34.62 Pengaruh Pengasuhan Ibu Dan Nenek Terhadap Perkembangan Kemandirian Dan Kognitif Anak Usia Prasekolah
Rata-rata skor indeks gaya pengasuhan otoriter nenek ialah sebesar 32.55, ibu bekerja 35.82, dan ibu rumah tangga 46.30. Sebagian ibu rumah tangga
80.77 dalam penelitian ini memiliki skor gaya pengasuhan otoriter yang rendah. Seluruh ibu bekerja 100.00 dan nenek 100.00 memiliki skor gaya
pengasuhan otoriter yang rendah. Tidak ada gaya pengasuhan otoriter dengan kategori sedang dan tinggi pada ibu bekerja dan nenek. Terdapat sekitar 19.23
ibu rumah tangga yang memiliki gaya otoriter sedang.
Tabel 25 Sebaran kelompok pengasuh berdasarkan kategori skor gaya pengasuhan
otoriter persen
Skor Gaya Pengasuhan Otoriter Ibu Bekerja
Ibu Rumah Tangga
n = 52 Ibu
n= 52 Nenek
n = 52 Rendah 60.00
100.00 100.00
80.77 Sedang 60.01
– 80.00 0.00
0.00 19.23
Tinggi 80.00 0.00
0.00 0.00
Total 100.00
100.00 100.00
Rata-rata skor 0-100 32.55
35.83 46.30
Sebanyak 28.85 persen ibu bekerja sering menekankan anak untuk menurut kepada ibu. Sebanyak 9.62 persen ibu bekerja sering menjauhkan anak dari hal-
hal yang tidak disukainya saat menghukum anak, 9.62 persen cukup sering berteriak jika tidak menyukai sikap atau perilaku anak, 17.31 persen ibu bekerja
sering marah jika anak bersikapberperilaku tidak baik, 5.77 persen ibu bekerja terkadang menampar anak ketika tidak menyukai apa yang dikatakan atau
dilakukan anak, 1.92 persen ibu bekerja sering menghukum anak dengan menahan emosi kepada anak, 9.62 persen ibu bekerja cukup sering memarahi anak secara
terbuka ketika anak berperilaku tidak baik, 38.46 persen ibu bekerja sering mengingatkan anak untuk tidak berperilaku buruk ketika diajak pergi keluar, dan
19.23 persen ibu bekerja cukup sering mengingatkan anak bahwa ibu bekerja sudah melakukan banyak hal untuk anak.
Lebih dari separuh nenek mengingatkan cucu untuk tidak berperilaku buruk ketika diajak pergi keluar. Terdapat sebanyak 15.38 nenek yang sering
menekankan cucu untuk menurut kepada nenek, 7.69 sering menjauhkan cucu dari hal-hal yang tidak disukainya saat menghukum cucu, 9.62 sering berteriak
jika tidak menyukai sikap atau perilaku cucu, 7.69 sering marah jika cucu bersikapberperilaku tidak baik, 3.85 cukup sering menampar cucu ketika tidak
menyukai apa yang dikatakan atau dilakukan cucu, 5.77 sering menghukum cucu dengan menahan emosi kepada cucu, 3.85 sering memarahi cucu secara
terbuka ketika cucu berperilaku tidak baik, dan 21.15 sering mengingatkan cucu bahwa nenek sudah melakukan banyak hal untuk cucu.
Lebih dari separuh ibu rumah tangga sering menekankan anak untuk menurut kepada ibu rumah tangga. Sebanyak 13.46 persen ibu rumah tangga
cukup sering menjauhkan anak dari hal-hal yang tidak disukainya saat menghukum anak, 15.38 persen sering berteriak jika tidak menyukai sikap atau
perilaku anak, 34.62 persen ibu rumah tangga sering marah jika anak bersikapberperilaku tidak baik, 1.92 persen ibu rumah tangga sering menampar
anak ketika tidak menyukai apa yang dikatakan atau dilakukan anak, 5.77 persen
ibu rumah tangga cukup sering menghukum anak dengan menahan emosi kepada anak, 15.38 persen ibu rumah tangga sering memarahi anak secara terbuka ketika
anak berperilaku tidak baik, 42.31 persen ibu rumah tangga sering mengingatkan anak untuk tidak berperilaku buruk ketika diajak pergi keluar, dan 25 persen ibu
rumah tangga cukup sering mengingatkan anak bahwa ibu rumah tangga sudah melakukan banyak hal untuk anak.
Gaya Pengasuhan Permisif
Rata-rata skor indeks gaya pengasuhan permisif nenek ialah sebesar 55.77, ibu bekerja 44.62, dan ibu rumah tangga 42.69. Sebagian besar ibu bekerja
92.31 dan ibu rumah tangga 98.08 dalam penelitian ini memiliki skor gaya pengasuhan permisif yang rendah. Lebih dari separuh nenek 69.23 memiliki
skor gaya pengasuhan permisif yang rendah. Gaya pengasuhan permisif pada nenek dengan kategori rendah lebih banyak dibandingkan dengan ibu bekerja dan
ibu rumah tangga dan hanya nenek saja yang memiliki skor gaya pengasuhan permisif yang tinggi yakni sebanyak 5.77. Hal ini menunjukkan bahwa nenek
lebih memungkinkan untuk melakukan gaya pengasuhan permisif, dimana aspek kehangatan lebih tinggi dibandingkan aspek kedisiplinan. Senada dengan
pernyataan Viguer, et al 2010 bahwa pengasuhan yang dilakukan oleh nenek dan kakek tidak terlalu ketat atau tidak terlalu disiplin. Cucu lebih sering merasa lebih
dekat, memiliki hubungan yang lebih langsung, memiliki pemahaman yang lebih besar, dan lebih dipengaruhi oleh kakek-nenek mereka. Kakek dan nenek
mempengaruhi cucu dalam berbagai cara dan berpartisipasi dalam memberikan dukungan dan kepedulian, serta memberikan informasi tentang dunia di sekitar
mereka. Tabel 26 Sebaran kelompok pengasuh berdasarkan kategori skor gaya pengasuhan
permisif persen
Skor Gaya Pengasuhan Permisif Ibu Bekerja
Ibu Rumah Tangga
n = 52 Ibu
n= 52 Nenek
n = 52 Rendah 60.00
92.31 69.23
98.08 Sedang 60.01
– 80.00 7.69
25.00 1.92
Tinggi 80.00 0.00
5.77 0.00
Total 100.00
100.00 100.00
Rata-rata skor 0-100 44.62
55.77 42.69
Lebih dari separuh ibu bekerja sering menunjukkan kasih sayang dengan memeluk dan mencium anak. Terdapat sebanyak 11.54 persen ibu bekerja yang
cukup sering merasa kesulitan untuk mendisiplinkan anak, 55.77 persen ibu bekerja cukup sering tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain ketika anak
menjadi penyebab masalah di lingkungan rumah atau sekolah, 23.08 persen cukup sering menuruti keinginan anak, 13.46 persen sering merasa tidak perlu
menghukum anak saat anak berbuat salah, 3.85 persen tidak pernah marah ketika melihat anak berperilaku tidak baik, dan 9.62 persen kadang-kadang membela
anak saat anak bertengkar dengan temannya.
Nenek sering menunjukkan kasih sayang dengan memeluk dan mencium cucu 76.92. Terdapat sebanyak 21.15 nenek yang sering merasa kesulitan