BAB III PROFIL PERUSAHAAN
A. Profil Chitato
Chitato merupakan produk snack yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur. PT. Indofood Sukses Makmur INDF adalah suatu perusahaan pengolahan multi makanan
yang berpusat di Jakarta dan berdiri pada tanggal 14 Agustus 1990. Sejatinya pada awalnya PT. Indofood Sukses Makmur ialah perusahaan yang berbasis pada produksi mie instan
dengan nama PT. Sarimi Asli Jaya. Selain mie instan, INDF juga merintis produk makanan olahan lainnya, yaitu snack foods sejak tahun 1983, yang memproduksi Chiki Snack.
Di tahun 1990 INDF menjalin joint venture dengan Pepsico Foods yang punya merek Frito-Lay dan kemudian membuat snack berbahan baku kentang, dengan merek-merek
seperti Chitato, Cheetos dan Chikita. Chitato yang memiliki motto life is never flat ini adalah snack yang berbahan dasar
kentang segar, diiris bergelombang dan dibubuhi bumbu yang menggoda. Sebagai bahan makanan, kentang terbukti digemari oleh banyak orang. Di beberapa daerah di Indonesia pun
ada yang menjadikannya sebagai makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Ia juga merupakan sumber
karbohidrat yang penting.
B. Macam-Macam Rasa Chitato
Chitato telah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dulu, dan sudah menjadi idola untuk kelas snack hingga saat ini. Demi meningkatkan kualitas dan menambah daya
tarik konsumen, Chitato baru saja melakukan re launch atau berganti kemasan dengan bentuk kemasan yang baru yang lebih menarik. Chitato juga melakukan pembaharuan dalam hal
rasa, antara lain rasa sapi panggang, rasa asli, rasa keju supreme, rasa ayam bumbu, dan rasa sapi bumbu bakar.
Berikut bentu kemasan baru dan jenis-jenis rasa yang ditawarkan Chitato kepada konsumen dapat dilihat pada Gambar 3.1:
Universitas Sumatera Utara
Chitato Rasa Ayam Barbeque Terbaru dari Chitato. Paduan rasa ayam barbeque yang begitu
kaya akan rasa, membuat lidahmu meminta Chitato rasa baru ini lagi...dan lagi....
Chitato Rasa Sapi Bumbu Bakar Rasa Sapi Bumbu Bakar. Dengan paduan antara kentang asli
berbalut ekstrak daging sapi yang begitu terasa di mulut, pasti akan menjadi favorit baru bagi penggemar Chitato selama ini
Chitato Rasa Keju Kombinasi kentang dan keju yang pas ini akan membuat
siapapun yang mencobanya terbuai dalam simfoni rasa a la Chitato.
Chitato Rasa Sapi Panggang Membuka sebungkus Chitato Sapi Panggang serasa
mengadakan barbecue di belakang rumah sendiri... yang pastinya lebih seru dinikmati bersama teman-teman
sekampung
Chitato Rasa Ayam Bumbu Kalau soal rasa dan kerenyahan, tidak akan ada yang berani
melawan varian Chitato yang satu ini. Pokoknya mantap
Chitato Rasa Asli Inilah persembahan Chitato bagi mereka yang menyukai segala
sesuatu secara murni dan apa adanya, termasuk saat meraup kelezatan kentang yang benar-benar asli.
Sumber www.indofood.comchitato
Gambar 3.1. Jenis-jenis Chitato C.
Label Halal LPPOM MUI
Sertifikasi Halal pada produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk, sehingga dapat
menentramkan batin para konsumen. Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh produsen dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal.
Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikat Halal ini merupakan syarat
untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang. Berikut Logo Label Halal yang berasal dari LPPOM MUI:
Universitas Sumatera Utara
Sumber: www.halalmui.org
. Gambar 3.2. Logo Label Halal LPPOM MUI
1. Jaminan Halal dari Produsen
Masa berlaku Sertifikat Halal adalah 2 dua tahun, sehingga untuk menjaga konsistensi produksi selama berlakunya sertifikat, LPPOM MUI memberikan ketentuan bagi perusahaan
sebagai berikut: a.
Sebelum produsen mengajukan sertifikat halal terlebih dahulu harus mempersiapkan Sistem Jaminan Halal. Penjelasan rinci tentang Sistem Jaminan Halal dapat merujuk
kepada Buku Panduan Penyusunan Sistem Jaminan Halal yang dikeluarkan oleh LP POM MUI.
b. Berkewajiban mengangkat secara resmi seorang atau tim Auditor Halal Internal AHI
yang bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan produksi halal. c.
Berkewajiban menandatangani kesediaan untuk diinpesksi secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya oleh LPPOM MUI.
d. Membuat laporan berkala setiap 6 bulan tentang pelaksanaan Sistem Jaminan Halal.
2. Prosedur Sertifikasi Halal
Produsen yang menginginkan sertifikat halal mendaftarkan ke sekretariat LPPOM MUI dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Industri Pengolahan
1
Produsen harus mendaftarkan seluruh produk yang diproduksi di lokasi yang sama
Universitas Sumatera Utara
danatau yang memiliki merekbrand yang sama
2
Produsen harus mendaftarkan seluruh lokasi produksi termasuk maklon dan pabrik pengemasan
3
Ketentuan untuk tempat maklon harus dilakukan di perusahaan yang sudah mempunyai produk bersertifikat halal atau yang bersedia disertifikasi
halal b. Restoran dan Katering
1
Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh menu yang dijual termasuk produk-produk titipan, kue ulang tahun serta menu musiman.
2
Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh gerai, dapur serta gudang. c. Rumah Potong Hewan
1
Produsen harus mendaftarkan seluruh tempat penyembelihan yang berada dalam satu perusahaan yang sama
d. Setiap produsen yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal bagi produknya, harus
mengisi Borang yang telah disediakan. Borang tersebut berisi informasi tentang data perusahaan, jenis dan nama produk serta bahan-bahan yang digunakan
e. Barang yang sudah diisi beserta dokumen pendukungnya dikembalikan ke sekretariat
LP POM MUI untuk diperiksa kelengkapannya, dan bila belum memadai perusahaan harus melengkapi sesuai dengan ketentuan.
f. LPPOM MUI akan memberitahukan perusahaan mengenai jadwal audit. Tim Auditor
LPPOM MUI akan melakukan pemeriksaanaudit ke lokasi produsen dan pada saat audit, perusahaan harus dalam keadaan memproduksi produk yang disertifikasi.
g. Hasil pemeriksaanaudit dan hasil laboratorium bila diperlukan dievaluasi dalam
Rapat Auditor LPPOM MUI. Hasil audit yang belum memenuhi persyaratan diberitahukan kepada perusahaan melalui audit memorandum. Jika telah memenuhi
persyaratan, auditor akan membuat laporan hasil audit guna diajukan pada Sidang
Universitas Sumatera Utara
Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. h.
Laporan hasil audit disampaikan oleh Pengurus LPPOM MUI dalam Sidang Komisi Fatwa Mui pada waktu yang telah ditentukan.
i. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum
memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan, dan hasilnya akan disampaikan kepada produsen pemohon sertifikasi halal.
j. Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setelah ditetapkan status
kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI. k.
Sertifikat Halal berlaku selama 2 dua tahun sejak tanggal penetapan fatwa. l.
Tiga bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir, produsen harus mengajukan perpanjangan sertifikat halal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan LPPOM MUI.
3. Prosedur Perpanjangan Sertifikat Halal
a. Produsen harus mendaftar kembali dan mengisi borang yang disediakan.
b. Pengisian borang disesuaikan dengan perkembangan terakhir produk.
c. Produsen berkewajiban melengkapi kembali daftar bahan baku, matrik produk versus
bahan serta spesifikasi, sertifikat halal dan bagan alir proses terbaru. d.
Prosedur pemeriksaan dilakukan seperti pada pendaftaran produk baru. e.
Perusahaan harus sudah mempunyai manual Sistem Jaminan Halal sesuai dengan ketentuan prosedur sertifikasi halal di atas.
4. Tata Cara Pemeriksaan Audit
Pemeriksaan audit produk halal mencakup: a.
Manajemen produsen dalam menjamin kehalalan produk Sistem Jaminan Halal. b.
Pemeriksaan dokumen-dokumen spesifikasi yang menjelaskan asal-usul bahan,
Universitas Sumatera Utara
komposisi dan proses pembuatannya danatau sertifikat halal pendukungnya, dokumen pengadaan dan penyimpanan bahan, formula produksi serta dokumen pelaksanaan
produksi halal secara keseluruhan. c.
Observasi lapangan yang mencakup proses produksi secara keseluruhan mulai dari penerimaan bahan, produksi, pengemasan dan penggudangan serta penyajian untuk
restorancateringoutlet. d.
Keabsahan dokumen dan kesesuaian secara fisik untuk setiap bahan harus terpenuhi. e.
Pengambilan contoh dilakukan untuk bahan yang dinilai perlu.
5. Sistem Pengawasan
a. Perusahaan wajib mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal sepanjang
berlakunya Sertifikat Halal b.
Perusahaan berkewajiban menyerahkan laporan audit internal setiap 6 enam bulan sekali setelah terbitnya Sertifikat Halal.
c. Perubahan bahan, proses produksi dan lainnya perusahaan wajib melaporkan
dan mendapat izin dari LPPOM MUI.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu menggunakan analisis deskriptif dan statistik regresi linier sederhana. Metode analisis deskriptif dalam
penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang menunjukkan bagaimana tanggapan konsumen muslim terhadap labelisasi halal. Analisis
linier sederhana digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan bantuan program software SPSS 15.0.
A. ANALISIS DESKRIPTIF
1. Deskriptif Responden
Analisa deskriptif responden dengan data frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu obyek pernyataan.
Berikut adalah hasil perhitungannya: a.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut
ini:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki-laki 95 orang
48 Perempuan
101 orang 52
Total 196 orang
100
Sumber: Data Primer diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 95 orang 48 dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 101 orang 52.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah
Persentase
2009 52 orang
26,5 2008
54 orang 27,5
2007 48 orang
24,5 2006
42 orang 21,5
Total 196 orang
100
Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden angkatan 2009 berjumlah 52 orang 26,5,
angkatan 2008 berjumlah 54 orang 27,5, angkatan 2007 berjumlah 48 orang 24,5, dan angkatan 2006 berjumlah 42 orang 21,5.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Per Bulan
Jumlah Pembelian Responden
Persentase
1-4 125
63,83 5-9
25 12,77
10-14 6
3,19 15-19
19 9,57
20 21
10,64
Total 196
100
Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa Chhitato merupakan makanan dalam kemasan yang
cukup digemari di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pembelian yang cukup banyak perbulannya, diantaranya sebanyak 9,57 responden melakukan pembelian
sebanyak 15 sampai 19 bungkus, bahkan ada yang mencapai 10,64 dari responden melakukan pembelian lebih dari 20 bungkus per bulannya.
2. Deskriptif Variabel
Penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan dalam Kemasan snack
merek Chitato Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara, dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Angka 1 = Sangat Tidak Setuju STS Angka 2 = Tidak Setuju TS
Angka 3 = Kurang Setuju KS Angka 4 = Setuju S
Angka 5 = Sangat Setuju SS
Universitas Sumatera Utara
a. Deskriptif Variabel Bebas Labelisasi Halal
Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Labelisasi Halal X
Item Pernyataan
STS1 TS2
KS3 S4
SS5 F
F F
F F
1 2
1,0 13
6,6 121
61,7 60 30,6
2 1
0,5 1
0,5 20
10,2 127 64,8 47
24,0 3
4 2,0
28 14,3 134
68,4 30 15,3
4 9
4,6 10
5,1 67
34,2 87 44,4 23
11,7 Sumber: Data Primer diolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa keberadaan label halal tidak serta merta membuat konsumen merasa percaya dan yakin terhadap kehalalan produk Chitato, hal ini ditunjukkan
oleh frekuensi jawaban-jawaban responden cukup banyak yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, bahkan ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Diantaranya mengenai
pernyataan tentang keyakinan pada proses pembuatan Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 15 responden 7,6 yang menjawab kurang setuju dan tidak
setuju. Pada pernyataan tentang kepercayaan pada bahan utama dalam Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 22 responden 11,2 yang menyatakan
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pernyataan tentang keyakinan pada bahan-bahan pembantu dalam produk Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa
terdapat total 32 responden 16,3 yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Pernyataan tentang kepercayaan terhadap efek dari produk Chitato dari variabel labelisasi
halal diketahui bahwa terdapat total 86 responden 43,9 yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Keadaan ini bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan
konsumen dan sosialisasi LPPOM MUI tentang label halal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Deskriptif Variabel Terikat Keputusan Pembelian
Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Y
Item Pernyataan
STS1 TS2
KS3 S4
SS5 F
F F
F F
1 5
2,6 22
11,2 138 70,4 31
15,8 2
3 1,5
30 15,3 126
64,3 37 18,9
3 3
1,5 17
8,7 137
69,9 39 19,9
4 5
2,6 25
12,8 140 71,4 26
13,3 5
4 2,0
30 15,3 136
69,4 26 13,3
Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keberadaan label halal tidak selalu menjadi alasan yang
utama dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukkan dalam jawaban-jawaban responden pada setiap item pernyataan. Pada item pernyatan 1, Frekuensi
jawaban responden pada pernyataan tentang keyakinan terhadap labelisasi halal dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat cukup banyak responden yang menjawab
kurang setuju dan tidak setuju yaitu total berjumlah 27 responden 13,8. Pada item pernyataan 2, tentang kepercayaan terhadap sertifikat halal MUI dari variabel keputusan
pembelian diketahui bahwa terdapat total 33 responden 16,8 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pada item pernyataan 3, tentang minat beli dari variabel keputusan
pembelian diketahui bahwa terdapat total 20 responden 10,2 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pada item pernyataan 4, mengenai pengetahuan konsumen tentang
labelisasi halal LPPOM MUI dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 30 responden 15,4 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Dan pada item
Universitas Sumatera Utara
pernyataan 5, tentang kualitas label halal MUI dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 34 responden 17,3 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju.
Pada setiap item pernyataan pada Tabel 4.5, didapat cukup banyak jumlah responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan oleh kecenderungan
sikap konsumen di Indonesia yang kurang memperhatikan label halal, terutama pada produk- produk seperti snack, bumbu penyedap, permen, dan lain-lain yang dianggap halal karena
memiliki bahan utama yang halal tanpa memperhatikan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat mempengaruhi kehalalan suatu produk.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur kelayakan instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang
responden yang berasal dari luar sampel yaitu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan bantuan SPSS 15.0.
1. Uji Validitas
Dengan menggunakan jumlah sampel responden n = 30, maka nilai r –tabel sebesar 0,361. Butir pernyataan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung r-tabel yang merupakan
nilai dari Corrected Item-Total Corelation r-tabel Situmorang, 2009 :43. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:
a. Uji Validitas Variabel Independen X
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel X Labelisasi Halal
Butir Pernyataan corrected Item- Total Corelation
Nilai r-tabel Keterangan
Butir 1 0,560
0,361 Valid
Universitas Sumatera Utara
Butir 2 0,628
0,361 Valid
Butir 3 0,722
0,361 Valid
Butir 4 0,606
0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, semua butir pernyataan variabel X mempunyai nilai
Corrected Item-Total Corelation r-tabel 0,361 yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid.
b. Uji Validitas Variabel Dependen Y
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Y Keputusan Konsumen
Butir Pernyataan corrected Item- Total Corelation
Nilai r-tabel Keterangan
Butir 1 0,460
0,361 Valid
Butir 2 0,527
0,361 Valid
Butir 3 0,564
0,361 Valid
Butir 4 0,481
0,361 Valid
Butir 5 0,444
0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7, semua butir pernyataan variabel Y mempunyai nilai Corrected
Item-Total Corelation r-tabel 0,361 yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran atau dengan kata lain tingkat kemampuan suatu instrumen pengukur
untuk dapat menghasilkan data-data yang konsisten. Reliabilitas suatu variabel dinyatakan
Universitas Sumatera Utara
baik jika nilai Cronbach’s Alpha 0,60 Situmorang, dkk, 2008:46. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 15.0. Berikut ini
adalah tabel out put SPSS untuk uji reliabilitas:
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas
Butir Pernyataan Variabel X
Cronbach’s Alpha Butir Pernyataan Variabel Y
Cronbach’s Alpha
Butir 1 0,720
Butir 1 0,704
Butir 2 0,704
Butir 2 0,666
Butir 3 0,658
Butir 3 0,652
Butir 4 0,786
Butir 4 0,679
Butir 5 0,692
Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk seluruh butir pernyataan
yang nilainya lebih besar dari 0,60, yang artinya seluruh konstruk pernyataan adalah reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang
baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 : Kurva Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0
Pada grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel keputusan pembelian berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng kiri atau
menceng kanan. Pada out put SPSS P-P Plot of Regression dapat dijelaskan bahwa data cenderung lurus
dan mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 berikut ini:
Regression Standardized Residual 4
2 -2
-4 -6
Frequency
60 40
20
Histogram Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 :Normal Plot of Regression Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Untuk melihat apakah terjadi
heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat pada grafik Scatterplot berikut ini:
Observed Cum Prob 1.0
0.8 0.6
0.4 0.2
0.0
E xpect
ed C um
P rob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 : Diagram Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0
Berdasarkan grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi sikap konsumen berdasarkan
masukan dari variabel independennya.
D. Analisis Regresi Linier Sederhana