Gaya sentripetal yang berkerja pada partikel Kecepatan pemisahan Daya Pemisahan

jadi; 2 2 2 1 B A B A n r r r ρ ρ ρ ρ − − = 2-8 Dimana : rn : jari-jari netral mm A ρ : Kerapatan minyak kgm 3 B ρ : Kerapatan lumpur dan air kgm 3 r1 : jari-jari pipa keluar padatan dan air mm r2 : jari-jari pipa keluar minyak mm Dengan kerapatan minyak nabati dan padatan, dapat digunakan persamaan kerapatan fluida per satuan volume yaitu pada persamaan 2-9: 2-9 dimana : ρ : Kerapatan fluida kgm 3 m : massa fluida kg V : Volume m 3 Gaya sentripetal memiliki besar sebanding dengan kuadrat

2.1.3 Gaya sentripetal yang berkerja pada partikel

kecepatan tangensial benda dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan dapat dilihat pada gambar 2.4: Gambar 2.4 analogi gaya sentripetal Universitas Sumatera Utara apabila dianalogikan dengan hukum kedua Newton pada persamaan 2-10: 2-10 dengan arah menuju pusat lintasan berbentuk lingkaran, yang menunjukkan bahwa terdapat suatu percepatan sentripetal,pada persamaan 2-11: 2-11 Maka gaya sentripetal memiliki besar sebanding dengan kuadrat kecepatan tangensial benda dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan seperti pada persamaan 2.12 : 2-12

2.1.4 Kecepatan pemisahan

Sesuai dengan hukum stokes, kecepatan dalam keadaan steady partikel yang bergerak di dlam aliran “streamline” dibawah pengaruh kerja suatu gaya percepatan adalah pada persamaan 2-13 : µ ρ ρ 18 2 f p m a D V − = 2-13 Pada persamaan ini percepatan a telah menggantikan percepatan gravitasi g. apabila aliran “streamline” terjadi di dalam sentrifusi, persamaan 2-14 dapat ditulis : 2 60 2 n r a π = 2-14 Sehingga, Universitas Sumatera Utara µ ρ ρ µ ρ ρ π 1640 18 60 2 2 2 2 2 f P f p m n D n r D V − = − = 2-15 Dimana : Vm = kecepatan minyak menembus air

2.1.5 Daya Pemisahan

Dalam perencanaan separator dapat dibutuhkan daya pemisahan untuk mendapatkan poros yang akan digunakan nantinya. adapun daya yang dibutuhkan dalam pemisahan adalah seperti persamaan 2-16 : h Q P . . ρ = 2-16 Dimana: P : Daya yang dibutuhkan Kw Q : Kapasitas aliran m 3 s h : Head loses sepanjang separator m ρ : Kerapatan minyak nabati kgm 3

2.2 Motor Induksi

Motor yang digunakan sebagai elemen pendukung adalah motor induksi. Motor induksi banyak digunakan dalam industri baik skala besar maupun skala kecil karena motor induksi mempunyai konstruksi yang sangat baik, harga yang murah dan mudah dalam pengaturan kecepatannya, stabil ketika berbeban dan mempunyai efisiensi yang tinggi. Motor induksi atau asinkron pada umumnya hanya memiliki satu suplai tenaga yang mengeksitasi belitan stator. Belitan rotornya tidak terhubung langsung dengan sumber tenaga listrik, melaikan belitan ya dieksitasi oeleh induksi dari perubahan medan magnetik yang disebabkan oleh arus pada belitan stator. Universitas Sumatera Utara