51
4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi
besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2004:163. Model ini digunakan
untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam
suatu persamaan linier Indriantoro dan Supomo, 2002:211. Variabel independen terdiri dari efektivitas, efisiensi, dan kualitas pemeriksaan.
Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat kemudahan tindakan penagihan tunggakan pajak.
Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan : Y
: Tingkat kemudahan tindakan penagihan tunggakan pajak a
: Konstanta harga Y, bila X=0 b
1
-b
3
: Koefisien regresi menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen X
1
: Efektivitas Pemeriksaan X
2
: Efisiensi Pemeriksaan X
3
: Kualitas Pemeriksaan
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
52 e
: Error Pengujian hipotesis dilakukan melalui:
a.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali, 2006:87.
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2006:88.
Menurut Santoso 2004:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau
H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
53 dependen atau terikat.
2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat. c.
Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2006:88. Menurut Santoso 2004:120 dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
54 d.
Uji Independent Sample T-Test Independent sample
T-Test merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau
tidak saling berkaitan. Dapat juga diartikan sebagai perbandingan rata- rata untuk dua kelompok kasus. Standar error perbedaan dalam nilai
rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata grup yang tidak berhubungan dengan satu
dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata- rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan Ghozali,
2006:60. Ada dua tahapan analisis dalam uji beda t-test, yaitu:
a. Pertama menguji dahulu asumsi apakah varian populasi kedua
sampel tersebut sama equal variance assumed, ataukah berbeda equal variance not assumed dengan melihat nilai levense test.
b. Setelah mengetahui varian sama atau tidak, langkah kedua adalah
melihat nilai t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai secara signifikan.
Jika hasil dari Levene Test menunjukkan bahwa varian kedua populasi sama, analisis harus menggunakan Equal Variance Assumed dengan
melihat t hitung dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung t tabel maka H
ditolak dan menerima H
a
dan jika t hitung t tabel maka H tidak dapat ditolak. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:
55 a.
Jika probablititas 0,05 maka H tidak dapat ditolak jadi varian
sama. b.
Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak jadi varian berbeda.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian