b. Teman sebaya
Pratini dkk 2008 dalam hernaningrum, 2013, hal. 33 teman sebaya memiliki peran yang penting dalam proses perkembangan sosial remaja, antara lain :
sebagai sahabat, sumber dukungan semangat, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, funsi komparasi sosial dan funsi kasih sayang
c. Motivasi
Haliadhy 2012 dalam hernaningrum. hal. 33 menjelaskan bahwa remaja memiliki motivasi untuk mengnjungi PIK-KRR dengan berbagai alasan. Saat
remaja mengunjungi PIK-KRR, remaja bisa memperoleh teman baru, melatih berorganisasi serta dapat mengisi waktu luang mereka dengan hal-hal yang
positif selama di PIK.
4. PIK-KRR PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
a Latarbelakang
Besarnya permasalahan yang dihadapi remaja saat ini yaitu masalah seksualitas kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan PMS, Napza dan
HIV dan AIDS. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi maslah tersebut diantaranya melalui PIK-KRR.
b Tujuan PIK-KRR
Pembentukan PIK-KRR di lingkungan remaja desa, sekolah, pesantren, tempat kerja dll bertujuan untuk memberikan informasi KRR, keterampilan
kecakapan hidup Life Skills, pelayanan konseling dan rujukan KRR untuk mewujudkan tegar remaja dalam rangka tercapainya keluarga kacil bahagia
sejahtera.
Universitas Sumatera Utara
c Sasaran
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK-KRR adalah Pembina dan Pengelola PIK-KRR
d Ruang Lingkup
Ruang lingkup PIK-KRR meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup life skills, pelayanan
konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan, kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja.
e Arah Kebijakan Program Kesehatan Reproduksi Remaja KRR
Adalah mewujudkan TEGAR REMAJA , dalam rangka Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera sebagai misi Keluarga
Berencana Nasional. Kehidupan remaja dalam tahap transisi kehidupan yang memiliki lima masa transisi kehidupan transition of youth pada saat remaja
dihadapkan untuk mengambil keputusan dalam lima bidang kehidupan yaitu :
1. Melanjutkan sekolah
2. Mencari pekerjaan
3. Memulai kehidupan berkeluarga
4. Menjadi anggota masyarakat
5. Mempraktekkan hidup sehat.
Dari lima bidang atau tahapan kehidupan dimana remaja harus mengambil keputusan ternyata sangat tergantung pada bagaimana remaja
mengambil keputusan untuk bisa mempraktekan hidup sehat ARH. Keputusan apakah remaja mempratekan atau tidak mempratekan hidup sehat
akan mewarnai kualitas kehidupan pada empat bidang kehidupan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Mempraktekkan pola hidup sehat pada masa transisi kehidupan remaja adalah dalam rangka mewujudkan kehidupan TEGAR REMAJA.
Adapun ciri TEGAR REMAJA adalah remaja yang; a. Menunda usia pernikahan,
b. Berperilaku sehat, c. Terhindar dari resiko TRIAD-KRR Seksualitas, HIV dan AIDS,
dan Napza, d. Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
e. Menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Secara garis besar ruang lingkup program KRR meliputi: a. Perkembangan seksualitas dan resiko termasuk pubertas, anatomi
dan fisiologi organ reproduksi dan kehamilan tidak diinginkan dan penundaan usia kawin.
b. Pencegahan Infeksi Menular Seksual IMS, HIV dan AIDS c. Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya d. Masalah-masalah remaja yang terkait dengan dampak dari resiko
TRIAD KRR seperti: kenakalan remaja, perkelahian antar remaja dan lain-lain BKKBN, 2008
f Tahapan Pengembangan dan Pengelolaan PIK-KRR
Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaannya PIK- KRR, maka PIK-KRR dikembangkan melalui 3 tahapan yaitu : Tahap tumbuh,
Tahap tegak, Tahap tegar
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut didasarkan pada :
a. Materi dan isi pesan assets yang diberikan
b. Dukungan dan jaringan resources yang dimiliki
c. Ciri kegiatan yang dilakukan .
1. Tahap Tumbuh
Materi dan isi pesan : Materi TRIAD KRR, pendewasaan usia perkawinan dan hak-hak reproduksi bagi remaja.
Kegiatan yang dilakukan: Aktivitas bersifat penyadaran KIE di dalam lokasi PIK-KRR berada, misalnya penyuluhan individu dan kelompok.
