ibu bekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan anak untuk memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik.
Tidak ada perbedaan pada anak usia 2.5-3.4 tahun dan usia 5.5-6.4 tahun baik yang diasuh oleh nenek maupun ibu rumah tangga. Anak usia 3.5-4.4 tahun
yang diasuh nenek lebih dapat membedakan jenis kelamin orang lain p=0.099 dan mengetahui umur sendiri p=0.039 dibandingkan dengan anak yang diasuh
ibu rumah tangga. Namun, pada usia ini, anak yang diasuh ibu rumah tangga lebih banyak yang dapat mengerjakan maze yang sederhana p=0.080 dibandingkan
dengan anak yang diasuh nenek. Anak usia 4.5-5.4 tahun yang diasuh nenek lebih dapat memberikan keterangan tentang kegunaan dari suatu kegiatan p=0.045,
menyebutkan kembali benda-benda yang baru saja dilihat p=0.023, dan menyebutkan posisi suatu benda p=0.001 dibandingkan anak yang diasuh ibu
rumah tangga. Tabel 40 Sebaran kelompok pengasuh berdasarkan skor rata-rata perkembangan
kognitif persen
Keterangan: signifikansi ≤0.01; signifikansi ≤0.05; signifikan ≤0.1
Perbedaan Gaya Pengasuhan dan Kelekatan pada Keluarga Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga
Gaya pengasuhan dan kelekatan berbeda nyata antara nenek dan ibu rumah tangga. Hasil uji beda pada nenek dan ibu rumah tangga menunjukkan bahwa rata-
rata skor indeks gaya pengasuhan permisif pada nenek lebih tinggi daripada ibu rumah tangga. Hal ini memperlihatkan bahwa nenek lebih permisif dibandingkan
dengan ibu rumah tangga. Rata-rata skor indeks gaya pengasuhan otoriter dan pengabaian pada ibu rumah tangga lebih tinggi daripada nenek. Hal ini
memperlihatkan bahwa ibu rumah tangga lebih otoriter dan mengabaikan anak dibandingkan dengan dari nenek. Namun, respon kasih sayang anak dengan ibu
rumah tanga ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan respon kasih sayang anak dengan nenek Tabel 41.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan otoritatif, lebih banyak nenek yang cukup sering berusaha memenuhi semua kebutuhan cucu secara psikis
dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang berusaha memenuhi semua kebutuhan anaknya secara psikis p=0.083 dan cukup sering mendengarkan
perasaan dan keinginan cucu p=0.000 dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang mendengarkan perasaan dan keinginan anaknya. Lebih banyak ibu rumah
tangga yang terkadang mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan atau ekspresi saat anak sedang marah, sedih, atau bahagia p=0.001 dan terkadang
Kategori Perkembangan Kognitif
Ibu Bekerja n= 52
Ibu Rumah Tangga n = 52
Total N = 104
Kurang Baik 60.00 21.15
28.85 25.00
Cukup Baik 60.01 – 80.00
36.54
42.31 39.42
Baik 80.00
42.31
28.85 35.58
Total 100.00
100.00 100.00
Rata-rata skor 0-100 74.98
69.57 72.27
p-value 0.096
merencanakan liburan ke tempat yang disukai anak p=0.000 dibandingkan dengan nenek.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan otoriter, ibu rumah tangga juga lebih cukup sering menekankan kepada anak untuk menurut dibandingkan dengan
nenek yang menekankan kepada cucunya untuk menurut p=0.000, lebih banyak ibu rumah tangga yang terkadang marah saat melihat anaknya berperilaku tidak
baik dibandingkan dengan nenek yang marah saat melihat cucunya berperilaku tidak baik p=0.000, dan lebih banyak ibu yang terkadang memarahi anak secara
terbuka ketika anak berperilaku tidak baik dibandingkan nenek yang memarahi cucunya secara terbuka ketika cucu berperilaku tidak baik p=0.011.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan permisif, lebih banyak ibu rumah tangga yang cukup sering untuk tidak memikirkan perkataan orang lain saat
