Uji Indeks Kesukaran Soal Uji Daya Pembeda

Sendi Irjansaputra, 2013 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Rasional Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Koefisien Realibilitas Klasifikasi 0,90r 11 ≤1 Derajat reliabilitas sangat tinggi 0,70r 11 ≤0,90 Derajat reliabilitas tinggi 0,40r 11 ≤0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,20r 11 ≤0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,00r 11 ≤0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah Arikunto, 2002

c. Uji Indeks Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Derajat kesukaran tiap butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran Arikunto, 2009:208. Suherman dan Kusumah 1990:201 mengungkapkan bahwa derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks kesukaran instrumen soal penelitian adalah sebagai berikut : Sendi Irjansaputra, 2013 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Rasional Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suherman dan Kusumah, 1990:201 Keterangan : JB a = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas JB b = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah JS a = 27 jumlah dari kelompok bawah JS b = 27 jumlah dari kelompok atas Data yang diperoleh dari hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan tabel kriteria sebagai berikut : Tabel 3.3. Kriteris Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran IK Interpretasi IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00IK ≤ 0,30 Soal sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Soal sedang 0,70 IK ≤ 1,00 Soal mudah IK = 1,00 Soal terlalu mudah Suherman dan Kusumah, 1990:213

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2010. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Bila Sendi Irjansaputra, 2013 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Rasional Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu suatu soal memiliki daya pembeda yang baik maka soal tersebut dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: Keterangan : DP = Daya pembeda S A = Jumlah skor kelompok atas S B = Jumlah skor kelompok bawah J A = Jumlah skor ideal kelompok atas Data yang diperoleh dari hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan tabel kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda DP Klasifikasi DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik Suherman dan Kusumah, 1990:202

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI DALAM Penerapan Metode Contextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Dalam Pembelajaran Ipa Kelas V Di Sdn Pakis Kecamatan Tambakromo.

0 0 17

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA.

0 1 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 36

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 39

PENERAPAN DRILL METHOD BERBANTU MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 48