Munasabah antar sûrah:

16              Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu. Q.S. al-Baqarah: 220. Shalat adalah ibadah yang paling utama yang diperintahkan dalam syari ‟at Islam. Dengan melaksanakannya secara baik dan benar akan menimbulkan pengaruh positif yang sangat besar dalam aspek kehidupan. Di akhirat pun merupakan amaliah yang paling pertama memperoleh penilaian dan menjadi parameter semua amal perbuatan. Agar kita bisa memahami nilai- nilai yang terkandung di dalam shalat sehingga timbul implikasi positif, hendaknya kita mengkaji wahyu Allah di dalam al- Qur‟ân.                         Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab al- Qur ‟ân dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. al-Ankabût : 45. Sebaliknya essensi shalat yang sebenarnya tidak akan tercapai bilamana kita enggan mempelajari dan mendalami wahyu Allah dalam al- Qur‟ân. Sebagaimana digambarkan karakter orang-orang munafik yang melaksanakan shalat dalam keadaan terpaksa dan mengharap pujian dari manusia.                    17 Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya dengan shalat di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Q.S. al- Nisâ‟: 142. 32

3. Gambaran Umum

Nama surah al- mâ‟ûn tidak tunggal, tetapi sangat beragam. Ada yang menamainya sûrah ini dengan sûrah al-Dîn, sûrah al-Takdzîb, surah al-Yatîm, sûrah Ara‟aita, sûrah Ara‟aita alladzî, dan yang paling populer adalah sûrah al- mâ‟ûn. 33 Nama sûrah al- mâ‟ûn ini diambil dari kata al-mâ‟ûn yang terdapat pada ayat ke 7 yang berarti barang-barang yang berguna. 34 Sûrah ini menurut mayoritas ulama adalah sûrah Makiyyah. 35 Sebagian menyatakan Madaniyyah, dan ada lagi yang berpendapat bahwa ayat pertama sampai dengan ayat ketiga turun di Mekkah dan sisanya di Madinah. Ini dengan alasan bahwa yang dikecam oleh ayat keempat dan seterusnya adalah orang-orang munafik yang baru dikenal keberadaannya setelah hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah. 36 Sûrah al- Mâ‟ûn diturunan kepada Nabi Muhammad SAW Ketika beliau masih bertempat tinggal di Mekkah. Demikian pendapat banyak ulama. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa awal sûrah ini turun di Mekkah, 32 T.H. Thalhas, Tafsîr pase: Kajian Sûrah al-Fâtihah dan Sûrah-sûrah dalam Juz „amma, h. 134-135. 33 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur‟ân, vol. 15 Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 543. 34 Darwis Abu Ubaidah, Tafsîr al-Asâs, vol. 12 Jakarta: al-Kautsar, 2012, h. 408. 35 Surah Makiyyah adalah wahyu yang diturunkan sebelum hijrah, meskipun itu turunnya di Makkah ataupun Madinah. 36 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur‟ân,vol. 15, h. 543. 18 sebelum Nabi saw. Berhijrah, sedangkan akhirnya yang berbicara tentang mereka yang riya tidak ikhlas dalam shalatnya turun di Madinah. 37 Jumlah ayat sûrah ini menurut Ibnu Abbas, ada 7, jumlah katanya ada 25 dan jumlah hurufnya ada 111 huruf. 38 Dan ada juga yang mengatakan bahwa jumlah ayatnya ada 7. 39 Dan jumlah ayat-ayatnya menurut cara perhitungan mayoritas ulama sebanyak 6 ayat. 40 Penulis tidak menemukan alasan-alasan kenapa sûrah al- Mâ‟ûn dihitung tujuh ayat atau enam ayat. Sehingga bila ada yang bersikukuh bahwa ayat di dalam sûrah al- Mâ‟ûn ini berjumlah enam, maka tidak harus dianggap melawan al- Qur‟ân. Dan bagi yang menyatakan tujuh ayat, tidak harus dianggap mengada-ada. Yang terbaik adalah saling menghormati, karena al- Qur‟ân sendiri tidak pernah menyatakan soal jumlah ayat di dalam sûrah al- Mâ‟ûn ini. Urgensi Mengetahui Sûrah al- Mâ’ûn 1. Kecaman yang sangat keras ditujukan kepada orang-orang yang dikatakan mendustakan agama. Yakni orang-orang yang tidak perduli terhadap kehidupan anak yatim dan orang-orang miskin. Anak yatim dan orang- orang miskin karena mereka adalah anggota masyarakat yang harus mendapat santunan bantuan agar mereka bisa merasakan adanya ukhuwah islamiyah walaupun mereka adalah bagian dari masyaraka lemah dengan 37 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur‟ân,vol. 15, h. 543. 38 M. Yunan Yusuf, Tafsîr juz „Amma as-Siraju „L Wahhaj: Terang Cahaya Juz „Amma, vol. XXX Jakarta: Penamadani, 2010, h. 777. 39 Ibrâhîm Alî as- Sayyid Alî „Isa, hadis-hadis dan atsar yang berkaitan dengan Keutamaan sûrah-sûrah al- Qur‟ân Jakarta: Sahara 2010, h. 427. 40 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur‟ân, vol.. 15, h. 544.