anaknya menjadi penyebab masalah di lingkungan rumah dibandingkan dengan nenek yang tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain saat cucunya menjadi
penyebab masalah di lingkungan rumah p=0.000. Lebih banyak nenek yang terkadang berusaha menuruti semua keinginan cucu p=0.036, menunjukkan
kasih sayang dengan memeluk dan mencium cucu p=0.045 serta lebih banyak yang terkadang merasa tidak perlu menghukum cucu saat cucu berbuat salah
dibandingkan dengan ibu rumah tangga p=0.019.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan mengabaikan, lebih banyak nenek yang merasa perlu untuk sering memeluk, mencium, dan memberikan perhatian
kepada anak p=0.017 dan lebih banyak nenk yang tidak pernah merasa kesal terhadap anak dengan sikap dan perilaku cucunya sekarang p=0.013
dibandingkan dengan ibu rumah tangga. Tabel 41 Rata-rata dan p value gaya pengasuhan dan kelekatan berdasarkan
kategori pengasuh utama
Variabel Rata-rata
Skor Nenek n=52
Rata-rata Skor Ibu
Rumah Tangga
n=52 T
p-value Gaya Pengasuhan
Otoritatif Otoriter
Permisif Pengabaian
Kelekatan dengan Anak Perilaku eksploratif
Respon kasih sayang Kesadaran sosial
68.11 32.55
55.77 2.40
67.16 65.38
68.08 67.52
68.19 46.30
42.63 4.71
69.53 70.32
73.27 64.74
-0.029 4.088
2.961 1.916
-0.990 -1.586
-1.693 0.632
0.977 0.000
0.004 0.058
0.324 0.116
0.094 0.529
Keterangan: signifikansi ≤0.01; signifikansi ≤0.05; signifikan ≤0.1
Pada item pernyataan kelekatan dimensi perilaku eksploratif, lebih banyak anak yang rewel kepada ibu rumah tangga dibandingkan anak yang rewel kepada
nenek sepulang bermain p=0.000. Lebih banyak anak yang tidak berhenti menangis beberapa saat setelah ditinggal ibu rumah tangga dibandingkan dengan
nenek p=0.000. Lebih banyak anak yang bermain di sekitar rumah yang dekat dengan ibu rumah tangga dibandingkan anak yang bermain di sekitar rumah nenek
p=0.014.
Lebih banyak anak yang diasuh ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain dengan mainan favoritnya dibandingkan
dengan anak yang diasuh neneknya p=0.045. Anak yang diasuh ibu rumah tangga lebih tidak kenal takut dibandingkan anak yang diasuh ibu rumah tangga
p=0.096.
Pada item pernyataan kelekatan dimensi respon kasih sayang, lebih banyak anak yang diasuh ibu rumah tangga yang berpura-pura sebagai orangtua yang
memberikan kasih
sayang melalui
permainan bonekapeliharaanbayi
dibandingkan anak yang diasuh nenek p=0.039. Pada item pernyataan kelekatan dimensi kesadaran sosial, lebih banyak anak
yang diasuh nenek yang lebih tertarik pada orang dibandingkan benda atau mainan p=0.069 serta siap berbagi barang dengan orang dewasa yang baru
dikenal jika diminta p=0.040 dibandingkan dengan anak yang diasuh ibu rumah tangga. Anak yang diasuh ibu rumah tangga lebih banyak mengulang sesuatu
yang disetujui tamu dibandingkan anak yang diasuh nenek p=0.050. Anak yang diasuh nenek lebih banyak melihat atau mendengar orang yang berbicara
dengannya ketika asyik bermain dibandingkan dengan anak yang diasuh ibu rumah tangga p=0.076.
Hasil uji beda pada ibu bekerja dan ibu rumah tangga menunjukkan bahwa rata-rata skor indeks gaya pengasuhan otoritatif dan kesadaran sosial anak saat
bersama ibu pada ibu bekerja lebih tinggi daripada ibu rumah tangga. Hal ini memperlihatkan bahwa ibu bekerja memiliki pendidikan dan pendapatan yang
lebih tinggi serta lebih otoritatif dibandingkan dengan ibu rumah tangga.
