Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011
I .2
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun demikian di sisi lain pembangunan pariwisata di Kabupaten Ngawi harus memperhatikan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan agar terjadi keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan ekonomi dan pelestarian fungsi ekologi.
Upaya membangun perekonomian masyarakat Kabupaten Ngawi serta upaya memeratakan hasil-hasil pembangunan yang diharapkan dapat
mengurangi kesenjangan pertumbuhan masing-masing sektor dan kawasan yang terdapat di wilayah tersebut menuntut adanya sinergi setiap komponen
stakeholder pembangunan serta peran aktif dan kontribusi yang efektif dari seluruh elemen yang ada. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan upaya
pemberdayaan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh Kabupaten Ngawi sehingga mampu menjadi aset yang produktif yang dapat
menggerakkan perekonomian di seluruh wilayah Kabupaten Ngawi secara merata dan berimbang.
Kunjungan wisatawan ke wilayah Kabupaten Ngawi pada umumnya didominasi oleh kunjungan ke daya tarik wisata yang sudah dikembangkan
seperti Pemandian Tawun dan Waduk Pondok. Namun demikian, Kabupaten Ngawi tidak hanya memiliki dua daya tarik wisata tersebut. Di Kabupaten
Ngawi juga terdapat berbagai daya tarik wisata lainnya yang dapat dikunjungi wisatawan termasuk Air Terjun Srambang, Perkebunan Teh Jamus, Monumen
Suryo, dan MonumenSitus Manusia Purba di Trinil. Meskipun belum tercatat dalam Buku Statistik Pariwisata beberapa daya tarik wisata seperti Monumen
Suryo yang telah berkembang sebagai kawasan wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat mendukung terciptanya diversifikasi daya tarik
wisata di wilayah tersebut. Selain memberikan perhatian kepada upaya untuk mendiversifikasi
daya tarik wisata, pengembangan pariwisata di Kabupaten Ngawi juga perlu mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan aset termasuk alam
dan budaya sebagai daya tarik wisata dengan pemeliharaan aset agar berkelanjutan sehingga dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun
generasi yang akan datang. Di samping itu perencanaan pengembangan kawasan wisata lereng
Gunung Lawu perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dengan
Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011
I .3
mengantisipasi berbagai perkembangan lingkungan internal maupun eksternal termasuk kecenderungan perkembangan pariwisata dalam konteks nasional
dan global. Oleh karena itu dalam upaya mengembangkan pariwisata di Kabupaten Ngawi, khususnya kawasan lereng Gunung Lawu, diperlukan
adanya studi yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah rencana tapak atau site plan kawasan tersebut.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan penyusunan rencana tapak site plan kawasan wisata lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai
dasar-dasar untuk: 1. melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan ruang-ruang
kawasan wisata secara efektif dan terencana; 2. mengendalikan
pemanfaatan ruang kawasan wisata; 3.
menetapkan instrumenalat untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan serta mensinergikan penyusunan dan pelaksanaan program
pemanfaatan ruang kawasan wisata; 4. menetapkan investasi yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Ngawi, swasta maupun masyarakat; 5.
menetapkan ijin pemanfaatan ruang kawasan wisata; 6.
menjadi acuan penyusunan rencana teknik. Kegiatan penyusunan rencana tapak site plan kawasan wisata lereng
Gunung Lawu ditujukan untuk mengidentifikasikan kegiatan dan fasilitas yang sesuai untuk pengembangan kawasan wisata sehingga dapat berkembang
sesuai fungsinya sebagai kawasan wisata. Secara garis besar sasaran perencanaan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
a. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan yang pada prinsipnya merupakan upaya dalam menciptakan fungsi dan intensitas
penggunaan tanah di kawasan wisata. b. Menciptakan
keserasian lingkungan, terutama permukiman dan kegiatan kawasan wisata, yang merupakan usaha menciptakan hubungan yang
Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011
I .4
serasi antara manusia dan lingkungannya yang tercermin dari pola intensitas penggunaan ruang kawasan wisata.
c. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan upaya pemanfaatan ruang yang tercermin dalam penentuan jenjang fungsi
pelayanan kegiatan-kegiatan di kawasan wisata. d. Mengarahkan pembangunan kawasan wisata yang lebih jelas dalam
rangka upaya pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan fisik untuk kawasan wisata, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas.
Penyusunan rencana tapak site plan kawasan wisata lereng Gunung Lawu diarahkan untuk:
1. mengoptimalkan fungsi kawasan wisata lereng Gunung Lawu sebagai kawasan wisata minat khusus berbasis alam pedesaan di daerah
pegunungan. 2. meningkatkan peran kawasan wisata lereng Gunung Lawu sebagai
kawasan wisata minat khusus yang menawarkan kegiatan rekreasi dan berbagai ragam kegiatan wisata lainnya.
3. meningkatkan peran kawasan wisata lereng Gunung Lawu sebagai area publik yang menekankan harmoni antara lingkungan, pendidikan dan
ekonomi.
C. LINGKUP KAWASAN PERENCANAAN
Kawasan perencanaan yang disebut sebagai kawasan wisata lereng Gunung Lawu meliputi daerah yang sangat luas yang secara administratif
terdiri atas 4 empat kecamatan, yakni Kecamatan Kendal, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Ngrambe, dan Kecamatan Sine. Namun, dalam
penyusunan rencana tapak kawasan dibatasi pada lingkup daerah yang akan diberi fokus pengembangan, yakni Desa Hargomulyo Kecamatan
Ngrambe. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan stakeholder terkait, kawasan tersebut memiliki sumber daya alam dan
budaya yang potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata.