Profil Chitato Uji Asumsi Klasik

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

A. Profil Chitato

Chitato merupakan produk snack yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur. PT. Indofood Sukses Makmur INDF adalah suatu perusahaan pengolahan multi makanan yang berpusat di Jakarta dan berdiri pada tanggal 14 Agustus 1990. Sejatinya pada awalnya PT. Indofood Sukses Makmur ialah perusahaan yang berbasis pada produksi mie instan dengan nama PT. Sarimi Asli Jaya. Selain mie instan, INDF juga merintis produk makanan olahan lainnya, yaitu snack foods sejak tahun 1983, yang memproduksi Chiki Snack. Di tahun 1990 INDF menjalin joint venture dengan Pepsico Foods yang punya merek Frito-Lay dan kemudian membuat snack berbahan baku kentang, dengan merek-merek seperti Chitato, Cheetos dan Chikita. Chitato yang memiliki motto life is never flat ini adalah snack yang berbahan dasar kentang segar, diiris bergelombang dan dibubuhi bumbu yang menggoda. Sebagai bahan makanan, kentang terbukti digemari oleh banyak orang. Di beberapa daerah di Indonesia pun ada yang menjadikannya sebagai makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Ia juga merupakan sumber karbohidrat yang penting.

B. Macam-Macam Rasa Chitato

Chitato telah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dulu, dan sudah menjadi idola untuk kelas snack hingga saat ini. Demi meningkatkan kualitas dan menambah daya tarik konsumen, Chitato baru saja melakukan re launch atau berganti kemasan dengan bentuk kemasan yang baru yang lebih menarik. Chitato juga melakukan pembaharuan dalam hal rasa, antara lain rasa sapi panggang, rasa asli, rasa keju supreme, rasa ayam bumbu, dan rasa sapi bumbu bakar. Berikut bentu kemasan baru dan jenis-jenis rasa yang ditawarkan Chitato kepada konsumen dapat dilihat pada Gambar 3.1: Universitas Sumatera Utara Chitato Rasa Ayam Barbeque Terbaru dari Chitato. Paduan rasa ayam barbeque yang begitu kaya akan rasa, membuat lidahmu meminta Chitato rasa baru ini lagi...dan lagi.... Chitato Rasa Sapi Bumbu Bakar Rasa Sapi Bumbu Bakar. Dengan paduan antara kentang asli berbalut ekstrak daging sapi yang begitu terasa di mulut, pasti akan menjadi favorit baru bagi penggemar Chitato selama ini Chitato Rasa Keju Kombinasi kentang dan keju yang pas ini akan membuat siapapun yang mencobanya terbuai dalam simfoni rasa a la Chitato. Chitato Rasa Sapi Panggang Membuka sebungkus Chitato Sapi Panggang serasa mengadakan barbecue di belakang rumah sendiri... yang pastinya lebih seru dinikmati bersama teman-teman sekampung Chitato Rasa Ayam Bumbu Kalau soal rasa dan kerenyahan, tidak akan ada yang berani melawan varian Chitato yang satu ini. Pokoknya mantap Chitato Rasa Asli Inilah persembahan Chitato bagi mereka yang menyukai segala sesuatu secara murni dan apa adanya, termasuk saat meraup kelezatan kentang yang benar-benar asli. Sumber www.indofood.comchitato Gambar 3.1. Jenis-jenis Chitato C. Label Halal LPPOM MUI Sertifikasi Halal pada produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin para konsumen. Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh produsen dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal. Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikat Halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang. Berikut Logo Label Halal yang berasal dari LPPOM MUI: Universitas Sumatera Utara Sumber: www.halalmui.org . Gambar 3.2. Logo Label Halal LPPOM MUI

1. Jaminan Halal dari Produsen

Masa berlaku Sertifikat Halal adalah 2 dua tahun, sehingga untuk menjaga konsistensi produksi selama berlakunya sertifikat, LPPOM MUI memberikan ketentuan bagi perusahaan sebagai berikut: a. Sebelum produsen mengajukan sertifikat halal terlebih dahulu harus mempersiapkan Sistem Jaminan Halal. Penjelasan rinci tentang Sistem Jaminan Halal dapat merujuk kepada Buku Panduan Penyusunan Sistem Jaminan Halal yang dikeluarkan oleh LP POM MUI. b. Berkewajiban mengangkat secara resmi seorang atau tim Auditor Halal Internal AHI yang bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan produksi halal. c. Berkewajiban menandatangani kesediaan untuk diinpesksi secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya oleh LPPOM MUI. d. Membuat laporan berkala setiap 6 bulan tentang pelaksanaan Sistem Jaminan Halal.

