Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

34 5 PDRB per kapita juta rupiah, berupa PDRB atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk. Alasan digunakannya PDRB atas dasar harga berlaku adalah untuk mencerminkan kondisi perekonomian pada waktu itu dimana masih ada pengaruh inflasi, sebagaimana variabel pengeluaran per kapita yang mencerminkan keadaan ekonomi pada waktu itu juga. Konsep Elastisitas Salah satu analisis penting dalam suatu model adalah mengetahui sampai dimana responsifnya perubahan peubah respon sebagai akibat dari perubahan peubah penjelas. Koefisien parameter dari model tobit dapat digunakan untuk menghitung elastisitas Wooldridge, 2002. Elastisitas mengukur pengaruh satu persen perubahan dalam peubah penjelas X terhadap persentase perubahan peubah respon Y Juanda, 2009. Besarnya elastisitas dapat digunakan untuk meramalkan perubahan yang akan terjadi pada peubah respon apabila terjadi perubahan peubah penjelasnya. Rumus umum dari elastisitas adalah sebagai berikut: = . 3.15 Elastisitas dari beberapa bentuk fungsi model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1 Model linear = + Turunan pertamanya: = 3.16 = . = . ≅ 3.17 2 Model linear-log = + ln Turunan pertamanya: = 3.18 = . = . = ≅ 3.19 Keterangan: = Perubahan peubah respon 35 = Perubahan peubah penjelas = Koefisien parameter = Rata-rata peubah respon = Rata-rata peubah penjelas

3.4. Perangkat Lunak Software

Penelitian ini menggunakan beberapa perangkat lunak dalam pengolahan maupun analisis data, antara lain: - Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak berbasis spreadsheet buatan Microsoft Corporation . Dalam penelitian ini, Microsoft Excel digunakan untuk pembuatan tabel, grafik, dan beberapa pengolahan data sederhana. - SPSS 11.5 SPSS merupakan sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Dalam penelitian ini, SPSS digunakan untuk mengolah data Susenas seperti perhitungan konsumsi kalori dan protein serta digunakan untuk menghitung derajat ketahanan pangan rumah tangga. - StataMP 10 Stata merupakan software statistik yang cukup lengkap terutama untuk fungsi statistik deskriptif. Stata memiliki kelebihan dalam kemampuannya mengolah data dengan variabel yang banyak maupun dengan observasi yang besar. Karena itu Stata banyak digunakan untuk pengolahan data mikro maupun data survei dengan observasi yang besar. StataMP merupakan versi stata yang terbesar dan tercepat yang mempunyai kemampuan multiprocessor. Dalam penelitian ini, Stata digunakan sebagai tool untuk analisis regresi model tobit data panel. - Esri ArcView GIS 3.3 ArcView GIS merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan dan manipulasi peta dalam bentuk layer. Software ini dikembangkan oleh 36 Environmental System Research Institute ESRI New York. Dalam penelitian ini, ArcView dimanfaatkan untuk analisis spasial dalam bentuk peta mengenai situasi dan dinamika ketahanan pangan di KTI. Peta dasar yang digunakan dalam pengolahan data spasial ini berasal dari Badan Pusat Statistik yang berupa peta dasar kabupatenkota di Indonesia.

IV. SITUASI DAN DINAMIKA KETAHANAN PANGAN DI KAWASAN TIMUR INDONESI

4.1. Kondisi Kecukupan Kalori dan Protein

Analisis deskriptif dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Jumlah rumah tangga sampel Susenas Panel di KTI tahun 2008 sebesar 19.002 rumah tangga, tahun 2008 sebesar 19.137, dan pada tahun 2010 sebesar 18.966 rumah tangga. Tingkat kecukupan gizi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung dari besarnya kalori menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi kalori penduduk di KTI tahun 2008 sudah berada di atas batas standar kecukupan gizi yaitu sebesar 2001,56 kkal. Namun, nilai ini tidak jauh berbeda dari 2000 kkal sehingga masih harus mendapatkan perhatian serius karena sedikit saja terjadi perubahan perekonomian bisa menyebabkan konsumsi kalorinya turun. Hal ini terbukti, pada tahun 2009 akibat terkena dampak krisis pangan finansial dan energi, rata-rata konsumsi kalori penduduk KTI turun menjadi sebesar 1918,57 kkal dan tahun 2010 sebesar 1962,20 kkal. Artinya, sebagian besar penduduk KTI masih berada di bawah batas standar kecukupan kalori, dengan kata lain gizinya masih belum terpenuhi. Sumber: BPS diolah Gambar 5 Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Menurut Provinsi di KTI Tahun 2008-2010 Kkal. 2000 2008 2009 2010