Risiko Saham TINJAUAN PUSTAKA

Dimana : RTNS i,t = return tidak normal standarisasi sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t RTN i,t = return tidak normal sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t KSP i = kesalahan standar peramalan sekuritas ke- i

E. Risiko Saham

Semua keputusan keuangan mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan =risiko. Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan tingkat keuntungan yang sesungguhnya aktual return dari tingkat keuntungan yang diharapkan expected return Van Horne, 1991 : 37. Jadi, risiko adalah problem tidak tercapainya atau penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan dan semakin besar tingkat penyimpangan maka semakin besar pula tingkat risikonya. Risiko terbagi kedalam dua bagian yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis risiko pasar adalah bagian variasi pengembalian investasi yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi investor, variasi ini hasil dari faktor yang mempengaruhi semua saham. Sedangkan risiko tidak sistematis risiko unik adalah bagian variasi dalam pengembalian investasi yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi investor. Risiko yang dapat didiversifikasi ini adalah hasil faktor yang unik bagi perusahaan bersangkutan Arthur J. Keown, dkk, 2001 : 205. Risiko sistematis merupakan risiko yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung, seperti ketidakpastian kondisi ekonomi gejolak kurs tukar nilai uang, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga yang tidak menentu dan ketidakpastian politik Hearth dan Zaima, 1995 dalam Kumianny dan Pwee leng, 2002. Secara rasional investor pasti ingin meminimalkan risiko yang ditanggungnya dalam melakukan investasi risk averse, investor akan cenderung melakukan diversifikasi melalui pembentukan portofolio dan berarti jenis risiko tersebut menjadi tidak relevan lagi dalam pengukuran risiko pada investasi surat berharga. Jadi, satu-satunya risiko yang relevan dan mencerminkan risiko dalam investasi surat berharga adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi, yaitu risiko sistematis yang dilambangkan dengan simbol beta β. Secara teoritis, ukuran risiko relevan risiko sistematis yang paling tepat untuk surat berharga adalah kovarian surat berharga terhadap surat berharga lain yang termasuk dalam portofolio pasar Kumianny dan Pwee Leng, 2002. Beta merupakan ukuran volatilitas return saham terhadap return pasar. Semakin besar fluktuasi return suatu saham terhadapa return pasar maka semakin besar pula beta saham tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar maka semakin kecil pula beta saham tersebut. Menurut Suad Husnan 2001 : 112 risiko tersebut berasal dari beberapa faktor karakteristik pasar dan fundamental saham perusahaan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai beta saham adalah : a. Cilycality. Faktor ini menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh konjungtur perekonomian. Perusahaan yang sangat peka terhadap perubahan kondisi perekonomian merupakan perusahaan yang memiliki nilai beta tinggi dan begitu pula sebaliknya. b. Operating leverage. Faktor ini memperlihatkan proporsi biaya perusahaan yang merupakan biaya tetap. Semakin besar proporsinya maka semakin besar operating leveragenya. Perusahaan yang mempunya operating leverage tinggi cenderung memiliki beta yang tinggi dan sebaliknya. c. Financial leverage. Perusahaan yang menggunakan hutang adalah perusahaan yang mempunyai financial leverage. Semakin besar proporsi hutang yang dipergunakan dalam struktur modal berarti semakin besar pula financial leveragenya. Semakin besar proporsi hutang yang dipergunakan oleh perusahaan maka pemilik modal akan menanggung risiko yang semakin besar. Oleh karena itu, semakin tinggi financial leverage maka semakin tinggi juga nilai beta. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan beta historis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi beta juga dapat dipengaruhi oleh perhitungan-perhitungan yang digunakan untuk mencari nilai beta. Perhitungan tersebut terbagi menjadi tiga jenis, yaitu beta yang dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar return sekuritas dan return pasar disebut sebagai beta pasar, estimasi dengan variabel akuntansi laba perusahaan dan laba indeks pasar disebut dengan beta akuntansi, serta beta fundamental yang dihitung dari data-data fundamental menggunakan variabel fundamental Jogiyanto, 2003 : 267 Rumusan risiko sistematis menurut Bodie 1998 adalah : m m j j R Var R R Co B , var = 1 1 2 − − − − − ∑ ∑ = n R R n R R R R B m m m m j j j Menghitung beta saham yang mempresentasikan besarnya risiko dapat digunakan formula berikut Iskandar Z. Alwi, 2003 : 138 : m m x Co B j 2 , var σ =

F. Likuiditas Saham