2. Prosedur Sertifikasi Halal

Produsen yang menginginkan sertifikat halal mendaftarkan ke sekretariat LPPOM MUI dengan ketentuan sebagai berikut: a. Industri Pengolahan 1 Produsen harus mendaftarkan seluruh produk yang diproduksi di lokasi yang sama Universitas Sumatera Utara danatau yang memiliki merekbrand yang sama 2 Produsen harus mendaftarkan seluruh lokasi produksi termasuk maklon dan pabrik pengemasan 3 Ketentuan untuk tempat maklon harus dilakukan di perusahaan yang sudah mempunyai produk bersertifikat halal atau yang bersedia disertifikasi halal b. Restoran dan Katering 1 Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh menu yang dijual termasuk produk-produk titipan, kue ulang tahun serta menu musiman. 2 Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh gerai, dapur serta gudang. c. Rumah Potong Hewan 1 Produsen harus mendaftarkan seluruh tempat penyembelihan yang berada dalam satu perusahaan yang sama d. Setiap produsen yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal bagi produknya, harus mengisi Borang yang telah disediakan. Borang tersebut berisi informasi tentang data perusahaan, jenis dan nama produk serta bahan-bahan yang digunakan e. Barang yang sudah diisi beserta dokumen pendukungnya dikembalikan ke sekretariat LP POM MUI untuk diperiksa kelengkapannya, dan bila belum memadai perusahaan harus melengkapi sesuai dengan ketentuan. f. LPPOM MUI akan memberitahukan perusahaan mengenai jadwal audit. Tim Auditor LPPOM MUI akan melakukan pemeriksaanaudit ke lokasi produsen dan pada saat audit, perusahaan harus dalam keadaan memproduksi produk yang disertifikasi. g. Hasil pemeriksaanaudit dan hasil laboratorium bila diperlukan dievaluasi dalam Rapat Auditor LPPOM MUI. Hasil audit yang belum memenuhi persyaratan diberitahukan kepada perusahaan melalui audit memorandum. Jika telah memenuhi persyaratan, auditor akan membuat laporan hasil audit guna diajukan pada Sidang Universitas Sumatera Utara Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. h. Laporan hasil audit disampaikan oleh Pengurus LPPOM MUI dalam Sidang Komisi Fatwa Mui pada waktu yang telah ditentukan. i. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan, dan hasilnya akan disampaikan kepada produsen pemohon sertifikasi halal. j. Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setelah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI. k. Sertifikat Halal berlaku selama 2 dua tahun sejak tanggal penetapan fatwa. l. Tiga bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir, produsen harus mengajukan perpanjangan sertifikat halal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan LPPOM MUI.

3. Prosedur Perpanjangan Sertifikat Halal

a. Produsen harus mendaftar kembali dan mengisi borang yang disediakan. b. Pengisian borang disesuaikan dengan perkembangan terakhir produk. c. Produsen berkewajiban melengkapi kembali daftar bahan baku, matrik produk versus bahan serta spesifikasi, sertifikat halal dan bagan alir proses terbaru. d. Prosedur pemeriksaan dilakukan seperti pada pendaftaran produk baru. e. Perusahaan harus sudah mempunyai manual Sistem Jaminan Halal sesuai dengan ketentuan prosedur sertifikasi halal di atas.

4. Tata Cara Pemeriksaan Audit

Pemeriksaan audit produk halal mencakup: a. Manajemen produsen dalam menjamin kehalalan produk Sistem Jaminan Halal. b. Pemeriksaan dokumen-dokumen spesifikasi yang menjelaskan asal-usul bahan, Universitas Sumatera Utara komposisi dan proses pembuatannya danatau sertifikat halal pendukungnya, dokumen pengadaan dan penyimpanan bahan, formula produksi serta dokumen pelaksanaan produksi halal secara keseluruhan. c. Observasi lapangan yang mencakup proses produksi secara keseluruhan mulai dari penerimaan bahan, produksi, pengemasan dan penggudangan serta penyajian untuk restorancateringoutlet. d. Keabsahan dokumen dan kesesuaian secara fisik untuk setiap bahan harus terpenuhi. e. Pengambilan contoh dilakukan untuk bahan yang dinilai perlu.

