PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

19 kelompok sasaran penerima alat mesin dilaksanakan pada bulan Januari 2013. 3. Penentuan kelompok tani terpilih dilakukan melalui seleksi oleh petugas dinas yang membidangi perkebunan serta ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan. 4. Penyerahan saranaalatmesin pascapanen kepada kelompok tani harus dilengkapi dengan Berita Acara Serah Terima Barang antara PPK pelaksana kegiatan dengan Ketua Kelompok Tani yang bersangkutan dengan dibubuhi materai 6.000 rupiah. 5. Penyerahan saranaalatmesin pascapanen kepada keslompok tani paling lambat harus sudah dilakukan pada bulan Juni 2013.

C. Pelaskanaan Kegiatan lainnya

Pelaksanaan kegiatan pendukung seperti sosialiasi atau pertemuan teknis petani dilaksanakan mulai Januari hingga Juni 2013.

D. Kriteria Umum dan Kriteria Teknis Calon

Kelompok Sasaran yaitu : 1. Kelompok yang bersangkutan sudah adatelah eksis dan aktif, berpengalaman, bukan bentukan baru, dapat dipercaya serta mampu 20 mengembangkan usahakegiatan melalui kerjasama kelompok, dengan jumlah anggota minimal 25 orang 2. Kelompok yang bersangkutan tidak mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain untuk kegiatan yang samasejenis pada saat yang bersamaan atau mendapat modal pada tahun-tahun sebelumnya kecuali kegiatan yang diprogramkan secara bertahap dan saling mendukung 3. Kelompok yang bersangkutan tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya 4. Kelompok yang megalami kesulitan untuk mengakses sumber permodalan, sehingga sulit untuk menerapkan rekomendasi teknologi anjuran secara penuh dan memanfaatkan peluang pasar. Kriteria calon kelompok sasaran lebih rinci diatur dalam Pedoman yang diterbitkan oleh eselon I maupun Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan provinsi dan Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh KabupatenKota seseuai kondisi petani dan sosial budaya setempat. Disamping kriteria umum calon kelompok sasaran, diharapkan masing-masing kabupatenkota menyusun Kriteria Teknis Calon Kelompok Sasaran. 21

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN,

DAN PENDAMPINGAN 1. Pembinaan kelompok dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelompok mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan dana pembinaan lanjutan yang bersumber dari APBD. 2. Tanggung jawab teknis pelaksanaan berada pada Dinas yang membidangi Perkebunan di tingkat Kabupaten. Tanggung jawab tingkat koordinasi pembinaan program ada pada Dinas Perkebunan atau Dinas yang membidangi Perkebunan di tingkat Provinsi. Tanggung jawab atas program dan kegiatan adalah Direktorat Jenderal Perkebunan. 3. Pengendalian melalui jalur struktural dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten, Tim Pembina Provinsi dan Pusat, sedangkan pengendalian kegiatan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK dan Kuasa Pengguna Anggaran KPA. Proses pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing- masing Instansi. 4. Pengawasan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan akuntabel. Pengawasan dilakukan oleh Pemerintah 22 melalui aparat pengawas fungsional Inspektorat Jenderal, Badan Pengawas Daerah maupun Lembaga Pengawas lainnya dan oleh masyarakat. 5. Pendampingan kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Tahunan dan inventarisasi alat pascapanen, diwujudkan dalam bentuk perjalanan dinas ke provinsi dan kabupaten yang melaksanakan kegiatan tersebut.