Deskripsi Lokasi Penelitian

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMK Negeri 9 Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) terletak di Jl. Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini telah bersertifikat ISO 9001: 2008 dan merupakan Rintisan Sekolah Berstandart Internasional (RSBI).

Gambar 4.1 Pintu Gerbang SMK Negeri 9 Surakarta (Dokumentasi: Aslam Hariyadi, 2012)

Tujuan SMK Negeri 9 Surakarta adalah: 1) Menciptakan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 2) Membekali peserta didik untuk mengembangkan kepribadian akademik dan dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran normatif, adaptif dan produktif. 3) Menyiapkan siswa untuk mampu memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme dan mampu berwirausaha. 4) Memberikan pengalaman yang sesungguhnya agar siswa menguasai keahlian produktif berstandart budaya Tujuan SMK Negeri 9 Surakarta adalah: 1) Menciptakan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 2) Membekali peserta didik untuk mengembangkan kepribadian akademik dan dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran normatif, adaptif dan produktif. 3) Menyiapkan siswa untuk mampu memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme dan mampu berwirausaha. 4) Memberikan pengalaman yang sesungguhnya agar siswa menguasai keahlian produktif berstandart budaya

Misi SMK Negeri 9 Surakarta adalah: 1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri di era global. 2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja. 3) Menyiapkan wirausahawan yang tangguh dalam bidang seni kerajinan dan teknologi. 4) Menyiapkan SMK Negeri 9 Surakarta sebagai SMK berstandar Nasional dan Internasional.

Visi SMK Negeri 9 Surakarta adalah: Mewujudkan SMK Negeri 9 Surakarta sebagai sumber daya manusia profesional dalam bidang seni, kerajinan dan teknologi yang mampu menghadapi era global.

SMK Negeri 9 Surakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan dan penyempurnaan kurikulun ini dilakukan sepenuhnya oleh pihak sekolah sekaligus merupakan aktualisasi pengembangan kemampuan profesional guru dalam hal pengembangan kurikulum. Kurikulum ini selalu mengalami penyempurnaan agar dapat disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan dunia kerja yang berorientasi kepada sekolah menengah kejuruan.

Kompetensi sebagai materi pembelajaran di SMK Negeri 9 Surakarta diorganisasi menjadi tiga kelompok yaitu: normatif, adaptif, dan produktif. Program nornatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia atau sebagai warga negara dunia. Program ini memuat kompetensi- kompetensi tentang norma, sikap, dan perilaku. Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik agar memiliki kemampuan berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni. Program ini menjadi dasar-dasar kejuruan yang berkaitan dengan program keahlian yang dipelajari oleh peserta didik. Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi dasar pada suatu keahlian tertentu yang Kompetensi sebagai materi pembelajaran di SMK Negeri 9 Surakarta diorganisasi menjadi tiga kelompok yaitu: normatif, adaptif, dan produktif. Program nornatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia atau sebagai warga negara dunia. Program ini memuat kompetensi- kompetensi tentang norma, sikap, dan perilaku. Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik agar memiliki kemampuan berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni. Program ini menjadi dasar-dasar kejuruan yang berkaitan dengan program keahlian yang dipelajari oleh peserta didik. Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi dasar pada suatu keahlian tertentu yang

Fasilitas di SMK Negeri 9 Surakarta adalah: gedung dua lantai, bengkel kayu, bengkel tekstil, bengkel seni rupa murni, bengkel logam, laboratorium multimedia, laboratorium animasi, bengkel tata busana, laboratorium DKV (Desain Komunikasi Visual), laboratorium TKJ, laboratorium bahasa, 22 ruang teori yang dipergunakan untuk pembelajaran normatif dan adaptif, perpustakaan, digital library , koperasi, 2 kantin siswa, musholah, UKS, ruang PTT (Pameran Tidak Tetap), lapangan basket, lapangan voli, taman, telepon umum, WAN (Wide Area Network ) atau Free Hotspoot Area Unlimited Acces, parkir kendaraan, dan kamera CCTV yang dipasang di beberapa ruangan.

Tenaga pengajar di SMK Negeri 9 Surakarta berjumlah 121 pendidik, yang terdiri dari: 30 guru adaptif, 18 guru normatif, 9 guru produktif kriya kayu,

11 guru produktif kriya tekstil, 7 guru produktif kriya logam, 7 guru produktif seni rupa murni, 7 guru produktif multimedia, 6 guru produktif DKV (Desain Komunikasi Visual), 7 guru produktif tata busana, 6 guru produktif animasi, 7 guru produktif TKJ, dan 4 guru BK.

SMK Negeri 9 Surakarta telah memiliki sembilan program keahlian yaitu: Program Keahlian Kriya Kayu, Program Keahlian Kriya Tekstil, Program Keahlian Seni Rupa Murni, Program Keahlian Kriya Logam, Program Keahlian Multimedia, Program Keahlian Animasi, Program Keahlian Tata Busana, Program Keahlian DKV (Desain Komunikasi Visual), dan Program Keahlian TKJ.

Program Keahlian Kriya Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta bertujuan untuk:

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik. 2) Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 3) Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni. 4) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan program keahlian kriya tekstil agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik. 2) Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 3) Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni. 4) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan program keahlian kriya tekstil agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga

Gambar 4.2. Bengkel Tekstil (Dokumentasi: Aslam Hariyadi, 2012)

Visi Program Keahlian Kriya Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta adalah: Menciptakan sumber daya manusia yang profesional di bidang kriya tekstil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha atau industri.

Fasilitas yang disediakan di bengkel tekstil adalah: 2 ruang teori, ruang batik beserta alat dan bahan membatik, ruang gelap untuk pembelajaran cetak saring beserta alat dan bahan yang diperlukan, ruang desain beserta meja desain, LCD proyektor, ruang jahit beserta mesin jahit, dan pompa air serta bak pencucian di luar bengkel.

Gambar 4.3. Fasilitas di Bengkel Tekstil (Dokumentasi: Aslam Hariyadi, 2012)

Kelas XI Program Keahlian Kriya Tekstil terdiri dari 32 siswa perempuan. Mata pelajaran produktif yang diajarkan di kelas XI ini adalah: batik tulis, batik celup, jahit, makrame, tenun, sulam, dan cetak saring. Mata pelajaran produktif cetak saring dalam 1 minggu terdiri dari 1 pertemuan (tatap muka), 1 pertemuan (tatap muka) terdiri dari 4 jam pelajaran, dan 1 jam pelajaran terdiri dari 45 menit. Mata pelajaran ini diberikan pada hari sabtu pada jam pelajaran pertama sampai keempat.