5. Sistem Pengawasan

a. Perusahaan wajib mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal sepanjang berlakunya Sertifikat Halal b. Perusahaan berkewajiban menyerahkan laporan audit internal setiap 6 enam bulan sekali setelah terbitnya Sertifikat Halal. c. Perubahan bahan, proses produksi dan lainnya perusahaan wajib melaporkan dan mendapat izin dari LPPOM MUI. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu menggunakan analisis deskriptif dan statistik regresi linier sederhana. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang menunjukkan bagaimana tanggapan konsumen muslim terhadap labelisasi halal. Analisis linier sederhana digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan bantuan program software SPSS 15.0. A. ANALISIS DESKRIPTIF

1. Deskriptif Responden

Analisa deskriptif responden dengan data frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu obyek pernyataan. Berikut adalah hasil perhitungannya: a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 95 orang 48 Perempuan 101 orang 52 Total 196 orang 100 Sumber: Data Primer diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 95 orang 48 dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 101 orang 52. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Angkatan Jumlah Persentase 2009 52 orang 26,5 2008 54 orang 27,5 2007 48 orang 24,5 2006 42 orang 21,5 Total 196 orang 100 Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden angkatan 2009 berjumlah 52 orang 26,5, angkatan 2008 berjumlah 54 orang 27,5, angkatan 2007 berjumlah 48 orang 24,5, dan angkatan 2006 berjumlah 42 orang 21,5. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Per Bulan Jumlah Pembelian Responden Persentase 1-4 125 63,83 5-9 25 12,77 10-14 6 3,19 15-19 19 9,57 20 21 10,64 Total 196 100 Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa Chhitato merupakan makanan dalam kemasan yang cukup digemari di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pembelian yang cukup banyak perbulannya, diantaranya sebanyak 9,57 responden melakukan pembelian sebanyak 15 sampai 19 bungkus, bahkan ada yang mencapai 10,64 dari responden melakukan pembelian lebih dari 20 bungkus per bulannya.

2. Deskriptif Variabel

Penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan dalam Kemasan snack merek Chitato Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara, dengan tanggapan responden sebagai berikut: Angka 1 = Sangat Tidak Setuju STS Angka 2 = Tidak Setuju TS Angka 3 = Kurang Setuju KS Angka 4 = Setuju S Angka 5 = Sangat Setuju SS Universitas Sumatera Utara a. Deskriptif Variabel Bebas Labelisasi Halal Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Labelisasi Halal X Item Pernyataan STS1 TS2 KS3 S4 SS5 F F F F F 1 2 1,0 13 6,6 121 61,7 60 30,6 2 1 0,5 1 0,5 20 10,2 127 64,8 47 24,0 3 4 2,0 28 14,3 134 68,4 30 15,3 4 9 4,6 10 5,1 67 34,2 87 44,4 23 11,7 Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa keberadaan label halal tidak serta merta membuat konsumen merasa percaya dan yakin terhadap kehalalan produk Chitato, hal ini ditunjukkan oleh frekuensi jawaban-jawaban responden cukup banyak yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, bahkan ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Diantaranya mengenai pernyataan tentang keyakinan pada proses pembuatan Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 15 responden 7,6 yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Pada pernyataan tentang kepercayaan pada bahan utama dalam Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 22 responden 11,2 yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pernyataan tentang keyakinan pada bahan-bahan pembantu dalam produk Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 32 responden 16,3 yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Pernyataan tentang kepercayaan terhadap efek dari produk Chitato dari variabel labelisasi halal diketahui bahwa terdapat total 86 responden 43,9 yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Keadaan ini bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan konsumen dan sosialisasi LPPOM MUI tentang label halal tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Deskriptif Variabel Terikat Keputusan Pembelian Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Y Item Pernyataan STS1 TS2 KS3 S4 SS5 F F F F F 1 5 2,6 22 11,2 138 70,4 31 15,8 2 3 1,5 30 15,3 126 64,3 37 18,9 3 3 1,5 17 8,7 137 69,9 39 19,9 4 5 2,6 25 12,8 140 71,4 26 13,3 5 4 2,0 30 15,3 136 69,4 26 13,3 Sumber: Data Primer diolah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keberadaan label halal tidak selalu menjadi alasan yang utama dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukkan dalam jawaban-jawaban responden pada setiap item pernyataan. Pada item pernyatan 1, Frekuensi jawaban responden pada pernyataan tentang keyakinan terhadap labelisasi halal dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat cukup banyak responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju yaitu total berjumlah 27 responden 13,8. Pada item pernyataan 2, tentang kepercayaan terhadap sertifikat halal MUI dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 33 responden 16,8 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pada item pernyataan 3, tentang minat beli dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 20 responden 10,2 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pada item pernyataan 4, mengenai pengetahuan konsumen tentang labelisasi halal LPPOM MUI dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 30 responden 15,4 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Dan pada item Universitas Sumatera Utara pernyataan 5, tentang kualitas label halal MUI dari variabel keputusan pembelian diketahui bahwa terdapat total 34 responden 17,3 yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pada setiap item pernyataan pada Tabel 4.5, didapat cukup banyak jumlah responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan oleh kecenderungan sikap konsumen di Indonesia yang kurang memperhatikan label halal, terutama pada produk- produk seperti snack, bumbu penyedap, permen, dan lain-lain yang dianggap halal karena memiliki bahan utama yang halal tanpa memperhatikan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat mempengaruhi kehalalan suatu produk.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur kelayakan instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang responden yang berasal dari luar sampel yaitu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan bantuan SPSS 15.0.

