Berlindung diri kepada Allah dari godaan setan

A. Berlindung diri kepada Allah dari godaan setan

Sesungguhnya setan itu mempunyai berbagai macam cara dan upaya untuk mempengaruhi jiwa seseorang. Setan mengetahui celah-celah kelemahan manusia, dan akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk Sesungguhnya setan itu mempunyai berbagai macam cara dan upaya untuk mempengaruhi jiwa seseorang. Setan mengetahui celah-celah kelemahan manusia, dan akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk

Berlindung diri kepada Allah dari godaan setan adalah salah satu cara untuk menghadapi setan. Orang-orang yang memohon perlindungan kepada Allah maka Allah akan memberikan penjagaan dan pemeliharaan

kepada orang tersebut. Di dalam kitab Shahih al-Bukhari dijelaskan bahwa istri Imran berlindung kepada Allah swt. untuk putrinya yang bernama Maryam dan juga untuk anak keturunannya, maka Allah mengabulkan permohonannya itu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang dari Bani Adam dilahirkan melainkan setan akan mengganggunya ketika ia dilahirkan, sehingga bayi itu pun menjerit karena gangguan setan, kecuali Maryam dan putranya. Lalu Abu Hurairah berkata (mengutip ayat), Dan sesungguhnya aku memohonkan perlindungan untuknya

(Maryam) juga keturunannya kepadaMu dari godaan setan yang terkutuk." 1

1 Al-Bukhari, Shah ī h al-Bukh ā ri , (Istambul: Al-Maktabah al-Isl ā miyyah, t.th) jilid. 4, h. 138

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa memohon perlindungan adalah berlindung kepada Allah SWT dan menggantungkan diri

kepadaNya dari segala sesuatu yang jahat. Dan makna ﻡﻴﺠﺭﻟﺍ ﻥﺎﻁﻴﺸﻟﺍ ﻥﻤ ﷲﺎﺒ ﺫﻭﻋﺍ

adalah aku berlindung diri kepada Allah dari setan terkutuk agar ia tidak dapat mencelakakan aku terhadap agama dan duniaku, atau menghalangi aku untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, atau

mendorongku untuk melakukan perbuatan yang dilarang. Karena manusia sesungguhnya tidak mampu untuk menghalau godaan setan kecuali atas pertolongan Allah SWT, oleh karena itu Allah memerintahkan manusia untuk

memohon perlindunganNya terhadap kejahatan setan dari bangsa jin. 2 Allah SWT berfirman di dalam al-Qur`an:

"Dan katakanlah: Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepadaMu ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (Q.s al-Mukminun 23 : 97-98)

Ayat ini adalah perintah Allah kepada Nabi dan umatnya untuk berlindung kepada Allah SWT dari bisikan dan godaan setan serta berlindung

2 Lihat:Abu al-Fidā' Ismail Ibnu Katsīr, Tafsir al-Qur' ā n al-`Azh ī m, (Kairo: al-Mathba`ah al- Fanniyyah, t.th.), jilid 1. h. 15 2 Lihat:Abu al-Fidā' Ismail Ibnu Katsīr, Tafsir al-Qur' ā n al-`Azh ī m, (Kairo: al-Mathba`ah al- Fanniyyah, t.th.), jilid 1. h. 15

Perintah berlindung kepada Allah dari berbagai godaan setan ditegaskan pula di dalam surat al-A'raf ayat 200 dan surat al-Fushshilat ayat

36, sebagai berikut:

"Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Q.s Al-A'raf 7 : 200)

"Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Q.s Fushshilat

Memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan membaca ta`awwudz ini sangat efektif untuk mengusir setan dari bangsa jin, namun tidak cukup efektif ketika setan itu dari jenis manusia. Oleh karena itu Malik Ibn Dinar pernah berkata bahwa sesungguhnya setan dari golongan manusia lebih berat bagiku dari pada setan dari golongan jin. Sebab setan dari golongan jin

3 Al-Qurtubi, Al-J ā mi' li Ahk ā m al-Qur` ā n, (Mesir: Dār al-Kutub al-Mishriyyah, 1967), jilid. 7 h. 69 3 Al-Qurtubi, Al-J ā mi' li Ahk ā m al-Qur` ā n, (Mesir: Dār al-Kutub al-Mishriyyah, 1967), jilid. 7 h. 69

agar melakukan kemaksiatan secara terang-terangan. 4 Setan yang berwujud manusia sesungguhnya ada di dalam diri kita,

yaitu kekuatan jahat yang disebut hawa nafsu. Menurut penulis dalam konteks kekinian maka sesungguhnya setan yang ada dalam diri manusia sendiri, itulah

yang dominan dalam mempengaruhi perbuatan manusia. Oleh karena itu tidak cukup kiranya, ketika kita mengandalkan ta'awwudz secara tekstual, membacanya dan berharap diri kita jauh dari godaan setan. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang sangat sempit, sebagaimana pemahaman orang – orang terdahulu yang sangat percaya terhadap lambang/bacaan tertentu untuk mereka yakini sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan.

