Secara garis besar ada 4 jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu:
1. Rasio likuiditas liquidity ratio, yaitu rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
2. Rasio aktivitas activity ratio, yaitu rasio yang mengukur efisiensi dalam
menggunakan aset-asetnya. 3.
Rasio leverage leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman.
4. Rasio profitabilitas profitability ratio atau disebut juga rasio rentabilitas,
yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dari penggunaan modalnya.
Sehubungan dengan masalah yang diteliti yang menghubungkan antara likuiditas dengan rentabilitas, maka peneliti hanya menggunakan rasio likuiditas
dan rasio rentabilitas.
E. Keterbatasan Rasio Keuangan
Menurut Syahyunan 2004: 82-83, Rasio keuangan memiliki kelemahan atau keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya. Adapun
kelemahan atau keterbatasan analisis rasio keuangan antara lain adalah: 1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
Universitas Sumatera Utara
2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya: perbedaan metode penyusutan atau metode penelitian
persediaan. 3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.
Menurut Purba 2002: 124, walau analisis rasio mempunyai kekuatan sebagai alat analisis, tetapi tidak pula dapat disangkal bahwa analisis ini
mempunyai beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut: 1. Operasi dan akuntansi yang diterapkan pada perusahaan tidak sama.
Metode penyusutan yang berbeda, metode penelitian persediaan inventory Valuation Method yang berbeda, membuat perbedaan rasio menjadi tidak
berarti. 2. Rata-rata industri yang diterbitkan yang biasa dijadikan sebagai acuan atau
standar pada dasarnya merupakan hal yang sangat umum. 3. Laporan keuangan didasarkan pada data historis. inflasiinflation tidak
pernah diperhitungkan. 4. Banyak perusahaan besar terikat pada jaringan bisnis yang luas, sehingga
sulit mengidentifikasi kelompok industri kemana jaringan bisnis termasuk, dalam hal ini perbandingan menjadi tidak berarti.
Universitas Sumatera Utara
F. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Martono 2001: 53 mengatakan ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio
Aktivitas, Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas. Keempat rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas liquidity Ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera
dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. 2. Rasio aktivitas Activity Rasio, yaitu rasio yang mengukur efisiensi
perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya. 3. Rasio Leverage Leverage Ratio, rasio yang mengukur seberapa banyak
perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman. 4. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio, yaitu rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.
Sehubungan dengan masalah yang diteliti yang menghubungkan antara likuiditas dengan Return on Investment, maka peneliti hanya
menggunakan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Hasil analisis rasio keuangan dinyatakan dalam bentuk rasio yang
merupakan perbandingan antara satu rekening tertentu dalam laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
dalam rekening lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk menentukan apakah posisi keuangan suatu perusahaan sehat atau tidak. Rasio keuangan
diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leveragehutang, rasio Profitabilitas dan rasio nilai pasar
Warsono,2003: 35-38. Kelima rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas liquidity Ratio, yaitu suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Aktivitas Activity Ratio, yaitu rasio keuangan yang mengukur
bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar aktiva tertentu yang dimiliki
perusahaan, apakah sesuai dan beralasan, sangat tinggi, atau sangat rendah jika dipandang dari tingkat penjualan ini dan diproyeksikan
3. Rasio hutang Leverage Ratio, yaitu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya. 4. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio, yaitu kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan atau hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5. Rasio nilai pasar Market Value Ratio, yaitu rasio keuangan yang mengindikasikan tentang apa yang dipikirkan oleh para investor ekuitas
tentang kinerja masa lalu perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang.
Menurut Syahyunan 2004: 83, jenis rasio keuangan yang akan dianalisis dapat dikelompokkan menjadi :
1. Rasio Likuiditas liquidity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur yaitu: Current Ratio, Quick Ratio, Cash
Ratio, dan Net Working Capital. 2. Rasio Leverage Leverage ratio, rasio ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam melunas seluruh hutang-hutangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui
bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas. Rasio ini umunya dipakai
antara lain adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, Fixed Charged Coverage Ratio dan Debt Service
Coverage. 3. Rasio Aktivitas Activity Ratio, rasio ini digunakan untuk mengetahui
seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Rasio aktivitas
Universitas Sumatera Utara
yang umumnya digunakan yaitu: Average Collection Period, Inventory Turn Over, Fixed Asset Turn Over dan Total Asset Turn Over.
4. Rasio Profitabilitas Prifitability Ratio, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau
seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang sering digunakan yaitu Gross Profit Margin,
Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on InvestmentROI, Return on Equity ROE.
5. Rasio Saham Biasa Common Stock Ratio, rasio ini menunjukkan bagian dari laba perusahaan deviden dan modal yang dibagikan pada
setiap saham. Rasio saham biasa yang sering digunakan yaitu Price Earning Ratio, Earning per Share, dividend per share, dividend Yield,
Pay out Ratio, Book Vzlue per share, dan Price to Book Value.
G. Hubungan Likuiditas Dengan Return on Investment ROI