memperjelas bahwa kemasan makanan plastik kresek dan styrofoam perlu diwaspadai penggunaannya.
2.3. Kemasan Plastik Plastik merupakan kemasan makanan yang sangat populer dan menjadi
pilihan favorit penjual makanan. Tidak sedikit penjual makanan yang menggunakan plastik sebagai pengemas makanan, namun tidak sedikit juga penjual makanan yang
khawatir akan dampak penggunaan plastik terutama plastik kresek hitam dan kemudian beralih menggunakan kertas cokelat sebagai pengemas makanan. Tapi
tanpa disadari, kertas cokelat tersebut juga sudah dilapisi plastik dan ini menunjukkan betapa populernya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan dari
kemasan plastik yang ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi, tidak berkarat, dapat diberi warna dan harganya yang murah seakan membutakan
masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan, seperti terjadinya perpindahan zat-zat penyusun dari plastik ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut tidak cocok
dengan plastik yang mengemasnya. Zat-zat penyusun tersebut cukup tinggi potensinya untuk menimbulkan penyakit kanker pada manusia Koswara, 2006.
2.3.1. J enis dan Sifat Fisiko Kimia Plastik A. Termoset
Plastik termoset adalah jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak, contohnya: saran atau poliviniliden klorida PVdC, akrilik yang sering digunakan
untuk botol-botol minuman, politetra fluoroetilen PTFE yang terdapat pada peralatan dapur seperti Teflon dan Ediblefilm dari amilosa pati jagung untuk kemasan
permen dan sosis yang dapat dimakan Wikipedia, 2009.
Universitas Sumatera Utara
B. Termoplastik Plastik termoplastik adalah jenis plastik yang dipakai untuk mengemas atau
kontak dengan bahan makanan dan dapat didaur-ulangdicetak kembali, contoh: plastik kresek dan plastik lainnya Wikipedia, 2009.
Untuk melindungi konsumen dari bahaya yang ditimbulkan oleh proses daur ulang plastik ini, maka diciptakanlah sebuah standar penggunaan kemasan plastik.
Standar penggunaan ini telah dikembangkan oleh asosiasi industri plastik di Amerika Serikat dengan melakukan pengkodean jenis plastik. Kode yang mengacu pada
standar penggunaan plastik tersebut biasanya ada di bagian bawah wadah plastik berupa cetakan timbul bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah
angka di dalamnya simbol daur ulang. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan keamanan penggunaannya lampiran gambar.1 2009.
1. Poliester atau Polietilen Treptalat PET PET biasa terdapat pada botol plastik transparan seperti pada kemasan air
mineral atau minuman yang siap untuk diminum seperti minuman ringan yang bersoda terkarbonasi. Namun demi keamanan, plastik jenis ini tidak boleh
digunakan berulang-ulang hanya sekali pakai dan tidak boleh diisi dengan air panas, karena hal ini dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik yang bisa memicu penyakit kanker dan sangat berbahaya untuk kesehatan. Oleh karena itu, dalam penggunaan botol berbahan PET
disarankan untuk segera menghabiskan isi botol sesudah tutupnya dibuka, karena semakin lama wadah dibuka, maka kandungan kimia yang terlarut juga semakin
banyak dan kebersihan botol juga semakin berkurang Anonimous, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2. Polietilen PE Plastik PE dengan ketebalan 0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan unttuk
mengemas bahan pangan. Plastik ini lunak dan cair pada suhu 110⁰C sehingga dapat dibentuk menjadi kantong plastik dengan derajat kerapatan yang baik. PE termasuk
jenis termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen dan produknya sering disebut sebagai “kantong plastik” Wikipedia, 2009.
Kantong plastik atau plastik kresek adalah kantong pembungkus yang dibuat dari plastik HDPE. Kantong plastik memiliki berbagai jenis sesuai dengan
kegunaannya, diantaranya kantong plastik untuk kemasan makanan dan non- makanan, kantong belanja, kantong sampah, kantong besar untuk keperluan industri
dan lain-lain 2009. Berdasarkan densitasnya derajat kerapatan, maka plastik PE dibedakan atas:
a. Polietilen densitas tinggi HDPE = High Density Polyethylene HDPE merupakan kantong plastik berwarna yang sering digunakan sebagai
kemasan makanan. Namun demi keamanannya, BPOM menyarankan untuk tidak menggunakan kantong plastik atau plastik kresek berwarna terutama hitam sebagai
bahan pengemas makanan siap saji, karena tidak diketahui pasti riwayat penggunaan plastik sebelumnya dan bahan kimia yang digunakan ketika proses daur ulang.
Dikhawatirkan penggunaan kantung plastik tersebut sebelum didaur ulang adalah sebagai pengemas bahan kimia beracun, seperti pestisida, logam berat dan lain-lain
BPOM, 2009.
Universitas Sumatera Utara
b. Polietilen densitas rendah LDPE = Low Density Polyethylene LPDE sering digunakan sebagai wadah atau kemasan untuk makanan seperti
sayuran, daging beku, pembungkus roti dan lain-lain. LPDE juga digunakan untuk pelapis kaleng dan kertas yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan
supaya tetap hangat food wrapping. Plastik pembungkus makanan dengan kode ini cukup aman digunakan. Sayangnya, plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan
terdegredasi dan ini merupakan ancaman yang serius terhadap lingkungan Anonimous, 2008.
