan oleh para pemilik merek kolektif. Mengenai tata cara penghapusan pendaftaran merek, Pasal 65 UU Merek menyatakan bahwa penghapusan pendaftaran merek dilakukan oleh Direktorat Jenderal HKI dengan cara mencoret merek yang bersangkutan dari DUM dengan memberi catatan tentang alasan dan tanggal penghapusannya. Hal tersebut diberitahukan secara tertulis kepada pemilik merek atau kuasanya dengan menyebutkan alasan penghapusan dan penegasan bahwa sejak tanggal pencoretan 148 Ahmadi Miru, Op. cit., hal. 83-84. Universitas Sumatera Utara dari DUM, Sertifikat Merek yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan penghapusan pendaftaran merek, mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas merek yang bersangkutan.

2. Upaya Pembatalan Merek Terdaftar