Dukungan dan jaringan : Menyediakan ruangan khusus, memiliki papan nama, memiliki pengurus yaitu pembina, bidang administrasi, bidang
program dan kegiatan, pendidik sebaya dan konselor sebaya, lokasi PIK- KRR yang mudah diakses, dua orang pendidik sebaya yang mudah
diakses. 2. Tahap Tegak
Materi dan isi pesan : Pada tahap ini tetap mempertahankan materi dan isi pesan pada tahap Tumbuh, namun ditambah dengan beberapa :
Mempelajari dan memberikan pelayanan PIK-KRR berkaitan dengan materi kecakapan hidup life skills, materi advokasi.
Dukungan dan jaringan : Menyediakan ruangan sekretariat dan ruang pertemuan, memiliki papan nama, memiliki pengurus yaitu pembina,
bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, pendidik sebaya dan
Universitas Sumatera Utara
konselor sebaya. Lokasi PIK-KRR yang mudah diakses, empat orang pendidik sebaya yang mudah diakses, dua orang konselor sebaya yang
dapat diakses, jaringn mitra kerja dan pelayanan medis dan non medis. Kegiatan yang dilakukan: Kegiatan dilakukan di dalam dan di luar PIK-
KRR. Bentuk kegiatan yang dilakukan di dalam lokasi PIK-KRR berada, misalnya penyuluhan individu dan kelompok. Bentuk aktivitas bersifat
penyadaran KIE di luar PIK-KRR antara lain:sosialisasi dan dialog interaktif melalui radio atau TV, proses gathering, pemberian informasi
KRR oleh pendidik sebaya kepada remaja seperti pasar, jalanan, sekolah, dll. Road show, Promosi KRR, pemberian informasi dalam momentum
strategis, diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga, sosialisasi bagi calon pengantin. Melakukan konseling melalui sms, telepon, tatap muka
dan surat menyurat. Melaukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan formulir terlampir, melakukan kegiatan yang dapat menarik remaja
datang ke PIK-KRR 3. Tahap Tegar :
Materi dan isi pesan : Materi yang disampaikan tetap sama pada tahap tegak.
Dukungan dan jaringan : Menyediakan ruangan sekretariat dan ruang pertemuan, memiliki papan nama, memiliki pengurus yaitu pembina,
bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, pendidik sebaya dan konselor sebaya. Lokasi PIK-KRR yang mudah diakses, empat orang
pendidik sebaya yang mudah diakses, empat orang konselor sebaya yang dapat diakses, jaringn mitra kerja dan pelayanan medis dan non medis,
Universitas Sumatera Utara
memiliki hotline SMS konseling, memiliki perpustakaan sendiri, memiliki jaringan dengan kelompok remaja sebaya, orang tua, guru
sekolah, PIK-KRR lain, dll. Kegiatan yang dilakukan: Kegiatan dilakukan di dalam dan di luar PIK-
KRR. Bentuk kegiatan yang dilakukan di dalam lokasi PIK-KRR berada, misalnya penyuluhan individu dan kelompok. Bentuk aktivitas bersifat
penyadaran KIE di luar PIK-KRR antara lain:sosialisasi dan dialog interaktif melalui radio atau TV, proses gathering, pemberian informasi
KRR oleh pendidik sebaya kepada remaja seperti pasar, jalanan, sekolah, dll. Road show, advokasi dan Promosi KRR untuk mengembangkan
jaringan pelayanan, pemberian informasi dalam momentum strategis, diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga, sosialisasi bagi calon
pengantin. Melakukan konseling melalui SMS, telepon \, tatap muka dan surat menyurat. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
formulir panduan pengelolaan PIK-KRR. Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja datang ke PIK-KRR. Pengelola PIK-KRR
mempunyai akses pada jaringan internet.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antar konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan Notoatmojo, 2010, hal.
100. Berdasarkan tinjauan teori yang telah di uraikan maka kerangka konsep dalam penelitian tentang “Hubungan pemanfaatan PIK-KRR dengan perilaku
kesehatan reproduksi siswa di SMAN 13 Medan” terdiri dari variabel independen dalam penelitian ini adalah pemanfaatan PIK-KRR dan variabel dependen adalah
perilaku kesehatan reproduksi siswa
Kerangka Konsep Variabel independen
Variabel dependen
Skema 1 B. Hipotesis
Ada hubungan pemanfaatan PIK-KRR dengan perilaku kesehatan reproduksi siswa di SMAN 13 Medan
Perilaku Kesehatan
Reproduksi Siswa pemanfaatan PIK-KRR
Universitas Sumatera Utara