Ta'awwudz dapat berperan efektif untuk mengalahkan setan yang ada dalam diri manusia manakala kita memohon perlindungan kepada Allah seraya meneguhkan hati dan memenej hati kita untuk tidak memperturutkan hawa nafsu. Karena setan sesungguhnya tidak mampu berbuat sesuatu kecuali dengan perantara syahwat. Barang siapa yang telah ditolong oleh Allah

4 Al-Qurtubi, Al-J ā mi' li Ahk ā m al-Qur` ā n, jilid. 7, h. 68 4 Al-Qurtubi, Al-J ā mi' li Ahk ā m al-Qur` ā n, jilid. 7, h. 68

Ada beberapa perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya untuk beristi'adzah (memohon perlindungan) kepada Allah dari godaan setan, di antaranya adalah:

1. Ketika hendak membaca al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Apabila kamu membaca al-Qur'an, hendaklah memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk". (Q.s An-Nahl 16 : 98)

2. Ketika masuk ke masjid. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdillah Ibn `Amr Ibn `Ash dari Nabi SAW, bahwasanya ketika Nabi masuk ke masjid mengucapkan:

"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada WajahNya Yang Mulia,dan kepada KekuasaanNya yang Abadi dari godaan setan

yang terkutuk" 6

5 Al-Ghazali, Ihy ā ` 'Ul ū mudd ī n , (Kairo: Dār al-Kutub al-Had ī s, 1990) jilid. 3 h. 90-91 6 Sulaiman Ibn Asy`ast As-Sijistani, Sunan Ab ū D ā ud , (Libanon: Dar al-Hadis, 1391 H), cet.

1, jilid. 1, h. 318

3. Ketika masuk ke kamar mandi atau W.C, dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi SAW ketika hendak buang hajat, beliau membaca:

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan". 7

Khubuts jamak dari khabits artinya adalah setan laki-laki, sedangkan khabaits jamak dari khabitsah artinya setan perempuan. 8

4. Ketika melihat sesuatu yang tidak menyenangkan di dalam mimpi, sebagaimana hadis riwayat Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda:

"Jika seseorang di antara kalian melihat sesuatu yang disukai dalam mimpi, maka sesungguhnya itu berasal dari Allah SWT, dan hendaklah dia memuji Allah karenanya dan hendaklah menceritakan mimpinya. Dan jika dia melihat selain itu berupa mimpi yang tidak disukai (mimpi

7 Al-Bukhari, jilid.1, h. 45, lihat juga dalam Shah ī h Muslim , jilid 1, h. 283 8 Ibn Hajar al-Asqalani, Fathu al-B ā riy Syarh Shah ī h al-Bukh ā ri,( Kairo: D ā r al-Kutub al-

Had ī s, 1998), jilid 1, h. 243 Had ī s, 1998), jilid 1, h. 243

tersebut tidak akan pernah memberi madharat kepadanya". 9

5. Ketika bayi lahir, setan mengganggu setiap bayi yang lahir kecuali Nabi Isa dan ibunya, hal ini dijelaskan dalam kitab Shahih Bukhari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang dari Bani Adam dilahirkan melainkan setan akan mengganggunya ketika ia dilahirkan, sehingga bayi itu pun menjerit karena gangguan setan, kecuali Maryam dan putranya. Lalu Abu Hurairah berkata (mengutip ayat), Dan sesungguhnya aku memohonkan perlindungan untuknya (Maryam) juga keturunannya

kepadaMu dari godaan setan yang terkutuk. 10 .

Penulis kembali menegaskan bahwa beristi`adzah (memohon perlindungan ) kepada Allah dari godaan setan merupakan kesadaran personal untuk meneguhkan keimanan dalam hati agar kita mampu mengendalikan hawa nafsu. karena sesungguhnya setan itu ada dalam diri manusia itu sendiri

9 Al-Bukhari, jilid.8, h. 83, lihat juga dalam Shah ī h Muslim , jilid 4, h. 1771