3. Polivinil Klorida PVC PVC sering digunakan pada mainan anak-anak, bahan bangunan dan kemasan
untuk produk bukan makanan. PVC termasuk plastik yang sulit didaur ulang dan dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Kandungan plastik ini bisa
lumer dan bercampur ke dalam makanan pada suhu -15ºC. Akibatnya berbahaya, dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal Anonimous, 2008.
4. Polipropilen PP Plastik PP ini termasuk yang aman dipakai membungkus makanan atau
minuman dan menjadi salah satu jenis plastik yang aman bagi manusia BPOM, 2009. Biasanya plastik ini digunakan untuk packing makanan kering snack,
sedotan, kantong obat, tempat makanan dan botol minum bayi. Plastik ini biasanya berwarna transparan, bening, tembus pandang, tahan terhadap suhu tinggi 150⁰C
sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan bahan pangan dan dapat pecah meski tidak
Universitas Sumatera Utara
melukai penggunanya sehingga cocok untuk peralatan makan bayi Anonimous, 2008.
5. Polistiren PS Polistiren termasuk kemasan sekali pakai, contoh: cup, sendok plastik dan
styrofoam. Kandungan kimia pada polistiren berbahaya bagi kesehatan manusia. Styrene bisa bercampur dengan makanan saat makanan panas dan berminyak
dimasukkan ke dalam wadah ini BPOM, 2009, hal ini disebabkan sifat styrene yang lunak pada suhu 90-95⁰C. Styrene berbahaya untuk jaringan otak, sistem saraf, dan
dianggap sebagai bahan pemicu kanker karsinogenik pada tubuh Khomsan, 2003. 6. OTHER Termoplastik selain kelompok etilen
Polikarbonat PC biasanya digunakan untuk botol galon air minum dan sebagai salah satu bahan untuk perlengkapan makanan dan minuman melamin yang
dapat digunakan sampai 140⁰C Wikipedia, 2009. 2.3.2. Pemilihan Kemasan Plastik Untuk Makanan
Tidak mudah untuk menentukan jenis plastik yang baik untuk wadah atau kemasan makanan. Di pasaran diperkirakan banyak dijumpai bahan kemasan yang
sebetulnya tidak cocok dengan jenis makanan yang dikemas. Setiap jenis makanan memiliki sifat yang perlu dilindungi, yang harus dapat ditanggulangi oleh jenis
plastik tertentu. Kesalahan material kemasan dapat mengakibatkan kerusakan bahan makanan yang dikemas Buckle, 1987.
Selain dengan melihat pengkodean yang telah ditetapkan, aman-tidaknya wadah plastik food grade dan non-food grade bisa diketahui dari simbol atau
Universitas Sumatera Utara
pertanda khusus yang tertera di wadah plastik tersebut, diantaranya Anonimous, 2010:
1. Simbol Food Grade
Bergambar gelas dan garpu, artinya wadah tersebut aman digunakan untuk makanan dan minuman.
2. Simbol Non-Food Grade
Gambar garpu dan gelas dicoret, artinya wadah tersebut tidak didesain untuk makanan karena kandungan zat kimia di dalamnya bisa membahayakan
kesehatan. 3.
Simbol Microwave Save Gambar garis bergelombang, artinya wadah aman untuk digunakan sebagai
penghangat makanan di dalam microwave karena tahan suhu yang tinggi. 4.
Simbol Non-Microwave Gambar garis bergelombang dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakan
untuk menghangatkan makanan di dalam microwave karena tidak tahan suhu yang tinggi atau panas.
5. Simbol Oven Save
Gambar oven dua garis horizontal, artinya aman digunakan sebagai penghangat makanan di dalam oven. Meski terbuat dari plastik, wadah ini tahan
terhadap suhu tinggi. 6.
Simbol Non-Oven Gambar dua garis horizontal dicoret, artinya wadah tidak tahan suhu tinggi.
Universitas Sumatera Utara
7. Simbol Grill Save
Gambar pemanggang atau grill tiga segitiga terbalik, artinya wadah aman digunakan untuk suhu tinggi.
8. Simbol Non-Grill Save
Gambar pemanggang dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakan untuk memanggang.
9. Simbol Freezer Save
Gambar bunga salju, artinya wadah aman digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman dengan suhu rendah atau beku.
10. Simbol Non-Freezer Save Gambar bunga salju dicoret, artinya wadah tidak boleh untuk disimpan dalam
lemari pendingin. 11. Simbol Cut Save
Gambar pisau, artinya wadah aman digunakan sebagai alas saat memotong bahan-bahan makanan.
12. Simbol Non-Cut Save Gambar pisau dicoret, artinya tidak untuk wadah memotong.
13. Simbol Dishwasher Save Gambar gelas terbalik, artinya wadah aman untuk dicuci dalam mesin pencuci.
14. Simbol Non-Dishwasher Save Gambar gelas dicoret, artinya gelas harus dicuci manual.
Universitas Sumatera Utara