Anak pada ibu bekerja juga memiliki kesadaran sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang diasuh oleh ibu rumah tangga. Rata-rata jumlah
anak dan skor indeks gaya pengasuhan otoriter pada ibu rumah tangga lebih tinggi daripada ibu bekerja. Hal ini memperlihatkan bahwa ibu rumah tangga memiliki
jumlah anak yang lebih banyak dan lebih otoriter dengan ibu bekerja. Tabel 42.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan otoritatif, ibu bekerja lebih banyak yang cukup sering berusaha memenuhi semua kebutuhan cucu secara psikis
p=0.001, lebih banyak yang cukup sering merencanakan liburan ke tempat yang disukai anak p=0.004, lebih banyak yang cukup sering mendengarkan perasaan
dan keinginan anak p=0.000, dan lebih banyak yang cukup sering berusaha bersikap ramah dan hangat kepada anak p=0.000 dibandingkan dengan ibu
rumah tangga.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan otoriter, ibu rumah tangga lebih cukup sering menekankan kepada anak untuk menurut p=0.000, lebih banyak
yang terkadang berteriak jika tidak suka atau tidak setuju dengan sikapperilaku anak p=0.047, lebih banyak yang terkadang marah saat melihat anaknya
berperilaku tidak baik p=0.002, lebih banyak terkadang menampar anak ketika tidak menyukai apa yang dilakukan anak p=0.020, dan lebih banyak yang
terkadang menghukum anak dengan menahan emosi kepada anak p=0.061 dibandingkan dengan ibu bekerja.
Pada item pernyataan gaya pengasuhan permisif, lebih banyak ibu bekerja yang terkadang berusaha menuruti semua keinginan anak p=0.095 dan lebih
cukup sering menunjukkan kasih sayang dengan memeluk dan mencium anak p=0.012 dibandingkan dengan ibu rumah tangga. Tidak ada perbedaan dalam
item pernyataan gaya pengasuhan pengabaian antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga.
Pada item pernyataan kelekatan dimensi perilaku eksploratif, lebih banyak anak yang rewel kepada ibu bekerja dibandingkan anak yang rewel kepada ibu
rumah tangga sepulang bermain p=0.010. Lebih banyak anak yang tidak berhenti menangis beberapa saat setelah ditinggal ibu rumah tangga dibandingkan
dengan ibu bekerja p=0.004. Lebih banyak anak yang diasuh ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain dengan mainan favoritnya
dibandingkan dengan anak yang diasuh ibu bekerjanya p=0.070. Tabel 42 Rata-rata dan p value skor gaya pengasuhan dan kelekatan berdasarkan
kategori keluarga
Variabel Rata-rata
Skor Ibu Bekerja n=52
Rata-rata Skor Ibu
Rumah Tangga
n=52 T
p-value Gaya Pengasuhan
Otoritatif Otoriter
Permisif Pengabaian
Kelekatan dengan Anak Perilaku eksploratif
Respon kasih sayang Kesadaran sosial
78.29 35.87
44.62 4.97
72.63 66.27
70.00 79.67
68.19 46.30
42.63 4.71
69.53 70.32
73.27 64.74
3.669 -3.697
0.739 0.175
1.205 -1.050
-1.000 3.561
0.000 0.000
0.462 0.862
0.231 0.296
0.320
0.001
Keterangan: signifikansi ≤0.01; signifikansi ≤0.05; signifikan ≤0.1
Pada item pernyataan kelekatan dimensi respon kasih sayang, lebih banyak anak yang diasuh ibu rumah tangga yang berpura-pura sebagai orangtua yang
memberikan kasih
sayang melalui
permainan bonekapeliharaanbayi
dibandingkan anak yang diasuh ibu bekerja p=0.007. Anak yang diasuh ibu bekerja lebih banyak yang bertindak kasar kepada ibunya saat aktif bermain
seperti menabrak, memukul, menggigit dan lain sebagainya dibandingkan anak yang diasuh ibu rumah tangga p=0.072. Pada item pernyataan kelekatan dimensi
kesadaran sosial, lebih banyak anak yang diasuh ibu bekerja yang merasa nyaman dengan orang dewasa selain ibu ketika anak terganggu atau terluka p=0.001
serta tertawa dan tersenyum dengan mudah kepada orang yang berbeda p=0.007 dibandingkan dengan anak yang diasuh ibu rumah tangga.
Perbedaan Gaya Pengasuhan dan Kelekatan Nenek dan Ibu pada Keluarga Ibu Bekerja
Gaya pengasuhan dan kelekatan berbeda nyata antara nenek dan ibu dalam keluarga yang sama. Rata-rata skor indeks gaya pengasuhan permisif nenek lebih
tinggi daripada ibu rumah tangga. Hal ini memperlihatkan bahwa nenek lebih permisif terhadap cucu dibandingkan dengan ibu Tabel 43. Rata-rata skor
indeks gaya pengasuhan otoritatif dan pengabaian pada ibu lebih tinggi daripada nenek. Hal ini memperlihatkan bahwa ibu lebih otoritatif dan mengabaikan anak
dibandingkan dengan dari nenek. Kelekatan antara nenek dengan cucu dan