Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu Pelayanan

diterima secara luas , namun penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat subjektif. Tiap orang, tergantung dari kepuasan yang dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. Disamping itu sering pula ditemukan pelayanan kesehatan yang sekalipun dinilai telah memuaskan pasien, namun ketika ditinjau dari kode etik serta standar pelayanan profesi, kinerjanya tetap tidak terpenuhi.

2.6. Klasifikasi Rumah Sakit

Pengklasifikasian Rumah Sakit Umum baik pemerintah maupun swasta menurut tingkat kemampuannya terbagi menjadi lima kelas, yaitu: 1. Kelas A merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan sub-spesialistik luas. 2. Kelas B II B+, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub-spesialistik terbatas. Rumah sakit kelas A dan B II dapat berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan. 3. Kelas B I, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik. 4. Kelas C, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 5 spesialistik 4 dasar lengkap, yaitu: bedah, penyakit dalam, kesehatan anak serta kebidanan dan kandungan. 5. Kelas D merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar.

2.6.1 Rumah Sakit Pendidikan RUMKITDIK

Rumah Sakit Pendidikan RUMKITDIK dipimpin oleh seorang Perwira menengah Pamen TNI AD berpangkat Letnan Kolonel Ckm sebagai Kepala Rumah Sakit Pendidikan yang disingkat Karumkitdik, merupakan unsur pelaksanapembantu Komandan Pusdikkes dalam menyelenggarakan pembinaan sarana praktekaplikasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Karumkitdik dibantu 1 perwira urusan berpangkat Letnan Ckm, 2 kepala urusan di jabat PNS IIIcd serta 3 Kepala Unit yang masing-masing dijabat Pamen bepangkat Mayor Ckm. Tugas Rumkitdik adalah :  Menyelenggarakan pembinaan rumah sakit pendidikan sebagai ajang praktek para peserta didik Serdik baik dari segi administrasi maupun keterampilan kesehatan.  Menyelenggarakan pencatatan data yang berkaitan denga kegiatan praktek peserta didik Serdik dalam rangka operasional pendidikan opsdik.  Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yankes dalam dukungan kesehatan dukkes bagi Serdik dan personel organikkeluargamasyarakat umum sesuai kemampuan yang ada.

2.7. Penelitian Terdahulu

Rahmani 2009 melakukan penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Bhakti Asih, Tanggerang. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 173 pasien rawat jalan. Untuk mengukur kepuasan responden di gunakan metode importance performance analysis IPA dan diperoleh hasil bahwa yang menjadi prioritas utama adalah ketepatan dokter mendiagnosa penyakit, keamanan lingkungan rumah sakit, kelengkapan obat- obatan di apotek, dan kelengkapan fasilitas peralatan. Sedangkan hasil anilisis customer satisfaction index CSI menunjukkan bahwa pasien telah merasa puas terhadap kualitas pelayanan rawat jalan RSU Bhakti Asih dengan nilai tingkat kepuasan pasien sebesar 80,43 dimana berada pada kategori sangat puas 0,76- 1,00. Ronaya 2012 melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas pelayanan Kereta Api Commuter Line Jabodetabek Studi Kasus: Commuter Line Pemberangkatan Stasiun Bogor. Hasil penelitian menjelaskan ada beberapa atribut yang menjadi prioritas utama yaitu: kebersihan di stasiun termasuk toilet dan mushola, kebersihan didalam kereta, jumlah tempat duduk dalam kereta, ketepatan jadwal perjalanan KA, dan keamanan pada saat berada di stasiun maupun dalam kereta. Hasil customer satisfaction index CSI sebesar 0,517 yang berarti pelanggan cukup puas terhadap kinerja PT. KAI Commuter Line Jabodetabek.