I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota  Bogor  merupakan  salah  satu  kota  tujuan  rekreasi  dan  wisata  di Indonesia  yang  banyak  diminati  para  wisatawan,  baik  domestik  maupun
mancanegara  karena  memiliki  banyak  obyek  wisata  yang  unik  dan  menarik. Tingkat  kunjungan  wisatawan  di  Kota  Bogor  pada  tahun  2003  mencapai
1.571.465  orang  yang  terdiri  dari  1.529.572  wisatawan  nusantara  dan  41.893 wisatawan  mancanegara
1
.  Kota  Bogor  merupakan  salah  satu  kota  penyangga ibukota  negara  sehingga  kebanyakan  dari  masyarakat  Jakarta  dan  sekitarnya
menjadikan  Kota  Bogor  sebagai  salah  satu  alternatif  lokasi  kunjungan  rekreasi dan wisata. Namun, akses yang mudah dijangkau bukan merupakan satu-satunya
faktor  yang  menjadikan  Bogor  sebagai  pilihan  lokasi  wisata.  Jenis  wisata  yang ditawarkan  maupun  kondisi  alam  dan  lingkungan  obyek  wisata  juga
mempengaruhi preferensi wisatawan untuk mengunjungi berbagai obyek wisata di Kota Bogor.
Menurut  Wahab  1992,  terdapat  dua  faktor  yang  mempengaruhi kedatangan  wisatawan  pada  suatu  obyek  wisata,  yang  pertama  adalah  faktor
irrasional  dorongan  bawah  sadar  yang  meliputi  lingkup  pergaulan  dan  ikatan keluarga,  tingkah  laku  prestise,  pengaguman  pribadi,  perasaan-perasaan
keagamaan, hubungan masyarakat  dan promosi  pariwisata, iklan dan penyebaran serta  kondisi  ekonomi  pendapatan  dan  biaya.  Sedangkan  faktor  yang  kedua
1
http:www.kotabogor.go.idindex. 2007. Profil Investasi Bidang Pariwisata Kota Bogor. 1 Maret 2009.
2 merupakan  faktor  rasional,  meliputi  sumber-sumber  wisata,  fasilitas  wisata,
kondisi lingkungan, susunan kependudukan, situasi politik dan keadaan geografis. Berdasarkan  data  yang  diperoleh  dari  Pemerintah  Kota  Bogor,  obyek
wisata yang terdapat di Kota Bogor antara lain Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, Museum Etno Botani, Museum Zoologi, Museum Tanah, Plaza Kapten Muslihat,
Situgede,  Prasasti  Batutulis,  Museum  PETA,  Museum  Perjuangan,  Rancamaya, Gedung  Bakorwil,  Gedung  Balaikota,  Masjid  Raya,  Masjid  Empang,  Gereja
Katedhral,  Kelenteng  Hok  Tek  Bio,  Makam  Raden  Saleh  dan  Stasiun  Bogor. Beberapa obyek wisata tersebut merupakan obyek wisata unggulan, hal ini terlihat
dari data tingkat kunjungan wisatawan tahun 2001 ke obyek-obyek tersebut yang relatif  lebih  tinggi  dari  tingkat  kunjungan  ke  obyek-obyek  wisata  lainnya,
sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Kunjungan Wisatawan Pada Obyek Wisata Kota Bogor Tahun 2001
No. Obyek Wisata
Tingkat Kunjungan Orang
1 Kebun Raya
1.337.208 2
Istana Bogor 58.731
3 Museum Zoologi
51.748 4
Museum Etnobotani 8.345
5 Prasasti Batu tulis
1.294 6
Situgede 1.631
7 Taman Topi Plaza Kapten Muslihat
156.394 8
Museum Tanah 698
9 Museum PETA
10.399 10
Museum Perjuangan 1.315
Sumber : Pemerintah Kota Bogor 2007
Saat  ini,  salah  satu  obyek  wisata  yang  memiliki  potensi  untuk dikembangkan  lebih  lanjut  adalah  Danau  Situgede.  Danau  Situgede  merupakan
suatu  danau  kecil  yang  terletak  di  Kelurahan  Situgede,  Kecamatan  Bogor  Barat dengan  luas  kawasan  sekitar  6  hektar.  Danau  yang  dikelola  oleh  masyarakat  ini
