seseorang atau kelompok lain meskipun orang yang kita benci itu belum tentu bersalah.
13
2. Fungsi Bahasa dalam Media Massa
Menurut Giles dan Wiemann bahasa teks mampu menentukan konteks, bukan sebaliknya teks menyesuaikan diri dengan konteks. Dengan begitu, lewat
bahasa yang dipakai melalui pemilihan kata dan penyajian seseorang bisa mempengaruhi orang lain menunjukkan kekuasaannya. Melalui teks yang
dibuatnya ia dapat memanipulasi konteks.
14
Sedangkan menurut Tuchman, bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi. Begitu pentingnya bahasa maka tak
ada berita, cerita, ataupun ilmu pengetahuan tanpa batas. Selanjutnya penggunaan bahasa simbol tertentu menentukan format narasi dan makna tertentu.
15
Begitulah, bahasa merupakan suatu alat universal yang digunakan manusia untuk membagi pengertian bersama. Bahasa dalam hal ini adalah verbal dan
nonverbal, tulisan, lisan, gambar, patung, pahatan, gerak-gerik, grafik, angka dan tabel.
16
Terutama dalam media massa, keberadaan bahasa tidak lagi sebagai alat semata untuk menggambarkan sebuah realitas melainkan bisa menentukan
gambaran makna citra mengenai suatu realitas – realitas media – yang akan muncul di benak khalayak. Menurut DeFleur terdapat berbagai cara media massa
mempengaruhi bahasa dan makna ini; mengembangkan kata-kata baru beserta
13
Ibid.
14
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Granit, Yogyakarta, 2004, hlm 14
15
Ibid, hlm. 12
16
Ibid.
makna asosiatifnya; memperluas makna istilah-istilah yang ada; mengganti makna lama dengan sebuah makna baru; memantapakan konversi makna yang
telah ada dalam suatu sistem bahasa.
17
Oleh karena persoalan makna itulah, maka penggunaan bahasa berpengaruh terhadap konstruksi realitas, terlebih atas hasilnya. Sebabnya ialah karena bahasa
mengandung makna. Padahal manakala kita bercerita kepada orang lain, sesungguhnya esensi yang ingin kita sampaikan adalah makna. Padahal dalam
setiap kata, angka, dan simbol lain dalam bahasa yang kita pakai untuk menyampaikan pesan pada orang lain tentulah mengandung makna. Begitu juga
dengan rakitan antara satu kata angka dengan kata angka lain menghasilkan suatu makna. Penampilan secara keseluruhan sebuah wacana bahkan bisa
menimbulkan makna tertentu.
18
Pengunaan bahasa tertentu dengan demikian berimplikasi pada bentuk kontruksi realitas dan makna yang dikandungnya. Pilihan kata dan cara penyajian
suatu realitas ikut menentukan struktur konstruksi realitas dan makna yang muncul darinya. Dari perspektif ini bahkan bahasa bukan hanya mampu
mencerminkan realitas, tetapi sekaligus dapat menciptakan realitas.
19
Elemen dasar seluruh seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita,
laporan pandangan mata, atau hasil analisa berupa opini, adalah bahasa verbal
17
Ibid.
18
Ibid, hlm. 13
19
Ibid.
dan nonverbal dengan demikian bahasa adalah senyawa kehidupan media massa.
20
3. Surat Kabar dan Berita