DASAR HUKUM SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 I.10

G. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian penyusunan rencana tapak site plan kawasan wisata Lereng Gunung Lawu terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup kawasan perencanaan, target keluaran, manfaat, dasar pelaksanaan hukum, dan sistematika penyajian laporan. BAB II METODE DAN PENDEKATAN Bab ini berisi tentang metode dan pendekatan yang digunakan untuk menyusun rencana tapak site plan kawasan wisata lereng Gunung Lawu. BAB III RONA KAWASAN PERENCANAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum Kabupaten Ngawi, gambaran umum kepariwisataan di Kabupaten Ngawi, gambaran umum kawasan perencanaan kawasan wisata lereng Gunung Lawu, dan permasalahan pengembangan pariwisata di kawasan wisata lereng Gunung Lawu. BAB IV ANALISIS PERENCANAAN KAWASAN Bab ini berisi tentang analisis kebijakan dan rencana pengembangan wisata di Kabupaten Ngawi, analisis fisik daya tarik wisata di kawasan lereng Gunung Lawu, analisis non fisik daya tarik wisata di kawasan lereng Gunung Lawu. BAB V KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN Bab ini berisi tentang konsep yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan pengembangan kawasan wisata lereng Gunung Lawu yang terdiri atas konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan, konsep pengembangan pariwisata berbasisi masyarakat dan konsep pengembangan pariwisata terpadu. BAB VI RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 I.11 Bab ini berisi tentang rencana pengembangan kawasan, rencana pengembangan pemasaran, rencana pengembangan sumber daya manusia SDM dan kelembagaan, rencana pengembangan jejaring, dan rencana tapak kawasan BAB VII PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari perencanaan pengembangan kawasan wisata lereng gunung Lawu serta rekomendasi yang dapat dijadikan acuan pengembangan kawasan di masa yang akan datang. 2 BAB METODE DAN PENDEKATAN

A. METODE

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan “Penyusunan Rencana Tapak Site Plan Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi Tahun Anggaran 2011” ini meliputi beberapa tahap pendekatan teknis, yaitu: ▪ Penentuan batas wilayah meliputi batas administratif kawasan lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi. ▪ Pengamatan dinamika perkembangan kawasan lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi dan sekitarnya serta sumber daya yang dimilikinya. ▪ Pengamatan lapangan site observation terutama dilakukan pada peninjauan ke lokasi-lokasi di kawasan lereng Gunung Lawu yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. ▪ Pengidentifikasian hasil inventarisasi kawasan lereng Gunung Lawu dilengkapi dengan peta kawasan. ▪ Penyusunan laporan kegiatan Penyusunan Rencana Tapak Site Plan Wisata Lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi Tahun Anggaran 2011.

1. Data

Kegiatan Penyusunan Rencana Tapak Site Plan Wisata Lereng Gunung Lawu Kabupaten Ngawi, Tahun Anggaran 2011 mengacu pada data dasar untuk menunjang kedalaman rancangan yang disusun sebagai berikut: a. Data fisik kondisi yang sudah ada; Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 II.1 Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu 2011 II.2 b. Data lingkungan; c. Data jaringan instalasi yang ada; d. Data ketersediaan lahan; e. Data berupa dokumen eksisting, termasuk dokumen perencanaan pembangunan daerah seperti Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Ngawi Tahun 2010-2030, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJPD Kabupaten Ngawi Tahun 2010-2015; f. Data non fisik, berupa kondisi sosial budaya masyarakat, kependudukan, ekonomi kawasan, fungsi bangunan dan aktivitas kawasan.

2. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan beberapa metode termasuk pengamatan lapangan site observation, wawancara dan diskusi. Pengumpulan data primer dimaksudkan untuk data-data yang bersifat primer, yakni data yang dicatat atau dipotret langsung dari lapangan atau kawasan perencanaan. Pengumpulan data ini ditujukan untuk memperoleh gambaran keadaan yang spesifik di kawasan perencanaan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan metode simak, yakni menyimak data dan berbagai peta yang sudah dimiliki oleh lembagadinas terkait. Pengumpulan data sekunder dimaksudkan untuk memperoleh fakta dan gambaran mengenai kawasan perencanaan yang tidak dapat diperoleh pada saat ini, namun fakta tersebut telah terdokumentasikan pada waktu yang lalu.

3. Analisis Data a. Tahap Analisis

Tujuan dari tahap analisis adalah menemukenali dan mengkaji secara tepat potensi dan permasalahan di kawasan perencanaan guna mengantisipasi peluang dan tantangan yang akan muncul. Hal