3 memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat, khususnya bagi masyarakat sekitar,
seperti sebagai obyek wisata, serta untuk irigasi pertanian dan perkebunan. Kondisi alam yang tenang dan asri dengan pemandangan hutan karet yang
menyegarkan  menjadi  daya  tarik  tersendiri  bagi  para  wisatawan  untuk  datang berkunjung,  baik  untuk  sekedar  melepas  lelah  ataupun  sengaja  berkumpul
bersama  keluarga.  Kondisi  tersebut  ditunjang  dengan  fasilitas  yang  disediakan oleh  pihak  pengelola  masyarakat  seperti  adanya  permainan
“bebek-bebekan” dan  perahu  dayung.  Fasilitas  tersebut  memungkinkan  para  pengunjung  untuk
dapat  menikmati  wisata  air  dengan  berkeliling  ditengah  danau  menggunakan perahu
“bebek-bebekan” atau perahu dayung. Tingkat  kunjungan  masyarakat  yang  cukup  baik  menjadi  salah  satu
insentif  bagi  Pemerintah  Kota  Bogor  untuk  melakukan  sebuah  pengembangan. Melalui  Dinas  Kebudayaan  dan  Pariwisata  Disbudpar  dan  Badan  Perencanaan
Pembangunan  Bappeda  Kota  Bogor,  Pemerintah  Kota  Bogor  mengajukan perencanaan  pengelolaan  kawasan  ini  kepada  Pemerintah  Provinsi  Jawa  Barat
sejak  tahun  2006  lalu
2
,  sehingga  kawasan  Danau  Situgede  dapat  dijadikan  salah satu obyek wisata unggulan di Kota Bogor.
Meningkatnya  aktivitas  di  kawasan  Danau  Situgede,  secara  langsung maupun  tidak  langsung  akan  berpengaruh  terhadap  kondisi  lingkungan  Danau
Situgede.  Sifat  barang  publik  yang  melekat  pada  obyek  wisata  Danau  Situgede menyebabkan  hampir  seluruh  masyarakat  tidak  terlalu  peduli  akan  dampak  yang
timbul dari aktivitasnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya ketersaingan serta tidak adanya larangan untuk memanfaatkan sumberdaya tersebut yang merupakan sifat
2
http:www.bogoronline.comindex.php?ar_id=143catid=11. 2007. Situgede, Salah Satu Potensi Wisata Alam Kota Bogor. 1 Maret 2009.
4 dasar dari barang publik Fauzi, 2004. Kondisi lingkungan Danau Situgede yang
menurun,  seperti  lingkungan  yang  kotor,  terjadinya  pendangkalan  pada  danau yang menyebabkan air  danau  meluap ke permukaan daratan apabila turun hujan,
serta  kondisi  fasilitas  penunjang  yang  buruk  dapat  mengancam  keberlanjutan Situgede di masa yang akan datang sehingga pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat sekitar danau. Menurut  Haeruman  1999,  keberadaan  waduk  dan  danau  situ  sangat
penting  dalam  menciptakan  keseimbangan  ekologis  dan  tata  air.  Dari  sudut ekologi, waduk dan danau merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari unsur air,
kehidupan akuatik dan daratan yang dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya muka air. Selain itu, kehadiran waduk dan danau dapat mempengaruhi iklim mikro dan
keseimbangan  ekosistem  sekitarnya.  Oleh  karena  itu,  kawasan  sekitar  danau termasuk Danau Situgede merupakan kawasan yang memiliki fungsi dan manfaat
penting untuk tetap dipertahankan kelestariannya. Berdasarkan hal tersebut maka partisipasi  dan  peran  masyarakat  serta  pengunjung  sangat  diperlukan  dalam
melestarikan obyek wisata Danau Situgede.
1.2. Perumusan Masalah