PROFIL PASAR WISATA KAWASAN

Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 III.14

F. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN LERENG GUNUNG LAWU

Beberapa permasalahan dalam mengembangkan kawasan wisata lereng Gunung Lawu, utamanya yang berada di Desa Hargomulyo Kecamatan Ngrambe antara lain terkait dengan aksesibilitas, sarana prasarana, sumber daya manusia, kelembagaan, jejaring dan pemasaran. Pada titik atau lokasi tertentu di kawasan wisata lereng Gunung Lawu kondisi jalan masih kurang memadai, misalnya jalan kurang lebar dan tidak rata. Demikian pula pada saat ini belum terdapat tanda penunjukRPPJ maupun sign board yang menunjukkan masuk kawasan wisata lereng Gunung Lawu. Sebagai sebuah kawasan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata minat khusus, akses menuju kawasan wisata lereng Gunung Lawu dapat dikatakan masih kurang memadai. Beberapa pintu masuk ke kawasan wisata lereng Gunung Lawu dari arah belum ditata dan difungsikan dengan baik. Di samping itu kondisi jalan menuju kawasan wisata lereng Gunung Lawu masih harus ditingkatkan khususnya dalam kaitannya dengan lebar jalan. Pada saat ini lebar jalan masih berkisar maksimal 4 empat meter, sedangkan menurut kondisi ideal seharusnya jalan diperlebar menjadi sedikitnya 6 enam meter. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi bis pariwisata yang di masa depan sesuai dengan perkembangan kawasan wisata lereng Gunung Lawu sebagai kawasan wisata akan banyak masuk ke kawasan tersebut. Selain jalan, elemen aksesibilitas lainnya yang masih amat terbatas adalah tanda penunjuk arah menuju kawasan wisata lereng Gunung Lawu. Hal ini menyebabkan promosi kawasan wisata lereng Gunung Lawu menjadi kurang optimal. Demikian pula papan informasi mengenai keberadaan kawasan wisata lereng Gunung Lawu billboard yang cukup jelas di jalur highway Solo-Surabaya belum terpasang. Dalam hal produk selama ini produk yang dijual baru berupa pemandangan dan suasana alam pegunungan. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung adalah menikmati pemandangan alam pegunungan, berbelanja sayur mayor dan buah-buahan. Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 III.15 Selain itu juga terdapat kegiatan menikmati wisata pedesaan berbasis agrowisata serta paket wisata minat khusus lain seperti mengunjungi rumah batu maupun berziarah ke makam Patih Ronggolono. Namun, saat ini juga belum muncul gagasan dari masyarakat maupun swasta untuk memanfaatkan sumber daya yang ada guna dikembangkan sebagai produk wisata yang dapat dipromosikan dan dijual sebagai paket one day tour maupun stay overnight. Demikian pula penggunaan sumber daya air yang dimiliki oleh kawasan untuk kepentingan rekreasi yang belum optimal. Pada saat ini air yang melimpah di kawasan wisata lereng Gunung Lawu baru dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan untuk air minum, mencuci dan mandi. Upaya-upaya pengembangan dengan memanfaatkan sumber air yang melimpah bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi belum banyak dilakukan. Melimpahnya sumber daya air yang terdapat di kawasan wisata lereng Gunung Lawu perlu dikelola secara bijaksana namun juga memberikan peluang untuk mendiversifikasi produk wisata berbasis air wisata tirta di kawasan wisata tersebut. Di samping itu air yang melimpah di pegunungan dapat juga digunakan untuk usaha pemancingan dan pembibitan dan pembesaran ikan dan untuk kepentingan rekreasi air dan bahkan juga dapat dimanfaatkan dalam kaitannya dengan pendidikan. Sarana wisata di kawasan wisata lereng Gunung Lawu pada saat ini masih terbatas. Pengembangan sarana rekreasi untuk mendukung laju perkembangan kawasan wisata lereng Gunung Lawu sebagai kawasan wisata yang dapat diandalkan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat yang dapat mengakomodasi lebih banyak pengunjung belum dilakukan. Demikian juga sarana wisata yang dimiliki oleh kawasan dan dikelola secara bersama secara sharing antara pemerintah daerah Pemerintah Kabupaten Ngawi dan pemerintah desa serta masyarakat setempat, seperti pusat cendera mata khas yang dimiliki oleh kawasan wisata lereng Gunung Lawu seperti kerajinan bambu, pusat