2
terdapat infestasi serangga, biji berjamur, dan bercampur dengan kotoran atau benda-benda asing
lainnya.
Dampaknya di negara tujuan ekspor terutama di Amerika Serikat kakao Indonesia diberlakukan
automatic detention atau potongan harga sehingga harganya lebih rendah daripada kakao dari negara
lain.
Beberapa faktor
yang menyebabkan
beragamnya mutu kakao yang dihasilkan selain karena penanganan dari tingkat on-farm, juga
karena penanganan pascapanen serta pengawasan mutu yang belum optimal. Ini menunjukkan bahwa
perlakuan pascapanen belum diterapkan dengan baik dan benar.
Berdasarkan kenyataan
tersebut, maka
diperlukan upaya pembinaan kepada petani kelompok tani oleh petugaspenyuluhpendamping
agar dapat menerapkan teknologi pascapanen yang baik dan benar berbasis Good Handling Practices
GHP dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip Good Agricultural Practices GAP.
1.2 Sasaran Nasional
a. Mendukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu melalui kegiatan
penanganan pascapanen di provinsi sentra produksi Kakao.
b. Dihasilkannya produk yang bermutu sesuai dengan permintaan pasar sehingga memiliki nilai
3
tambah dan daya saing baik di tingkat lokal maupun global.
c. Terfasilitasinya kebutuhan kelompok tani gapoktan dalam memperoleh dan memanfaatkan
teknologi pascapanen secara optimal.
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya
pedoman teknis
pelaksanaan kegiatan pengembangan penanganan pascapanen tanaman kakao adalah :
a. Memberikan petunjuk dan acuan bagi petugas di provinsi
dan kabupaten
kota dalam
pelaksanaan kegiatan
pengembangan penanganan pascapanen tanaman kakao.
b. Meningkatkan pencapaian mutu biji kakao melalui penanganan pascapanen di tingkat
petani. c. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan
harga jual biji kakao.
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada era industri sekarang ini, upaya peningkatan mutu hasil perkebunan rakyat sudah
saatnya diarahkan melalui pendekatan agrobisnis.
4
Dengan pola ini, petani tidak lagi dilihat sebagai individu dengan kemampuan bidang produksi yang
terbatas. Untuk itu, upaya yang perlu dilakukan adalah :
2.1 Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
1 Pelaksanaan kegiatan
ditempuh melalui
pendekatan kelompok pada satu wilayah pertanaman kakao dengan harapan para petani
mampu melakukan penanganan pascapanen dengan menghasilkan produk primer yang
bermutu.
2 Kelompok tani terpilih adalah kelompok tani yang
aktif dan
berfungsi serta
jelas kepengurusannya. Penentuan kelompok tani
terpilih dilakukan melalui seleksi oleh petugas dinas yang membidangi perkebunan serta
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau
Kepala Dinas
yang membidangi
perkebunan. 3 Paket bantuan yang akan diberikan untuk
kelompok tani
dilakukan melalui
proses pengadaan barangjasa yang dilaksanakan oleh
panitiapejabat pengadaan di Dinas yang membidangi Perkebunan setempat.
4 Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh petani atau kelembagaannya dilaksanakan
dengan bimbingan dan pendampingan oleh petugas daerah yang ditunjuk;