Definisi publik dan tokohnya Definisi Opini Publik :

melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikasinya heterogen Effendy, 1993:21. Sedangkan menurut Atmowiloto 1986:6 televise itu mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan adanya unsur-unsur kata, musik dan sound effect juga mempunyai keunggulan menimbulkan kesan yang mendalam bagi pemirsanya. Dari pendapat-pendapat mengenai televisi di atas dapat disimpulkan ternyata televisi itu memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media yang lain. Menurut Kuswandi 1996:23, kekuatan televisi adalah: 1. Menguasai jarak dan ruang karena telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan transisi melalui satelit. 2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau komunikasi massa cukup besar. 3. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan maupun informasi sangat cepat. 4. Daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambar yang bergerak ekspresif. 5. Yang mempengaruhi dari televisi adalah informasi yang disampaikan jelas, singkat, sistematis sehingga pemirsa televisi tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi.

2.5. Opini publik

2.5.1. Definisi publik dan tokohnya

Menurut Mayor Polak Sunarjo, 1984 : 19, publik atau khalayak ramai adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap Universitas Sumatera Utara suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dan dengan mewujudkan tindakan yang konkret. Sedangkan pengertian public menurut Soekamto adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media komunikasi baik media komunikasi secara umum misalnya pembicaraan secara pribadi, desas-desus, melalui media komunikasi massa misalnya surat kabar, radio, televisi dan sebagainya. Bogadus mengatakan bahwa publik itu adalah sejumlah besar orang antara yang satu dengan yang lain tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah Sumarno, 1990: 24. Herbert Blumer Sastropoetro, 1990 : 108 mengemukakan ciri-ciri publik sebagai berikut: 1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu; 2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut; 3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.

2.5.2. Tipe publik

Empat tipe publik menurut Grunig Repper 1992:139 dalam bukunya “Strategic Management, public and issues” 1.All issue publics : bersikap aktif dalam berbagai isu. 2.Apathetic publics : tidak memperhatikan atau tidak aktif terhadap semua isu 3.single issue public : aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas Universitas Sumatera Utara 4.Hot issue publics : baru aktif setelah semua media mengekspos hampir semua orang dan isu menjadi topik sosial yang diperbincangkan secara luas. 2.5.3.Sikap individu terhadap opini. 1.Orientasi Orientasi individual mencakup persepsi terhadap isu atau objek dalam lingkungan dan persepsi orang lain yang signifikan terhadap isu atau objek yang sama sedang. Model orientasi menyangkut masalah penilaian terhadap objek berdasarkan pengalaman dengan sumber nilai : a. Kemenonjolan salience yaitu perasaan tentang suatu objek yang berasal dari pengalaman individu dari situasi sebelumnya. b relevansi pertinence yaitu nilai relative dari sebuah objek berdasarkan perbandingan objek dengan objek berdasarkan atribut yang sama. C. sikap adalah predisposisi atau preferensi lintas situasional berkenaan dengan sebuah objek yang berhubngan dengan empat komponen : kerangka referensi evaluatif nilai dan kepentingan, kognisi pengetahuan dan keyakinan, apektif perasaan dan kecenderungan, niat prilaku conation 2.Koorientasi Ketika dua atau lebih orientasi individu mengarah pada isu atau objek yang sama, maka individu itu berada dalam keadaan koorientasi. Model koorientasi mencakup tahapan Konstruk intrapersonal : a. Congruention sejauhmana pandangan Universitas Sumatera Utara anda sesaui dengan perkiraan anda tentang pnadangan orang lain mengenai isu yang sama b. kesepakatan agreement sejauhmana dua orang atau lebih memberikan evaluasi yang sama terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama. c. Pemahaman understanding mengukur kemiripan dalam definisi dari dua orang atau lebih

4. Konsensus monolitik

Merupakan tingkat kesepakatan actual yang tinggi yang secara akurat dikenali oleh mereka yang terlibat.

5. Konsensus semu

Ketidaksepakatan aktual tetapi mayoritas meeka yang terlibat didalamnya beranggapan bahwa mereka semua sepakat

6. Konsensus penuh

Serangkaian pemahaman timbal balik yang terus menerus antar anggota dari kelompok yang membahas isu tersebut Menurut William Albig Sunarjo, 1984 : 31, opini adalah suatu pemyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau an opinion is some expression on controversial point. Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau sesuatu masalari yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Subjek opini publik Universitas Sumatera Utara biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu: 1. pernyataan, 2. mengenai masalah yang bertentangan. Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan suatu bentuk tingkah laku yang lain. Sunarjo 1984 : 24 menjelaskan opini pendapat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan; b. merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; c. mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

2.5.4. Definisi Opini Publik :

Opini publik adalah unsur-unsur dari pandangan, perspektif dan tanggapan masyarakat mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus tentang peristiwa- peristiwa tertentu. Para ilmuwan mengungkapkan berbagai rumusan yang satu sama lain berbeda akan batasan opini publik. Cutlip dan Center Sastropoetro, 1990 : 70 menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual tentang suatu isu Universitas Sumatera Utara dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang. Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individi-individu yang berada dalam suatu kelompok. Sedangkan menurut Clyde, opini publik adalah penilaian sosial mengenai suatu masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses perukaran-pertukaran yang sadar dan rasional oleh khalayaknya Sumarno, 1990 : 19. Irish dan Protho Susanto, 1985 : 91 menyatakan bahwa suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat tentang suatu kejadian yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya. Selanjutnya Irish dan Protho Susanto, 1985 : 92 menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan membentuk pendapatnya dan menyatakannya atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula. Dengan demikian, opini publik merupakan opini yang mengandung unsur-unsur berikut: 1. Adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial; 2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah tersebut, melibatkan diri ke dalamnya dan berusaha memberikan pendapatnya. 3. Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tersebut. Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa opini publik adalah Sunarjo, 1984 : 32 : Universitas Sumatera Utara 1. Opini publik merupakan persatuan pendapat sintesa dari pendapat-pendapat orang banyak; 2. Sedikit banyaknya mendapat dukungan dari sejumlah orang; 3. Dalam opini publik orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju terhadap gagasan atau terhadap suatu situasi, kejadian atau peristiwa; 4. Opini publik merupakan kesatuan perasaan emosi dan akal, karenanya opini mudah berubah misalnya dari setuju menjadi tidak setuju; 5. Opini publik dapat dibentuk dan karena opini itu bukan suatu fakta maka belum tentu benar; 6. Opini publik mungkin sekali dilakukan dengan timbulnya suatu aksi, misalnya demonstrasi atau unjuk pendapat; 7. Tidak boleh dilupakan bahwa terbentuknya opini publik selalu memulai diskusi sosial.

2.5.5. Proses Pembentukan Opini Publik