1. Uji Validitas

Dengan menggunakan jumlah sampel responden n = 30, maka nilai r –tabel sebesar 0,361. Butir pernyataan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung r-tabel yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Corelation r-tabel Situmorang, 2009 :43. Berikut ini adalah hasil pengujiannya: a. Uji Validitas Variabel Independen X Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel X Labelisasi Halal Butir Pernyataan corrected Item- Total Corelation Nilai r-tabel Keterangan Butir 1 0,560 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara Butir 2 0,628 0,361 Valid Butir 3 0,722 0,361 Valid Butir 4 0,606 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, semua butir pernyataan variabel X mempunyai nilai Corrected Item-Total Corelation r-tabel 0,361 yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid. b. Uji Validitas Variabel Dependen Y Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Y Keputusan Konsumen Butir Pernyataan corrected Item- Total Corelation Nilai r-tabel Keterangan Butir 1 0,460 0,361 Valid Butir 2 0,527 0,361 Valid Butir 3 0,564 0,361 Valid Butir 4 0,481 0,361 Valid Butir 5 0,444 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7, semua butir pernyataan variabel Y mempunyai nilai Corrected Item-Total Corelation r-tabel 0,361 yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran atau dengan kata lain tingkat kemampuan suatu instrumen pengukur untuk dapat menghasilkan data-data yang konsisten. Reliabilitas suatu variabel dinyatakan Universitas Sumatera Utara baik jika nilai Cronbach’s Alpha 0,60 Situmorang, dkk, 2008:46. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 15.0. Berikut ini adalah tabel out put SPSS untuk uji reliabilitas: Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Butir Pernyataan Variabel X Cronbach’s Alpha Butir Pernyataan Variabel Y Cronbach’s Alpha Butir 1 0,720 Butir 1 0,704 Butir 2 0,704 Butir 2 0,666 Butir 3 0,658 Butir 3 0,652 Butir 4 0,786 Butir 4 0,679 Butir 5 0,692 Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS 15.0 data diolah Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk seluruh butir pernyataan yang nilainya lebih besar dari 0,60, yang artinya seluruh konstruk pernyataan adalah reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 : Kurva Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0 Pada grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel keputusan pembelian berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng kiri atau menceng kanan. Pada out put SPSS P-P Plot of Regression dapat dijelaskan bahwa data cenderung lurus dan mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Regression Standardized Residual 4 2 -2 -4 -6 Frequency 60 40 20 Histogram Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 :Normal Plot of Regression Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat pada grafik Scatterplot berikut ini: Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 : Diagram Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0 Berdasarkan grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi sikap konsumen berdasarkan masukan dari variabel independennya.

D. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

8 211 107

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

13 138 97

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 227 92

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Olahan Daging (Nugget) Merek So Good Pada Konsumen Muslim Supermarket Hypermart Sun Plaza Medan

4 62 87

Pengaruh Periklanan Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunsilk Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 63 108

PENGARUH LABELISASI HALAL MUI PADA PRODUK MAKANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA EKONOMI & Pengaruh Labelisasi Halal Mui Pada Produk Makanan Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016.

2 11 15

PENGARUH LABELISASI HALAL MUI PADA PRODUK MAKANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA EKONOMI & Pengaruh Labelisasi Halal Mui Pada Produk Makanan Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016.

0 2 16

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 2 16