12 adar air bb
x 00
adar air bk x 00
3.2.2.2 Analisis Kadar Abu SNI 01-2891-1992
Analisis kadar abu dilakukan dengan metode pengabuan kering. Cawan porselen yang akan digunakan dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven bersuhu 105
o
C selama 15 menit kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang W2. Sampel ditimbang sebanyak 2-5 gram W didalam
cawan porselen tersebut lalu cawan porselen berisi sampel tersebut dibakar sampai tidak berasap dan diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550
o
C sampai pengabuan sempurna bobot konstan. Setelah proses pengabuan selesai, cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator dan
ditimbang hingga bobot tetap W1. Kadar abu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: adar abu
x 00
3.2.2.3 Analisis Kadar Protein SNI 01-2891-1992
Penetapan kadar protein kasar dengan metode Kjeldahl dibagi menjadi 3 tahap, yaitu penghancuran, destilasi, dan titrasi. Sebanyak 0,1-0.25 gram contoh ditimbang di dalam labu Kjeldahl,
lalu ditambahkan 1.0 + 0.1 gram K
2
SO
4
, 40 + 10 ml HgO, dan 2.0 + 0.1 ml H
2
SO
4
, selanjutnya contoh didihkan sampai cairan jernih kemudian didinginkan. Larutan jernih ini dipindahkan ke dalam alat
destilasi secara kuantitatif. Labu Kjeldahl dibilas dengan 1-2 ml air destilata, kemudian air cuciannya dimasukan ke dalam alat destilasi, pembilasan dilakukan sebanyak 5-6 kali. Tambahkan 8-10 ml
larutan 60 NaOH – 5 Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O ke dalam alat destilasi. Di bawah kondensor diletakkan erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
jenuh dan 2-4 tetes indikator campuran 2 bagian 0.2 metilen red dan 1 bagian 0.2 metilen blue dalam etanol
95. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan H
3
BO
3
, kemudian dilakukan destilasi sehingga diperoleh sekitar 15 ml destilat. Destilat yang diperoleh kemudian dititrasi dengan HCl 0.02
N sampai terjadi perubahan warna dari hijau menjadi abu-abu. Kadar protein kasar dapat dihitung dengan persamaan :
N ml HCl sampel ml HCl blank x N HCl x 4.007
mg sampel x 00
adar pr tein bb N x akt r n ersi
3.2.2.4 Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet SNI 01-2891-1992
Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang W2. Sebanyak 10 gr sampel W ditambahkan 45 ml air panas dan 55 ml
HCl 25, kemudian sampel dipanaskan selama 15 menit. Sesudah dipanaskan, disaring dengan
13 menggunakan kertas saring dan dikeringkan dalam oven 105
C selam 3 jam. Selongsong kertas saring yang telah berisi sampel kemudian dimasukan ke dalam alat ekstraksi soxhlet dan dihubungkan
dengan kondensor dan labu lemak. Sampel diekstrak dengan larutan keksana selama kurang lebih 6 jam. Selanjutnya, heksana disuling sehingga hanya tersisa lemak dalam labu. Labu lemak yang berisi
lemak hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang W1. Pengeringan diulangi hingga mencapai bobot tetap. Kadar lemak dapat diperoleh
dengan persamaan berikut: adar lemak
x 00
3.2.2.5 Analisis Kadar Karbohidrat by difference