7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner pada konsumen yang telah melakukan pembelian di Warung Ucok Durian.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik Probability sampling. Sugiyono 2008:115 mengatakan bahwa :“Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Penulis mengambil teknik Probability Sampling yang menggunakan Simple Random Sampling dikarenakan populasi yang dijadikan sampel semuanya homogen yaitu semua orang yang sedang membeli durian di Warung Ucok Durian Wahid Hasyim Medan tanpa memperhatikan strata apapun, dengan jumlah populasi yang tidak diketahui.

3. 7 Jenis dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Data primer Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan Bungin, 2001:127. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari observasi langsung terhadap usaha Warung Ucok Durian untuk memperoleh gambaran sebenarnya dan wawancara langsung kepada pemilik dan konsumen mengenai usaha Warung Ucok Durian. Juga pembagian kuesioner terhadap konsumen di Warung Ucok Durian. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder Bungin, 2001:127. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber pustaka seperti buku-buku, jurnal-jurnal, dan dokumen lain yang berhubungan dengan materi kajian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pernyataan kepada sampel responden penelitian yaitu pengguna smartphone merek Samsung 2. Studi Pustaka Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara 3.9 Uji Validitas dan Reabilitas 3.9.1 Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner adalah valid jika dapat mengukur yang seharusnya diukur dalam penelitian. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung correlated item-total correlation dengan nilai r tabel . Jika r hitung r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Ghozali, 2005: 45 Nilai r tabel dengan ketentuan N = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0,361. Tabel 3.3 Uji Validitas No Variabel Pernyataan Corrected Item-Total Correlation r Hitung 1 Produk X1 1 0.412 2 2 0.571 3 3 0.393 4 Harga X2 1 0.870 5 2 0.852 6 3 0.769 7 Lokasi X3 1 0.566 8 2 0.485 9 3 0.632 10 4 0.368 11 Ketanggapan Layanan X4 1 0.429 12 2 0.553 13 3 0.725 14 4 0.390 15 Keputusan Pembelian Y 1 0.554 16 2 0.548 17 3 0.795 18 4 0.708 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 diolah Universitas Sumatera Utara Dari delapan belas pernyataan yang diperoleh, semua pernyataan dinyatakan valid karena r Hitung r Tabel sebesar 0,361. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realibilitas.

3.9.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2005 : 41. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 18,00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas No Variabel Cronbachs Alpha N of Items 1 Produk X1 0.630 3 2 Harga X2 0.914 3 3 Lokasi X3 0.703 4 4 Ketanggapan Layanan X4 0.697 4 5 Keputusan Pembelian Y 0.817 4 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 3.4 ditunjukkan nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 artinya reliabilitas sangat baik. Karena itu, seluruh butir pernyataan yang berjumlah 18 buah telah memenuhi kriteria sehingga data sudah bisa diteliti. 3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Multikolinieritas Ghozali 2005:91 berpendapat Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: 1. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain Ghozali,2005:105. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005:105 Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standarized Ghozali, 2005:106. Dasar analisisnya sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur bergelombang melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Uji Normalitas

Ghozali 2005:97 mengemukakan pendapat tentang uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah Ghozali,2005:97: 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. 11 Teknik Analisa Data