PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengolahan Air Limbah Kantin Secara Biologi : Suatu Kajian terhadap Efektivitas Penggunaan Bacillus sp. dan Kangkung Air (Ipomoea aquatica).

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan beragamnya kegiatan manusia mengakibatkan bertambahnya limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah dapat berasal dari kegiatan domestik, industri atau rembesanlimpasan air hujan. Kegiatan domestik atau rumah tangga menghasilkan air limbah yang mengandung bahan organik tinggi, sehingga apabila langsung dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu berpotensi menimbulkan pencemaran serta membahayakan kelangsungan hidup biota akuatik di dalamnya. Tingginya kandungan bahan pencemar organik dapat mengakibatkan oksigen terlarut di perairan menjadi rendah bahkan habis. Hal ini disebabkan adanya pemanfaatan oksigen oleh mikroorganisme yang mendekomposisi bahan organik untuk respirasi. Pada kondisi kandungan oksigen terlarut rendah, yang terjadi adalah dekomposisi secara anaerob. Dekomposisi anaerob menghasilkan CO 2 , gas methan, ammonia dan H 2 S yang menyebabkan air menjadi berbau busuk Pillay 2004. Oleh karena itu dibutuhkan penambahan oksigen misalnya melalui pemberian aerasi untuk menciptakan suasana aerob dalam pengolahan air limbah. Air limbah sebelum dibuang perlu diolah terlebih dahulu agar kualitas airnya memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah atau tidak membahayakan lingkungan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan mengolah air limbah organik dengan metode biologi, yaitu dengan memanfaatkan aktivitas bakteri dan tanaman air. Penelitian dengan menggunakan bakteri sebagai agen bioremediasi air limbah organik telah dilakukan oleh Muchtar 2007, Anggraini 2008 dan peneliti lainnya. Bacillus sp. merupakan salah satu jenis bakteri aerob atau fakultatif aerob yang efektif sebagai agen biologi dalam pengolahan air limbah organik. Penelitian yang menggunakan tanaman air sebagai agen pengolahan air limbah diantaranya telah dilakukan Rini 1998, Ismanto 2005, Mursalin 2007 dan Apriadi 2008. Tumbuhan air yang digunakan antara lain kangkung air Ipomoea aquatica, eceng gondok Eichhornia crassipes, kayu apu Pistia stratiotes , kiambang Salvinia molesta dan gulma itik Lemna sp.. Kangkung air Ipomoea aquatica merupakan salah satu tanaman air yang selain digunakan sebagai agen pengolah air limbah juga dapat dipanen untuk dikonsumsi. Sehubungan hal di atas, maka tulisan ini akan menyajikan hasil percobaan yang menerapkan sistem Sequential Batch Reactor SBR dalam mengolah air limbah kantin. Air limbah kantin tersebut diberikan kombinasi perlakuan aerasi, penambahan Bacillus sp. dan kangkung air Ipomoea aquatica. 1.2 Perumusan masalah Kandungan bahan organik yang tinggi dalam air limbah kantin dapat diturunkan salah satunya melalui pengolahan air limbah secara biologi menggunakan kombinasi bakteri dalam hal ini Bacillus sp. dan tanaman air dalam hal ini kangkung air, Ipomoea aquatica. Bahan organik yang terkandung dalam air limbah kantin akan diubah oleh bakteri menjadi unsur hara yang selanjutnya dimanfaatkan kangkung air Ipomoea aquatica untuk menambah bobotnya dalam proses fotosintesis. Adanya penambahan Bacillus sp. diharapkan dapat membantu proses pengolahan air limbah, sedangkan dengan adanya penambahan bobot kangkung air Ipomoea aquatica selanjutnya dapat dipanen untuk konsumsi. Keberadaan kangkung air, terutama pada perakarannya diharapkan dapat menjadi tempat menempelnya bakteri. Batang kangkung air yang hijau dapat mensuplai oksigen terlarut ke dalam air limbah melalui fotosintesis oksigen ini kemudian digunakan bakteri dalam mendekomposisi bahan organik. Pasokan oksigen terlarut dapat ditingkatkan dengan penambahan aerasi ke dalam air limbah yang akan diolah. Pengaruh dari adanya penambahan aerasi, Bacillus sp. dan kangkung air Ipomoea aquatica dalam percobaan pengolahan air limbah kantin ini dapat dilihat dari adanya perubahan parameter kualitas air limbah sebelum dan setelah pengolahan. Nilai hasil olahan selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik yang telah ditetapkan pemerintah. Perumusan masalah penelitian ini secara singkat dapat dilihat pada Gambar 1. ` Gambar 1. Skema perumusan masalah kegiatan penelitian

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tingkat reduksi bahan organik yang terdapat dalam air limbah kantin setelah diberi perlakuan aerasi dengan penambahan Bacillus sp., kangkung air Ipomoea aquatica serta kombinasi Bacillus sp. dan kangkung air Ipomoea aquatica.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan air limbah domestik kantin. Selain itu adanya manfaat berupa perolehan bobot kangkung air Ipomoea aquatica yang dapat dikonsumsi manusia. - + Air limbah kantin buatan Bak pengolahan berisi air limbah, diaerasi dan diberi berbagai perlakuan Memenuhi baku mutu Tidak memenuhi baku mutu Air limbah olahan Badan air penerima Biomassa bakteri Biomassa kangkung air

II. TINJAUAN PUSTAKA